MY GUARD | 18

26 1 0
                                    

Tamara sampai di suatu mansion, sudah lama ia tidak disini, Tamara masuk ke dalam yang tertutupi oleh pagar, ia memencet bel tak selang beberapa lama pembantu rumah itu keluar. Orangtua Jeje biasanya tidak ada dirumah  mereka bekerja di perusahaan dan akan pulang tengah malam.

"Nak Tamara sudah lama ga kesini bibi kangen deh."

"Hehe iya bi Tamara juga kangen ini baru sempet."

"Ohh gituu, Tamara pasti mau ketemu Jeje iya kan?."

Tamara cepat cepat mengangguk "bibi gatau kenapa ya tapi pas pulang sekolah jejenya kayak habis nangis gitu trus langsung lari kekamar."

Tamara mengernyit heran tak biasanya Jeje menangis, ia semakin kepo ada apa dengan gadis itu. " Tamara izin kekamara Jeje ya bi."

"Iya iya.."

Tamara berlari ke kamar Jeje yang berada diatas. setelah sampai di pintu Tamara membukanya pelan hingga menampakkan  Jeje yang sedang duduk sambil menatap ke jendela.

 setelah sampai di pintu Tamara membukanya pelan hingga menampakkan  Jeje yang sedang duduk sambil menatap ke jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau ngapain Lo kesini?" Tanya Jeje tiba tiba yang masih menatap ke depan.

Sebelum menjawab Tamara masuk terlebih dahulu dan berdiri di samping Jeje. "Gue cuma mau mastiin Lo baik baik aja."

"Sekarang Lo udah liat kan? Lo boleh pulang."

"Lo kok gitu si--"

"Pulang Ra...,"

Tamara melangkah mendekati Jeje. Ia menghadap Jeje melihat wanita itu yang sembap seperti habis menangis. gadis itu berbeda seperti biasanya matanya kosong.  "je.. plis dong Lo jangan kayak gini gue gatau salah gue apa, gue binggung je..."

Jeje masih di posisi yang sama, ia tak berniat untuk menatap sahabatnya itu "gue pengen sendiri Ra... Tolong ngerti."

"Jeje kalo Lo ada masalah Lo bisa cerita ke gue mungkin gue bisa ban--"

"PERGI TAMARA!" Jeje bangun dari kursinya menatap Tamara. marah, sedih bercampur aduk. melihat mata Tamara membuat hatinya sakit. bayang bayang Devan dan Tamara terlintas kembali, membuat pelupuk  mata Jeje tanpa sadar sudah berlinang air mata.

"Jee..."

Dengan susah payah Jeje menahan air mata agar tak jatuh tapi tak bisa, air itu jatuh begitu saja dari matanya. buru buru ia hapus dari wajahnya dan berbalik badan tak ingin Tamara melihatnya menangis.

"Maaf Ra, gue lagi pengen sendiri. Bisakan jadi sahabat gue yang dewasa? gue lagi pengen sendiri jangan paksa gue."

Tamara menundukkan kepalanya tak menyangka Jeje berkata seperti itu. Mungkin Tamara tak bisa mengerti dan selalu bersikap kekanak-kanakan terhadapnya.

Tamara menghela nafas seraya berkata "gue itu sahabat lo jadi kalo lo ada masalah jangan diem aja, gue malahan seneng kalo Lo mau berbagi cerita sedih Lo. Tapi kalo emang Lo lagi butuh waktu sendiri.. gapapa, gue ngerti kok. Dan maaf je kalo tingkah gue kekanakan, gue bakal usaha buat jadi lebih dewasa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY GUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang