Persahabatan antara Tamara, Jeje dan Reva baik baik saja, mereka bisa menyelesaikan masalahnya dengan cara mereka sendiri, seperti masalah yang baru ini terjadi Difa memilih tak memperbesarkan masalah apalagi hal lelaki Jeje pikir ini hanya kesalah pahaman saja, Jeje percaya bahwa Tamara tak mungkin membohonginya.
***
langit sudah gelap, pagi berganti malam, Erland sedang berada di Cafe dekat kota bersama temannya itu sudah menjadi kebiasaan mereka berkumpul setiap harinya.
banyak yang mengira mereka itu geng motor seperti di kebanyakan sinetron, apalagi siswi baru atau adek kelas pasalnya mereka selalu bersama sama seperti anggota geng dan motor ninja yang mereka bawa, padahal tidak. mereka tidak mempunyai geng motor menurutnya geng motor itu ribet, salah satunya mempunyai banyak musuh mereka malas meladeni musuh musuhnya.
'mager gua' kata Erland.
"mantan gua pada cakep cakep semua semenjak putus Napa yak." kata Lucas sambil menyeruput coklat hangatnya.
"nyesel kan lo mutusin?" kata Raka.
"ye ga gitu tapi aneh ni ya pas jadi pacar kayak biasa biasa aja eh pas jadi mantan beuh berubah jadi cantik banget kek beda rasanya."
"ya biar lo nyesel ninggalin dia," kata Devan.
"nyesel? sebelum putusin dia gue udah nyari penggantinya lebih dulu kali, pastinya yang lebih oke dari yang sebelumnya Haha!!"
"mantep!! ga sia sia gua ngajar." ucap Devan.
"Yoi man." Devan dan Lucas menempelkan Bogeman tangannya secara bersamaan. 🤜🤛
"Emang bener udah ada?" Tanya Raka.
"banyak." Jawab Lucas.
"Eleh bilangnya banyak tapi masih jomblo." Ucap Devan.
"Cewenya mana mau Ama lo." Ucap Erland membuat Devan tertawa.
"Enak aja, nembak aja belom,"
"emang siapa si cewenya penasaran gue," kata Raka.
" Lo pada pasti kenal lah siapa cewenya. " kata lucas.
"emang siapa?? si Siti??" tanya Erland.
"sembarangan. cewek gua nih cantiknya behh... ngalahin mantan mantan lu pada"
"tinggal kasih tau satt" kata Devan.
"Tamara." beritahu Lucas dengan bangga.
_
__________
Tamara kini sedang berjalan di kompleknya seperti malam sebelumnya Tamara bosan berada dirumah.
"andai aja gue punya adek pasti gak kesepian dirumah trus kalo mau keluar bisa bareng. punya Abang tapi ga guna." gumam Tamara sambil menepak kakinya.
Tamara kesal sekali kenapa abangnya belum saja pulang dan menengoknyaa apa mereka sudah melupakan dirinya, awas saja jika mereka pulang Tamara akan memarahi mereka hingga henti.
sudah cukup jauh Tamara melangkah tak terhingga dia melewat kan kompleknya, tak perduli dengan hal itu toh, dia juga mengenali jalan ini, kembali terus berjalan melangkah sampe bosannya hilang.
Dari kejauhan Tamara melihat bianglala dari atas sepertinya ada pasar malam disana, ia langsung pergi ke arah pasar malam itu berada dengan sedikit berlari, sesampainya disana ia melihat beberapa permainan yang membuat rasa takjub ingin menaikinya, Tamara melihat lihat permainan apa yang ingin ia naiki.
menatap wahana bianglala yang tinggi itu ingin segera ia menaiki wahana itu, pasti indah melihat pemandangan saat malam.
tanpa pikir panjang Tamara berjalan kearah pembelian tiket hendak merogoh sakunya mencari uang."yahh.. lupa bawa duit lagi,"
Ingin menangis saja rasanya sudah jauh jauh Tamara pergi tapi malah tak punya uang, oh ayolah Tamara sudah sangat excited untuk menaikinya. Tamara mengerucut bibirnya menatap wahana dengan raut wajah kecewa.
Tamara berjalan dengan malas ke arah kursi yang bberada di dekat parkir, menduduki kursi didekat taman "arghhh.." mengacak rambutnya frustasi jauh jauh ia pergi tapi hanya melihat orang orang bersenang-senang.
"udah kaya orang gila gue disini."
Tamara menatap iri orang orang yang bersenang senang menaiki wahana sedangkan dirinya hanya berdiam diri disini. entahlah mau gimana lagi.
beberapa jam kemudian Tamara menyadari sesuatu, segera ia lihat jam tangan Tamara kaget ia sudah melewati jam pulang "HA?! anjir siap siap kena omel ni gue, mana gak bawa hp lagi huaaa masa gue pulang sendiri."
mau tidak mau Tamara harus pulang sendiri dengan rasa takut yang menjelma, jujur walaupun Tamara sering keluar malam sendirian Tamara juga takut dengan orang orang jahat dan setan.
saat menyebrang Tamara teledor tak melihat motor yang ingin melintas dengan cepat kearahnya. alantas motor itupun menklakson ke arah Tamara dengan suara yang nyaring, karna kaget ia menjadi ngeblank dan tak bisa menggerakkan tubuhnya.
"AAAAAAAAAA!!!!!!"
(✯ᴗ✯)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GUARD
Teen FictionBagaimana jika seseorang sudah terbiasa dengan kehadiran dia, dia yang datang saat kapal Tamara hampir tenggelam, dia temani Tamara berlayar, dia yang selalu ada disaat semua orang menjauhinya entah itu sahabat, hingga orangtua. Dia ajak berbicara...