Suzy mendengus kecil mengingat kembali kejadian kemarin, Taehyung benar-benar pergi ke Daegu untuk menemani Nayeon dan membiarkan Suzy sendirian di Seoul. Suzy benar-benar tidak habis pikir dengan lelaki itu, bisa-bisa nya Taehyung lebih memilih Nayeon dibandingkan Suzy yang berstatus istrinya.
Pergi berbelanja adalah pilihan terbaik bagi Suzy untuk melampiaskan kekesalannya, rasanya sudah lama sekali wanita itu tidak berbelanja menghabiskan uang untuk membeli barang keluaran terbaru. Setelah menikah, jangankan untuk membeli tas atau sepatu keluaran terbaru. Pergi ke mall yang ada di Daegu saja Ia tidak pernah. Bukan karena Taehyung tidak memberi Ia uang, bukan. Namun Suzy selalu berpendirian bahwa itu bukan uang miliknya, mengingat mereka akan berpisah nantinya. Itu pemikirannya dulu.
Begitupun selama bersama Siwon, Suzy tidak pernah meminta sesuatu pada lelaki itu. Ia tahu status mereka apa, tapi meskipun begitu Siwon selalu memberi lebih dari apa yang Suzy mau. Tidak seperti Taehyung yang tidak berusaha mengajaknya sekedar berkeliling Daegu atau lainnya. Mengingat hal itu membuat Suzy mendengus kecil.
Namun rasa kesal itu dengan cepat berlalu tergantikan dengan senyum cerah wanita itu. Mata Suzy berbinar melihat beberapa tas dengan merk ternama berjejeran di depannya seolah menyapanya dan meminta untuk dibawa pulang. Sepertinya menghabiskan uang Taehyung bukan masalah besar bukan? Tentu saja itu bukan masalah. Suzy istrinya dan anggap saja ini sebagai permintaan maaf Taehyung untuk Suzy. setelahnya Suzy terkekeh kecil membayangkan lelaki itu akan terkejut dengan tagihan kartu kredit nya bulan ini. Namun tawa Suzy perlahan terhenti, wanita itu tiba-tiba teringat ponsel juga dompet yang di ambil Ayahnya. Suzy sampai lupa dengan barang-barang berharga nya itu, Ia juga lupa menanyakan pada Ayahnya saat Ia dan Taehyung berkunjung ke rumah lelaki itu.
"Selera mu ternyata masih sama." Suzy yang sedang memikirkan nasib dompet juga ponselnya tiba-tiba tak bergeming mendengar seseorang berbicara kepadanya.
"Aku merindukan saat-saat aku menemanimu berbelanja seperti ini." Wanita itu bisa mendengar tawa kecil diakhir kalimat pria di sampingnya, membuat Suzy tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya.
"Ah maaf aku tidak bermaksud," Siwon yang melihat Suzy hanya diam tidak menanggapi ucapannya mencoba meluruskan. "Kebetulan aku melewati daerah sini dan tak sengaja melihatmu." Ucap Siwon mengusap kepala bagian belakangnya, bingung.
Tanpa berniat menanggapi ucapan Siwon, Suzy berbalik berniat meninggalkan pria itu. Jujur, wanita itu belum siap jika harus bertemu lagi dengan pria ini. "Suzy-ah.." langkah Suzy terhenti ketika tangan Siwon tiba-tiba memegang tangannya. Dan dengan senyum kecil Siwon berucap, "Bisakah kita bicara sebentar?".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aku kira aku salah lihat saat melihatmu tadi. Taehyung mengatakan Ia sedang di Daegu." Suzy menghela napas kecil, tanpa mengalihkan tatapannya dari minuman di depannya Suzy menjawab. "Ada urusan mendadak yang mengharuskan Taehyung ke Daegu." Siwon mengangguk paham.
Hening kembali menyapa, cukup lama keduanya diam sibuk dengan pemikiran nya masing-masing. Hingga helaan napas berat keluar dari mulut Siwon, "Aku ingin minta maaf," Siwon membasahi kerongkongannya dengan air liurnya sebelum melanjutkan kembali ucapannya. "Maaf, aku bertindak seperti seorang pengecut. Meninggalkanmu dan membiarkanmu menikah dengan pria lain." Suzy tersenyum getir mendengarnya, rasa sakit tiba-tiba menyerang dada kirinya membuka kembali luka lama yang mulai mengering.
"Bisakah kita tidak membahas hal itu lagi? Sekarang aku-akan-bahagia dengan suamiku. Kau merasa seperti seorang pengecut? Jelas kau memang seperti itu. Kau pergi begitu saja tanpa menjelaskan apapun dan konyol nya aku mengharapkan kedatanganmu waktu itu." Suzy berucap dengan tenang, berusaha mengontrol dirinya sendiri sedangkan Siwon hanya diam membenarkan ucapan wanita didepannya, meskipun itu menyakitkan.
