0.9

693 135 27
                                    

"Taehyung, apa tidak sebaiknya kita mengurus surat perceraian dari sekarang? Setidaknya kita sudah mempersiapkan persyaratan untuk itu." Taehyung mendongak seketika  mendengar ucapan Suzy, Ia sedikit terkejut mendengar ucapan istrinya. Haruskah pagi ini mereka membahas perceraian setelah apa yang wanita itu lakukan semalam? Tanpa mau menghabiskan makanannya dan tanpa mau menjawab ucapan Suzy Taehyung bangkit berdiri.

"aku selesai, aku pergi."

.
.
.

Taehyung merasa bersyukur Suzy tidak mengingat kejadian tadi malam, dengan begitu seharusnya Ia sudah melupakan kejadian malam tadi. Namun kenyataannya, hingga menjelang makan siang pun Taehyung masih terbayang bagaimana wanita itu menguasai mulutnya dan mengucapkan kalimat kepemilikan dirinya atas wanita itu. Jika saja Suzy tidak mabuk sampai tidak sadarkan diri, mungkin malam tadi Taehyung sudah menggagahi wanita yang berstatus istrinya itu.

Taehyung menggelengkan kepalanya guna mengusir pikirannya yang jauh kemana-mana, "fokus Taehyung! Fokus!!" lelaki itu bergumam kecil dan kembali memfokuskan diri pada laptopnya.

'tapi tunggu, jika Suzy tidak mengingat kejadian semalam bukankah artinya wanita itu tidak sungguh-sungguh mengatakan bahwa dirinya milik wanita itu?' Taehyung kembali bermonolog, hingga helaan napas kasar keluar dari mulut kecilnya.

"seharunya aku mengabaikan kata-kata wanita itu, bukankah tadi pagi wanita itu sudah membahas perceraian lagi?" Taehyung mendengus dan menutup laptopnya sedikit kasar, lelaki itu mendadak kesal mengingat perkataan Suzy tadi pagi. Tanpa mempedulikan pekerjaannya lagi Taehyung memilih keluar dari ruangannya, mungkin dengan makan siang dengan Nayeon akan mengembalikan pikiran warasnya. Pikir Taehyung.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Taehyung menatap diam lelaki paruh baya yang berstatus sebagai mertuanya, baru saja tadi Taehyung menutup pintu ruang kerjanya, namun tiba-tiba Bae Ill Woo memanggil dan mengajak Ia untuk makan siang bersama. Tidak pantas menolak ajakan mertua, membuat Taehyung memilih membatalkan makan siangnya dengan Nayeon.

"kau tidak suka makanan pedas?"

"sistem pencernaanku akan bermasalah jika memakan itu, Ayah." Tn. Bae tersenyum kecil menanggapi ucapan menantu pertamanya.

"bagaimana hubungan kalian?" Taehyung berdehem kecil sebelum menjawab, apa perlu Ia mengatakan hubungannya dengan Suzy tidak akan pernah baik?

"baik Ayah, setidaknya Ia tidak lagi mendiamiku seperti pertama kami bertemu." Taehyung tersenyum kecil meyakinkah Bae Ill Woo bahwa hubungannya dengan putri pertamanya baik-baik saja.

"seharusnya mudah bagiku mempercayai ucapanmu Taehyung, namun melihat putriku semalam pulang dalam keadaan jauh dari kata baik aku mulai merasa kalau kau sedang berbohong." Taehyung terdiam mencoba mencerna ucapan Bae Ill Woo, Apa Tn. Bae tahu kejadian semalam? Degup jantung Taehyung berpacu lebih cepat ketika rungunya kembali mendengar ucapan mertuanya.

"aku tahu kau belum sepenuhnya mencintai putriku, tapi Taehyung Tuhan sudah mendengar janjimu untuk menjaga putriku."

"masalah sebesar apa yang membuatmu tega membiarkan Suzy berkeliaran diluar dalam keadaan mabuk?" Taehyung menunduk dalam diam, mendengar ucapan Bae Ill Woo bagaikan pukulan keras bagi dirinya.

"Maafkan aku.."

