Suzy tersenyum menatap pria di sampingnya yang sedang mengemudi dengan tenang lalu pandangannya Ia alihkan ke luar, membuka kaca mobil membuat rambut panjangnya tersibak angin.
"Hey itu tidak baik," Suzy terkekeh namun tidak berniat menyudahi kegiatannya.
"Ini segar oppa.." Siwon menggeleng kecil mendengarnya.
"Kenapa tiba-tiba mengajakku ke Gwangju?" Suzy masih fokus melihat pemandangan keluar mobil ketika Siwon bertanya.
"Bukankah kita memiliki cafe disana? Aku ingin mengunjunginya." Siwon tersenyum kecil, lelaki itu yakin bukan itu tujuan Suzy mengajaknya ke Gwangju mengingat dua hari lalu wanita itu mengatakan Ia tidak akan pernah lagi berurusan dengan cafe yang dirintisnya bersama Siwon. Dan memilih menyerahkan semuanya pada lelaki itu tanpa mau mengambil keuntungan sepeserpun.
Setelah Siwon bertemu dengan Suzy dua hari lalu, Ia merasa lega. Hubungan nya dengan Suzy kembali baik, meskipun Ia harus menurunkan egonya untuk memiliki wanita itu kembali. Mengenai perasaan wanita itu, Siwon tahu Suzy belum sepenuhnya melupakan dirinya. Namun Ia sadar dengan status wanita itu sekarang, tidak mungkin Ia merebut istri dari temannya sendiri-Taehyung. Apalagi jika mengingat hubungan Suzy dan Taehyung yang terlihat sangat baik, membuat Siwon membuang jauh pemikiran itu-merebut Suzy.
Suzy menutup kembali kaca mobilnya dan kembali ke posisi sebelumnya, bersandar pada jok mobil.
"Kenapa?" Siwon melirik Suzy ketika wanita itu tiba-tiba diam memegang perut juga pelipisnya.
"Aku tiba-tiba mual," mendengar itu Siwon langsung menepikan mobilnya. Mengeluarkan minyak aromaterapi yang selalu Ia simpan di tas kecilnya.
"Apa perlu kita istirahat dulu?" Suzy menggeleng kecil, mengoleskan minyak aromaterapi ke bagian pelipisnya dan berpikir kiranya apa yang Ia makan hingga membuat Ia merasa mual seperti ini.
"Kita beli tiket pesawat saja atau tidak kereta, jadi bisa istirahat dulu. Lagi pula kita hanya akan menghabiskan waktu berjam-jam jika menggunakan mobil ini." Suzy terlihat berpikir sebelum akhirnya menyetujui usulan Siwon.
"Naik kereta saja, sudah lama kita tidak naik kereta bersama bukan?" Suzy menatap Siwon membuat lelaki itu mengangguk membenarkan.
"Ya, kau benar." Siwon berusaha mengingat kembali kapan terakhir mereka berpergian dengan kereta dan tanpa sadar tangannya menggenggam dan mengusap lembut tangan Suzy.
"Kita pesan tiket nya sekarang."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Jangan gegabah Abeoji, pernikahan bukan hanya sekedar mengucap janji dan dengan mudahnya berpisah."
"Lalu kau pikir aku harus diam saja melihat putriku dihianati seperti ini? Kau tahu jelas Ibumu melakukan hal yang sama padaku. Kau pikir enak diperlakukan seperti itu?!" Siwon meringis mendengar makian Ayahnya.
"Maksudku bukan seperti itu, kita perlu membicarakannya dengan Suzy maupun Taehyung. Bagaimanapun ini rumah tangga mereka, bukan berarti Abeoji yang memulai Abeoji yang mengakhiri. Aku pun sama kecewanya seperti Abeoji, jika saat ini lelaki itu ada didepanku sudah ku hajar dia sampai babak belur." Tangan Namjoon tanpa sadar terkepal kuat mengingat apa yang dilakukan Taehyung pada Adik kesayangannya.
Tn. Bae menghela napas panjang, menyesali keputusannya menikahkan Suzy secara terburu dengan Taehyung. "Apa kau masih bersama Suzy sekarang?"
Ada jeda cukup lama sebelum Namjoon menjawab pertanyaan Ayahnya, "Tidak, Suzy pergi ke Gwangju tadi pagi."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Dengan terburu Taehyung keluar dari mobil dan berlari menuju rumah Namjoon. Sekitar setengah jam yang lalu Taehyung baru saja sampai di Seoul setelah melakukan perjalanan hampir tiga jam dari Daegu. Hari ini Taehyung berniat menemui istrinya di apartemen wanita itu, niat hati ingin meluruskan permasalahan dengan istrinya semalam.
