"nona Bae sudah pulang sejak siang tadi tuan." Taehyung mengerutkan keningnya, apa Ia tidak salah dengar?
"apa kau yakin?"
"ya, sepertinya dia terburu-buru." Taehyung menghela napas kasar, jadi wanita itu sudah di rumah? Taehyung merasa menjadi orang bodoh sekarang. Kenapa juga Suzy tidak mengabarinya?
.
.
.Taehyung tidak bisa menyembunyikan kekesalannya, dengan terburu lelaki itu segera membuka pintu rumah miliknya. Ingin sekali Ia mengomeli Suzy saat ini, beraninya perempuan itu pulang tanpa memberitahu dirinya. Apa ucapannya tadi pagi kurang jelas?
Namun kerutan samar terlihat jelas di kening Taehyung, keadaan rumahnya sangat gelap. Tanda bahwa tidak ada seorang pun dirumahnya. Tidak mungkin kan Suzy ada di rumah tanpa menyalakan lampu?
"Bae Suzy?" Taehyung memanggil perempuan itu dengan tangan meraba-raba saklar lampu didekatnya.
Merasa tidak ada jawaban, Taehyung memutuskan utuk melihat Suzy di kamarnya, mungkin saja perempuan itu tidur dan lupa menyalakan lampu. Tapi lagi-lagi Taehyung mengerutkan keningnya ketika tidak mendapati Suzy di kamarnya, membuat Taehyung berpikiran negatif tentang Suzy apalagi mengingat perkataan pelayan tadi yang mengatakan Suzy sudah pulang sejak siang.
"sial!!" Taehyung mengumpat, ketika lagi-lagi Suzy tidak mengangkat telponnya. Bayangan Tn. Bae dan Namjoon tiba-tiba memenuhi pikiran Taehyung, Ia takut terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada Suzy atau lebih parahnya perempuan itu pergi meninggalkan Daegu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."kami tidak tahu kemana nona Bae pergi, dia tidak mengatakan apapun tadi." Taehyung menghela napas kecil mendengar jawaban perempuan didepannya.
Taehyung kembali ke cafe milik Suzy, lelaki itu ingin memastikan kemana perempuan itu pergi tapi tetap saja Ia tidak mendapat jawaban sedikit pun dari para pekerja di sana.
"apa ada tempat yang sering Suzy kunjungi jika Ia kemari?"
"maaf tuan, kami kurang tahu." perempuan itu membungkuk kecil sebagai permintaan maaf. Membuat Taehyung mau tidak mau tersenyum paham dan mengucapkan terimakasih lalu pergi menuju mobilnya.
"bukankah dia Kim Taehyung?" perempuan yang tadi berbicara dengan Taehyung mengangkat sebelah alisnya ketika temannya bertanya.
"Kim Taehyung?"
"eoh, kau tidak tahu? Ia anak Kim Jong Seok. Seluruh Daegu pasti tahu Kim Jong Seok, eh tapi kenapa Kim Taehyung menanyakan nona Bae?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Dua jam sudah Taehyung mengelilingi kota Daegu, namun tidak ada pertanda keberadaan Suzy di sana. Taehyung mencoba menghubungi Suzy lagi dan sialnya ponsel perempuan itu menjadi tidak aktif. Taehyung mengacak rambutnya prustasi, tak sungkan Ia juga memukul keras stir didepannya.
Taehyung melirik jam ditangannya, sudah pukul sepuluh malam. Sial! Bahkan Taehyung melupakan jam makan malamnya. Sebenarnya bisa saja Ia tidak memperdulikan perempuan itu, namun lagi-lagi wajah Bae Il Woo dan Namjoon berhasil mengusiknya. Ia sudah terlanjur berjanji untuk menjaga Suzy. Taehyung mengetuk-ngetuk stir mobil dengan jarinya, mencoba berpikir jernih. Apa mungkin Suzy pulang ke rumah Tn. Bae? Tidak, tidak mungkin. Taehyung jelas tahu hubungan keduanya. Tapi tidak mungkin juga Suzy kembali ke Seoul sedangkan semua identitasnya ada padanya, dompet dan ponsel perempuan itu ada pada Taehyung. Namjoon yang memberikannya.
"jika kau melakukan itu, kau melanggar perjanjiannya nona Bae." dengan helaan napas yang panjang Taehyung menghidupkan kembali mobilnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
