0.6

712 136 22
                                    


"aku menitipkan Adikku padamu, Dia memang sedikit keras kepala tapi aku yakin kau bisa mengatasinya." Namjoon terkekeh kecil dan menepuk pundak Taehyung pelan, sedangkan Taehyung hanya tersenyum kecil.

Hari ini Taehyung dan Suzy telah resmi menjadi sepasang suami istri, mereka baru saja melakukan pemberkatan. Tidak mewah, acara dilakukan secara sederhana dan tertutup. Hanya kerabat dekat yang datang. Hari ini juga keduanya sudah menempati rumah yang dibeli Taehyung, rumah sederhana yang berada di sisi kota Daegu. Taehyung sengaja membeli rumah di sana, Ia ingin hidup tenang jauh dari keramaian bersama Nayeon dan anaknya kelak. Ya, tadinya Taehyung membeli rumah ini untuk ditempatinya bersama Nayeon. Namun harapannya sudah pupus sekarang.

Mengenai Nayeon, Taehyung belum bisa membicarakan statusnya pada perempuan itu. Ia sadar Ia salah dan hanya menyakiti perempuan itu lebih jauh, namun hatinya tidak bisa dibohongi bahwa Ia belum siap untuk melepas Nayeon sepenuhnya. Tapi cepat atau lambat lelaki itu akan mengatakan yang sebenarnya.

Taehyung membuka kamarnya pelan, setelah mengantar Namjoon ke depan untuk pulang. Taehyung berniat untuk tidur, rasanya hari ini sangat melelahkan ingin rasanya Ia cepat menyelami dunia mimpinya.

"Sial! Kau mengagetkanku." Suzy memekik terkejut ketika berbalik dan mendapati Taehyung di depannya. Taehyung hanya berdehem kecil dan mengambil bantal juga selimut untuk tidur di kamar sebelah. Ia tahu diri perempuan itu mana mau tidur dengannya, untuk pertama kalinya juga Ia berbicara dengan Suzy setelah kejadian di halaman belakang kediaman Tn. Bae.

"kau istirahatlah disini, aku akan tidur di kamar sebelah. Jika ada apa-apa bangunkan saja aku." Suzy tertawa kecil mendengar ucapan Taehyung.

"kukira kau akan tidur di rumah kekasihmu," Taehyung yang hendak pergi menghentikan langkahnya, berbalik kearah Suzy.

"apa maksudmu?"

"aku hanya asal bicara, mungkin saja kau ingin ke rumah kekasihmu. Melakukan hal yang menyenagkan di malam pertamamu ini, misal bercinta?"

"jaga ucapanmu Bae Suzy!" Taehyung meninggikan suaranya.

"andaikan aku tahu dimanan kekasihku, aku akan menemuinya dan akan menghabiskan malam penuh gairah bersama. Ah kalau tidak aku bisa menghabiskan beberapa botol anggur, kau punya Tae? Sepertinya malam ini aku butuh anggur." Taehyung menghela napas kasar, wanita apa sebenarnya yang Ia nikahi? Wanita yang selalu mencium sembarang orang atau wanita yang selalu menghabiskan malam panjang dengan banyak pria?

Suzy hendak keluar melewati Taehyung, namun cengkraman tangan lelaki itu menghentikannya."apa selama ini kau selalu seperti itu? Bertingkah seperti jalang yang tidak tahu diri?" Suzy tersenyum kecil dan melepaskan tangan Taehyung dengan satu tarikan.

"sudah kukatakan, kau akan menyesal menikah denganku. Aku bukan wanita baik-baik, kau bisa bayangkan berapa malam penuh gairah yang sering aku lewati." kerongkongan Tehyung terasa kering mendengar pengakuan Suzy, ada rasa kecewa menyusup memasuki hatinya. Jika seperti ini bisakah Ia meninggalkan Nayeon demi perempuan seperti ini?

Sedangkan Suzy, Ia tersenyum dalam hati. Ia tahu Taehyung menyukai wanita baik-baik, keibuan dan juga menjujung tinggi kehormatannya. Dengan begitu, Suzy berusaha membuat Taehyung tidak menyukainya. Karena dengan cara ini lah Ia bisa lepas dari pernikahan bodoh ini.

"kalau begitu, bisakah aku memperlakukanmu seperti jalang juga?" Suzy terkejut, secara tiba-tiba Taehyung mendorongnya cukup keras membuat Ia jatuh terlentang di atas kasur.

"apa yang kau lakukan?!" suara Suzy meninggi dan mencoba bersikap tenang, meski pun dalam hati Ia berdoa agar Taehyung tidak melakukan hal seharusnya.

Taehyung tersenyum kecil, mengambil ponsel miliknya yang terus bergetar menandakan ada panggilan masuk. "kau pikir aku akan menyentuhmu? Jangan harap Suzy." Taehyung berucap dingin sebelum berbalik untuk keluar kamar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Taehyung menepikan mobilnya di depan rumah Nayeon, setelah mendapat telpon dari Nayeon lelaki itu memutuskan untuk mengunjungi kekasihnya. Lebih baik malam ini Ia tidur di rumah Nayeon atau pun di kantornya. Ia butuh menenangkan diri dari apa yang telah terjadi pada hari ini. Tanpa mengetuk pintu, Taehyung memasuki rumah Nayeon dan mendapati beberapa hidangan untuk makan malam di atas meja makan.

