( ◜‿◝ )♡
Tamara duduk berdiam diri di kursi yang dihadapkan ke lapangan. Ia termenung menatap ke depan seluruh badan Tamara pegal pegal karena kerjaan Osim kemaren rasanya malas untuk bergerak.
Cukup lama Tamara duduk dan hanya melihat kakak kelas yang bermain bola bukan melihat tapi Tamara melamun. tiba tiba ada seorang yang menghambur ke badannya dan duduk disebelah Tamara, tak lain itu adalah Reva dan Jeje.
"awww.. sakit elah," ringis Tamara.
"diem diem Bae entar kesambet lho.
,"kata Jeje."kenapa sih raa?? Ngelamun mulu," tanya Reva.
"ga ngapa."
"ah boong lu,dari muka aja udah keliatan lu boong." kata Jeje.
"iya ih... kenapa sih raaaa??" rengek Reva sambil menggoyangkan bahu Tamara yang membuat si empu meringis kesakitan.
"aww Reva sakittt,"
"gitu aja sakit. sakit apaan Lo??" Tanya Jeje
"ga. gua ga sakit kok cuma pegel pegel doang kemaren ngangkat barang banyak banget mana berat banget lagi,"
"gua tau pasti kerjaan kak Lisa nih." kata Jeje.
"jangan suudzon dulu jee," sahut Reva.
"bisa aja kan ra??"
"Iya si kayaknya, kemaren kak Lisa cuma duduk doang semua gue yang kerjain."
"Tuhkan gue emang udh firasat duluan,"
"Udah kelanjur,. Au ah males gue."
"yaudah mendingan ke UKS aja yu biar Tamara bisa rebahan," kata Jeje
____________
"huhhh akhirnya bisa rebahan lagi," kata Difa sambil merebahkan dirinya.
"kenapa kamu yang tidur?? bangun je..." Reva menarik tangan Jeje agar ia bangun dari kasur uks.
"iya iya,"
Setelah Jeje bangun Tamara menidurkan badannya mencari posisi yang nyaman. setelah dirasa nyaman, Tamara menatap balkon UKS dengan lamatnya. Ia memikirkan tentang persepakatan yang sudah Tamara dan Lisa buat, ia takut Lisa akan seenaknya pada dirinya.
Reva dan Jeje melirik satu sama lain seperti menyadari ada yang aneh terhadap kelakuan sahabatnya itu.
"Tamara." panggil Jeje yang tak digubris Tamara.
"Tamara." suara dinaikkan tapi tak mampu menyadari Tamara dari lamunannya.
kesabaran Jeje sudah habis, Jeje beranjak dari tempat duduknya dan menggoyangkan bahu Tamara kuat. "TAMARA!"
reflek Tamara menampar pipi Jeje "selo dong anyingg gue ga budek,"
"Aaaaa bener bener lu ya." Jeje berakting menangis sambil memegang bekas tamparan Tamara tadi.
Reva tak mampu menahan tawanya lucu sekali "puas banget liatnya,"
"heran...punya temen kelakuannya kayak anjg semua." gumam Jeje.
"makanya nyante dong banguninnya."
"nyante nyante, udah manggil berapa kali kagak nyaut nyaut lo,"
"Kamu kenapa Ra? Daritadi ngelamun terus, ada masalah?"
"Ngak." Tamara mengalihkan pendangan ke lain arah lain berharap temannya menghentikan topik pembicaraan. Tamara memejamkan mata berandai jika ia bangun tubuhnya tak terasa sakit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GUARD
Teen FictionBagaimana jika seseorang sudah terbiasa dengan kehadiran dia, dia yang datang saat kapal Tamara hampir tenggelam, dia temani Tamara berlayar, dia yang selalu ada disaat semua orang menjauhinya entah itu sahabat, hingga orangtua. Dia ajak berbicara...