Taehyung mendekati Nayeon mencoba memeluk perempuan itu, "aku berkata jujur, aku mencintaimu. Aku menikahinya bukan karena aku mencintainya." Nayeon tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis. Ia memang bodoh, sebesar apapun kesalahan Taehyung Ia tidak mau meninggalkan lelaki itu apalagi ditinggalkan. Nayeon terlalu mencintai Taehyung.
"Kalau begitu.. bisakah aku egois? tetap menjadikanmu milikku?"
.
.
.Sekali lagi Suzy menyalakan ponselnya berharap ada pesan dari Taehyung. Namun nihil, tidak ada satu pun pesan dari lelaki itu.
Taehyung belum kembali setelah kepergiannya tadi pagi, Ia juga tidak memberi tahu kemana Ia akan pergi-selain keperluan mendesak yang tertulis di sticky note. Biasanya kemana pun Taehyung pergi, Ia akan memberi tahu Suzy kemana dan kapan Ia akan pulang.
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi sampai sekarang belum ada tanda kepulangan Taehyung. Sedangkan Suzy terus saja memindahkan channel tv di depannya dan selalu diakhiri dengan helaan napas berat, jelas Suzy mengkhawatirkan Taehyung.
"Ya Tuhan! Aku benar-benar menunggu kepulangannya?!" suzy memekik, kesal dengan dirinya sendiri yang memilih menunggu Taehyung pulang.
"Sadar wahai Suzy! Lebih baik kau pergi ke kamar dan tidur!" Suzy menepuk-nepuk kedua pipinya mencoba menyadarkan dirinya sendiri.
"Apa mungkin Taehyung pergi bersama Nayeon lagi?" Suzy menggeleng kecil. Tidak. Tidak mungkin Taehyung seperti itu kan? lelaki itu sudah berjanji semalam akan memulai pernikahan ini dan mencoba mencintainya. Mendengar keseriusan Taehyung semalam membuat Suzy ingin mencoba mempercayai dan membuka hati untuk lelaki itu.
Suzy membulatkan matanya terkejut mendengar suara mobil di depan, sudah dipastikan itu Taehyung. Dengan cepat Suzy berlari masuk ke dalam kamarnya, Suzy tidak mau Taehyung tahu kalau Ia sedang menunggunya.
Taehyung memasuki rumah, sebelah alisnya terangkat ketika melihat tv masih menyala tapi tidak ada siapa-siapa disana.
"Suzy?" Taehyung menengok ke arah dapur takut istrinya ada disana tapi tidak ada.
"Apa Suzy lupa mematikannya?" Taehyung mengambil remote berniat mematikan tv namun pandangannya jatuh pada cangkir yang masih berisi penuh kopi.
"Apa Suzy baru saja membuatkannya untukku?" Taehyung tampak tak acuh lalu mengambil kopi yang masih panas itu dan meminumnya pelan.
Di dalam kamar, Suzy terlihat resah entah karena apa. Mungkin kah karena kepulangan Taehyung? tangan kanannya terangkat memegang dada kirinya. Di sana, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. "Tenang Suzy! Tenang!!"
"Kenapa belum tidur?." Lagi, Suzy terkejut bukan main ketika Taehyung tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. Lelaki itu mendekati Suzy dan melepas satu persatu kancing kamejanya. Suzy yang melihat itu membulatkan kedua matanya lagi, pikirannya jadi kemana-mana sekarang.
"Apa yang akan kau lakukan Taehyung?!"
"Hm?" Taehyung terlihat bingung dengan pertanyaan Suzy.
"Apa yang kau lakukan di kamarku? Kau lupa lagi kalau ini kamarku?." Taehyung terkekeh kecil, apa Suzy belum paham juga ya?
"Tidurku nyenyak jika berbagi ranjang denganmu Suzy," Taehyung tersenyum kecil tepat di depan wajah Suzy, membuat Suzy terdiam melihat senyum manis suaminya.
Suzy berdehem kecil Ia merasa canggung sendiri, "aku harus mandi sebelum tidur." Suzy mengalihkan pandangannya kemana pun asal tidak bersitatap dengan Taehyung.
"Aku juga harus mandi, haruskah kita mandi bersama?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
$$$