"akhirnya kau datang oppa, ayo makan dulu. Aku yakin kau belum makan malam." Taehyung tersenyum kecil ketika mendapati Nayeon berjalan dari arah dapur.

"apa pekerjaan di kantormu sangat banyak? Aku menelponmu sejak siang tapi kau tidak pernah mengangkatnya." Nayeon kembali berucap membuat senyum Taehyung perlahan menghilang, hatinya terasa sakit mendengar penuturan kekasihnya.

"maafkan aku.." Taehyung berucap penuh penyesalan, perlahan lelaki itu mendekati Nayeon memeluk perempuan itu mengucapkan kata maaf berulang kali. Taehyung akui, dirinya telah menjadi laki-laki tidak tahu diri sekarang. Beraninya Ia membohongi perempuan sebaik Nayeon?

"tidak apa, makanlah dulu. Aku sudah memasakkan makanan kesukaanmu." perempuan itu tersenyum kecil mengusap pelan lengan Taehyung.

Lima belas menit yang lalu, keduanya baru saja menyelesaikan makan malam dan dilanjut menonton drama malam kesukaan Nayeon. Tangan Nayeon tidak berhenti memainkan rambut Taehyung yang berada di pangkuannya, sesekali perempuan itu memaikan hidung mancung kekasihnya.

"kau sangat lelah sampai melupakan hari ini," Taehyung mengerutkan keningnya mendengar ucapan Nayeon, membuat perempuan itu terkekeh kecil.

"selamat hari jadi yang ke tiga tahun, Kim Taehyung." bisik Nayeon, membuat Taehyung menatap lekat wajah kekasihnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
$$$

Pagi ini Suzy terlihat sibuk memasak di dapur milik Taehyung, lelaki itu cukup banyak menyimpan bahan masakan di dapurnya membuat Suzy memasak lebih lama. Mengenai Taehyung, Suzy tahu lelaki itu tidak bermalam di rumahnya mungkin Ia menginap di rumah Nayeon. Apa pun itu Suzy tidak peduli, yang terpenting Ia tidur nyenyak semalam. Terimakasih untuk Taehyung karena sudah memberikan Suzy kamar yang nyaman untuk tidur.

Suzy baru saja selesai menyimpan semua masakannya di atas meja ketika mendengar suara pintu terbuka, Ia dapat melihat Kim Taehyung masuk dengan rambut sedikit acan-acakan dan pakaian yang kusut. Terlihat sekali lelaki itu baru bangun tidur, ah tidak mungkin lelaki itu baru saja menghabiskan malam panas dengan kekasihnya. Mungkin saja.

"kau beruntung sekali Tn. Kim, aku baru saja memasak bahan yang ada dilemari pendinginmu. Tak apa kan aku mengambilnya?" Taehyung mendekati Suzy dengan wajah bingung, bingung mendapati perempuan itu yang bersikap baik. Tak sungkan Suzy memberkan senyuman kecil pada Taehyung.

"apa kau menaruh racun di dalamnya?" Suzy mendengus kecil mendengar ucapan Taehyung.

"eys.. Aku sudah berbaik hati membuatkanmu sarapan. Ah iya bagaimana malam panjangmu dengan Nayeon, pasti menyenangkan. Iyakan?" senyum jail terlihat di wajah Suzy membuat kerutan di kening Taehyung terlihat.

"tidak perlu menutupinya Taehyung, aku tahu kau menginap di rumah Nayeon kan? Memang apa yang sepasang kekasih lakukan ketika mereka dalam satu atap. Mungkin saja kan mereka melak..."

"berhenti berpikir yang tidak-tidak tentang aku dan Nayeon. Dia bukan wanita sepertimu yang mudah memberikan harga dirinya pada sembarang pria." Taehyung memotong ucapan Suzy dengan cepat sebelum perempuan itu mengatakan yang tidak-tidak.

Suzy menghentikan kegiatannya dan menatap kedua mata hitam milik Taehyung, "bagus, kau masih mencintai Nayeon kan." ada jeda sebentar sebelum Suzy melanjutkan ucapannya. "aku ingin kita saling diuntungkan dalam pernikahan ini. Aku tidak akan melarangmu untuk menemui Nayeon atau apapun itu,begitu pun sebaliknya kau jangan pernah melarang keinginanku. Bukan kah itu mudah?"

"pernikahan ini tidak akan pernah berjalan dengan baik, karena kita sudah memiliki kebahagiaan masing-masing. Kau dengan Nayeon dan aku dengan kekasihku. Anggap saja pernikahan ini hanya permainan yang membutuhkan jalan keluar." Suzy tersenyum kecil membuat Taehyung terdiam dan tanpa sadar mengepalkan tangannya.  

Taehyung memang tidak menginginkan pernikahan ini, namun bukan berarti Ia ingin mempermainkan pernikahan ini. Ia tidak mungkin mengingkari janji suci yang Ia buat dihadapan Tuhan juga janji pada Tn. Bae dan Namjoon untuk melindungi Suzy. Ada amarah yang Taehyung tahan ketika Suzy mengatakan bahwa pernikahan ini hanya sebuah permainan. Taehyung memang egois, Ia ingin mengkikat Suzy tanpa mau melepas Nayeon.
.
.
.
Tbc..

Tae nya masih galau ini.. 😌

ConsciousnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang