7. TAK SENGAJA BERTEMU
***
Tamara POV on.Jam setengah 5 sore bibi nelfon, nyuruh aku pulang ke rumah padahal aku sedang seru serunya ngobrol sama Jeje, kesel banget si. apalagi pas bibi bilang kalo mama yang nyuruh. pake ngancem kalo nggak pulang, uang jajan aku bakal dipotong. That's crazy kan? Aku kesal dengan setiap kemauan mama yang harus dituruti. sedangkan kemauan aku yang ga minta permintaan yang sulit, malah diabaikan. Seakan itu hanya angin lalu.
Sesampainya dirumah, aku langsung pergi ke kamar lalu, mandi. Sesudahnya, aku ngerebahin diri ke kasur sambil mainin handphone. pas cek Wa aku teringat pesan mama yang belum aku read dari kemarin. berasa jahat banget aku sekarang. karna gamau jadi anak durhaka akhirnya aku buka chatroom mama.
_WhatsAap_________________
mamanan mama udah transfer
uang jajan mu.
09.30Nanda ada apa nelfon
mama??
09.32Nanda jangan telfon mama
Dan papa dulu ya krn
mama dan papa lagi
sibuk
09.32Maaf kalo Nanda ganggu)
19.23
______________________karena kesel, aku banting hp ke kasur, kekasur yaa bukan kelantai.
'sibuk' adalah kata yang paling aku benci. Sibuk apanya sampe ga bisa nelpon anak seharian. Pernah terlintas di benakku alasan mereka ga nelpon atau chat aku bukan karena sibuk, tapi emang mereka ga sayang sama aku. Nanya kabar aku aja enggak. Mereka kayaknya emang udah ga peduli sama keadaan aku.
karena tak mau berlarut dengan rasa kesel aku ini, aku bergegas turun ke bawah berniat untuk makan tapi, bukan di rumah. Kayaknya aku butuh udara segar untuk cepat melupakan hal ini.
aku melangkahkan kakiku masuk ke sebuah Indomaret yang tak jauh dari komplek perumahan. setelah membeli makanan yang ku suka, aku kembali melanjutkan langkah keliling komplek lalu, beristirahat di taman yang tak jauh dari komplek. Duduk, sambil makan makanan yang ku beli dengan pemandangan taman yang indah, membuat suasana hatiku sedikit hangat.
Tamara POV off.
Disini banyak anak anak yang bermain di taman ini. tawa ria mereka, membuat komplek rumah Tamara rame dan tak tampak sepi tentu saja Tamara jadi betah berlama-lama di sini.
Tamara menatap keluarga kecil yang sedang bercanda-ria di taman, membuat Tamara jadi teringat dengan keluarganya yang dulu. saat Tamara masih kecil Tamara selalu dimanja oleh kedua orangtuanya, semua keinginan Tamara mereka wujudkan. sekarang, mereka tak seharmonis itu lagi. rasanya ingin kembali ke masa dulu dimana waktu bersama dengan keluarga lebih banyak. kalo aja mama, papa dan Abang ga pergi pasti dirinya akan betah berada dirumah. suasana rumah pasti takkan sepi seperti sekarang. Tamara pikir tempat ini bisa mengurangi sedikit rasa kesalnya karena pemandangan taman yang begitu indah. Kesal itu malah berganti dengan rindu dihati.
Tanpa Tamara sadari, seorang lelaki duduk di kursi sampingnya. "ngelamun Mulu raa. hati hati loh, entar kesambet." sembari menatap Tamara.
Tersadar suara itu, Tamara langsung menoleh. Tamara melirik kaget "kak Devan. kok bisa disini?"
" lagi nemenin adek gue. lo ngapain disini? sendiri lagi," tanya Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GUARD
Teen FictionBagaimana jika seseorang sudah terbiasa dengan kehadiran dia, dia yang datang saat kapal Tamara hampir tenggelam, dia temani Tamara berlayar, dia yang selalu ada disaat semua orang menjauhinya entah itu sahabat, hingga orangtua. Dia ajak berbicara...