"Aku tidak berharap permintaan maaf darimu. Apa kau tahu masalah apa yang membuat Suzy mabuk seperti itu?" Lagi, Taehyung hanya diam. Kenyataan nya Ia tidak tahu masalah apa yang membuat Suzy seperti itu. Apa dirinya keterlaluan? Ia berani memarahi Suzy semalam tanpa tahu masalah wanita itu.

Tn. Bae menghela napas kecil, seakan Ia sudah tahu jawaban dari pertanyaannya. "Aku menikahkan kalian bukan tanpa alasan Taehyung, aku memilihmu karena aku mempercayaimu. Kuharap kedepannya kau tidak mengecewakanku lagi." Setelahnya Bae Ill Woo pamit pergi tanpa mau menunggu Taehyung menyelesaikan makan siangnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ternyata eonni sangat pandai memasak ya kan eomma?" Ny. Kim mengangguk membenarkan ucapan putrinya.

"Kau beruntung Taehyung memiliki istri cantik dan pandai memasak seperti Suzy," Ny. Kim melirik putranya, sedang Taehyung hanya diam memperhatikan ketiganya yang sedang memasak untuk makan malam. Melihat senyum Suzy karena ucapan Ibunya membuat Taehyung kembali mengingat pertemuannya dengan Bae Ill Woo. Ia tidak pernah menginginkan pernikahan ini dan Ia juga yakin wanita itu juga tidak menginginkan pernikahan ini, lalu kemana Taehyung akan membawa pernikahan ini?

Taehyung tersadar dari lamunannya ketika ponselnya berbunyi, ada panggilan dari nomor baru. Nomor yang sama yang menelponnya akhir-akhir ini. Namun lelaki itu memilih tidak mengangkatnya, Ia takut orang itu akan mempengaruhinya apalagi rumor pemilihannya sebagai CEO sudah tersebar luas.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suzy termenung menatap langit malam kota Daegu, Ia sedang memikirkan banyak hal. Ibu mertuanya baru saja pulang, kedatangan Ny. Kim dan putrinya mengingatkan Ia pada sang Ibu yang sudah lama tak terdengar kabarnya, wanita itu sudah bahagia dengan keluarga barunya tanpa mau repot memikirkan putrinya ini. Pikir Suzy. Ia juga tidak yakin ibunya tahu mengenai pernikahannya dengan Taehyung. Mengingat sang Ibu, Ia juga harus mengingat lelaki yang dikenalkan Ibunya. Choi Siwon. Hatinya mencelos dan sakit secara bersamaan mengingat kembali lelaki itu. Air matanya keluar begitu saja, Ia merasa hampa dan tidak punya tujuan sekarang. Ia sudah menaruh harapan besar pada lelaki itu, namun ucapan Siwon kemarin membuat Ia sadar bahwa Ia sekarang bukan siapa-siapa lagi untuk lelaki itu. Suzy kecewa, namun perempuan itu yakin Siwon lebih kecewa karena ini.

Dilain ruangan Taehyung terlihat tenang namun pikirannya kacau, kepalanya dipenuhi dengan pilihan yang akan Ia ambil. Berhenti atau melanjutkan pernikahan ini. Ia tidak bisa meninggalkan Nayeon tapi Ia juga tidak bisa mengabaikan Bae Ill Woo dan Ayahnya. Suzy? Taehyung yakin wanita itu akan senang jika Ia menceraikannya sekarang. Lalu Namjoon?

"Ya Tuhan aku benar-benar akan mati  memikirkan masalah ini, haruskah aku menanyakannya pada wanita itu?" Dengan ragu Taehyung berjalan keluar berniat menemui Suzy di kamarnya.

Taehyung hanya mematung didepan pintu kamar Suzy, pendengarannya masih normal dan dengan jelas Ia bisa mendengar tangisan wanita itu. Tangannya yang semula terangkat untuk mengetuk pintu perlahan turun. 

"masalah sebesar apa yang membuatmu tega membiarkan Suzy berkeliaran di luar dalam keadaan mabuk?"

Taehyung mengepalkan kedua tangannya mengingat kembali ucapan Ill Woo tadi siang, perlahan Ia mundur dan berbalik meninggalkan kamar Suzy.

Apa yang sebenarnya terjadi padamu Suzy?

.
.
.
Tbc..

Sudah ada perkembangan kan 🥰🥰

ConsciousnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang