MY GUARD | 6

46 21 1
                                    


6.TERLALU BEREKSPEKTASI.



***


Tamara merebahkan dirinya ke kasur hari ini ia sangat lelah, tamparan Lisa membuatnya pusing. Tamara memegang pipinya ia teringat bagaimana saat Erland mengobatinya rasanya... degdegan dan nyaman tapi Tamara juga sedih mengingat perkataan Erland, apakah benar Erland dipaksa temannya?

tapi Tamara juga tidak bisa menepis bahwa Erland sangat tampan bulu matanya yang lentik, matanya yang tajam, membuatnya deg-degan.

tersadar dari pikirannya Tamara mengacak rambutnya frustasi mengapa Tamara berfikir seperti itu.

jangan baper Tamaraaaa

"inget dia cuma dipaksa sama temennya ingett." ucap Tamara meyakinkan dirinya.

eh tapi kak Erland ada hubungan apa ya Ama kak Lisa Ampe kak Lisa ketakutan begitu....
apa kak Lisa pacarnya?

Tamara mengubah dirinya menjadi duduk pertanyaan ini mengelilingi otaknya.

KALO IYAA GIMANAAA!!!

__________

"lama amat lu," -Raka.

"sibuk."
kata Erland cuek lalu ia duduk di bangku kosong itu.

"elah sok sibuk lu bilang aja abis jalan jalan Ama dek Tamara," kata Lucas duduk dengan santai sambil mengisap rokok di tangannya.

"eh btw keadaan si Tamara gimana?"

"gercep amat van jangan jangan..." kata Lucas dengan mata mengintimidasi ke Devan.

"ape Lo?!"

"santai elahh candaa,"

"Tamara baik baik aja, si Lisa gimana? "lerai Erland.

"peduli banget Ama mantan," cibir Luucass dan langsung mendapat tatapan tajam dari Erland

"cas cas nggak habis habis nya ya Lo, lo godain si Erland." -Raka.

"pusing gue ngurus tu anak, tau sendiri kan Lo Lisa begimana orangnya mau lu ngancem sekalipun kalo dia Masi ngak suka dia bakal ngelakuin apapun buat ngecelakain dia. "
-Devan

_________

Matahari muncul memancarkan cahaya yang menembus jendela dan gorden memaksa memasuki kamarnya . Tamara masih bergulai manja di kasurnya, Tamara tertidur larut tadi malam memikirkan banyak hal terutama kejadian kemarin, seketika Tamara mengigau sendiri seakan ada seseorang yang menyuruhnya bangun.

"bentar lagi.. lima menit lagi... bentar lagi.." gumam Tamara mengigau. dulu Tamara tak bisa bangun sendiri pasti Tamara selalu dibangun kan oleh papanya atau mamanya sekarang tentu saja tidak lagi mengingat Tamara sekarang tinggal dengan seorang bibi jadi Tamara harus mandiri bagaimana pun itu. kata kata panggilan itu tak bisa ia hilangkan, jujur Tamara rindu suara yang memanggilnya setiap pagi, tawa canda , dan memanjakannya setiap hari.

Drrrttttt... drrtttt..

suara deringan hp berhasil membangunkan Tamara dari alam mimpinya. Tamara bangun mengambil handphone lalu mengangkat panggilan itu.

"huaahhh..." cicit Tamara setengah sadar sambil merenggangkan ototnya.

"Woi Tamara!!!"
"Anjrit lu baru bangun??" tanya Jeje diseberang sana.

"hah je ngapain lu nelpon gua pagi pagi"

"dasar kebo! mentang mentang hari minggu, Lo tu cewe masa bangun jam dua belas."

MY GUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang