Pagi ini Suzy terlihat sibuk memasak untuk sarapan, rambut panjang yang digulung dan apron putih membuat Ia tampak berbeda. Tangannya gesit mengabil ini dan itu, seolah memasak adalah keahliannya.
Dari kejauhan seseorang memperhatikannya dengan bibir yang terangkat membentuk senyuman, dengan rambut yang masih acak-acakan khas bangun tidur lelaki itu menghampiri Suzy melingkarkan kedua tangannya diperut rata kekasihnya.
"harum, kau memasak apa sayang?" Suzy tersenyum kecil dan berusaha melepaskan pelukan pria itu.
"aku tahu kau jarang sekali memakan sayuran, kau harus makan masakanku kali ini." jari letik perempuan itu memotong beberapa sayuran untuk dimasaknya.
Bukan melepaskan pelukannya, lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya pada Suzy. Tak sungkan Ia menyimpan dagunya di atas pundak kekasihnya. "Terimakasih sayang, Seharusnya kau istirahat saja. Kau baru pulang dari Daegu tadi malam."
Suzy berhenti memotong sayuran dan membalikan tubuhnya guna berhadapan langsung dengan lelaki yang memiliki tinggi beberapa senti diatasnya, "kenapa tidak oppa saja yang istirahat, lihat lingkaran hitam dikedua matamu semakin jelas." Suzy menepuk pelan kedua pipi laki-laki itu. "kenapa juga kau memaksakan menjempuku semalam." lanjut Suzy.
Laki-laki itu hanya terkekeh kecil, "aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja Nyonya Choi," Suzy menggeleng kecil mendengarnya.
"mandilah kalau oppa tidak berniat tidur lagi, aku akan menyelesaikan ini-memasak-dengan cepat." lelaki itu menghela napas kecil dan menuruti keinginan Suzy.
"baiklah, pastikan masakanmu sudah selesai saat aku kembali." Siwon mengecup pipi Suzy sebelum pergi dari dapur, membuat pipi perempuan itu memerah seketika.
Hubungan Suzy dan Siwon sudah terjalin selama enam tahun, Ia mengenal lelaki itu melalui Ibunya. Sebelum Suzy memutuskan untuk tinggal di Seoul, Ia tinggal bersama Ibunya di Gwangju. Disana lah Ia bertemu dengan Siwon, rekan bisnis Ibunya. Choi Siwon, seorang pembisnis yang cukup terkenal dikalangan masyarakat. Selain karena kesuksesannya dibidang bisnis, lelaki itu juga terkenal dermawan. Meski pun memiliki nama yang baik dimasyarakat, bukan berarti Ia mudah mendapatkan hati seorang Bae Suzy. Lelaki itu membutuhkan waktu cukup lama untuk meyakinkan Suzy menjadi kekasihnya, perempuan itu harus berulang kali menerima ajakan Siwon, mengingat mereka memiliki perbedaan umur yang cukup jauh. Umur Siwon lima belas tahun diatasnya.
Namun, usaha lelaki itu berbuah manis. Setelah empat tahun menunggu dengan sabar akhirnya Suzy bisa menerimanya. Hubungan keduanya bukan berlandaskan bisnis namun benar-benar karena saling mencintai. Suzy, perempuan itu sangat mencintai kekasihnya. Kesabaran dan ketulusan lelaki itu yang membuat perempuan itu berkali lipat mencintainya, ketika Ia memutuskan untuk tinggal di Seoul. Lelaki itu lah yang berperan penting dalam hidupnya melebihi kedua orangtuanya.
Banyak orang yang membicarakan keduanya karena masalah umur, namun Suzy tidak pernah peduli. Selama Choi Siwon masih berada disampingnya Ia akan baik-baik saja, mereka hanya tidak tahu seberapa bahagianya Suzy memiliki Siwon. Siwon adalah bagian dari hidupnya, mungkin Suzy tidak akan hidup baik jika tanpa Siwon disampinya. Lelaki itu bisa memberikan rasa aman dan nyaman, bahkan mampu memberikan cinta dan kasih melebihi kedua orangtuanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sepulang dari kantor Taehyung berniat mengunjungi rumah kekasihnya, rumah sederhana yang berada di tengah kota Daegu. Senyum diwajah lelaki itu tidak pernah hilang sejak keberangkatannya menuju rumah Nayeon, Ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan perempuan itu.
Im Nayeon, Ia tinggal seorang diri di rumahnya. Kedua orangtuanya sudah lama berpulang kembali kepada-Nya. Ia seorang anak tunggal, begitu pun dengan Ayah dan Ibunya membuat Ia tidak banyak memiliki kerabat dekat.
Taehyung mengenal Nayeon saat masa kuliah, perempuan itu dua tingkat dibawahnya. Mereka dipertemukan di club fotografi, keduanya sangat menyukai kamera terlebih Taehyung. Tak jarang lelaki itu sering menjadikan Nayeon sebagai objeknya, wajah cantik Nayeon memang tidak diragukan. Sejak saat itulah keduanya menjadi lebih dekat satu sama lain.
"kau sedang apa?" Nayeon terkejut ketika mendapati Taehyung dibelakangnya.
"ish.. Kenapa oppa mengagetkanku?" Taehyung tertawa kecil, "kenapa juga kau tidak mengunci pintu depan?"
Nayeon mendengus kecil mendengarnya, "itu karena aku tau kau akan kesini."
"itu kau tau, kenapa malah diam saja saat aku panggil dan lebih memilih menatap kolam ikan ini." Nayeon mengerlingkan matanya sebal dan memilih memperhatikan ikan hiasnya lagi lewat jendela rumahnya.
Taehyung terkekeh kecil, senang rasanya melihat kekasihnya seperti ini. Tangan besar Taehyung terulur memeluk kekasihnya dari belakang. "maafkan aku, kau tidak perlu merajuk seperti ini."
"Nayeonnie.. Saranghae.." Taehyung berucap lembut menyapa telinga perempuan itu, membuat Nayeon tersenyuman tipis dalam pelukan Taehyung.
Dengan hati-hati Nayeon berbalik, tersenyum kecil dan menangkup wajah Taehyung dengan kedua tangannya. "kadang oppa sangat menyebalkan, tapi aku tidak bisa marah padamu karena aku teramat sangat mencintaimu."
Senyum di bibir Taehyung terbentuk, Ia teramat bahagia. "ah sebentar." Taehyung ingat kotak kecil yang akan Ia berikan pada Nayeon. "kau bisa tutup dulu matamu?" tidak bertanya lebih lanjut Nayeon mengikuti perintah Taehyung, menimang kiranya apa yang akan Taehyung lakukan. Sedangkan Taehyung mengambil kotak beludru yang Ia simpan di saku jas nya.
"kau bisa membuka matamu sekarang." Taehyung berucap membuat Nayeon membuka matanya, mata perempuan itu mengerjap lucu ketika melihat kalung dengan gantungan hati didepannya.
"untukmu, sebagai hadiah karena kau selalu ada di sampingku. Memberikan kebahagiaan dan selalu mendukung keputusan yang aku ambil. Im Nayeon, hubungan kita memang terhitung sebentar. Namun maukah kau berjanji akan selalu ada di sampingku dan tetap menjadi sumber kebahagiaanku?" mata perempuan itu memerah mencoba menahan tangisannya mendengar penuturan Taehyung.
"yang perlu berjanji adalah dirimu oppa, bagaimana aku bisa meninggalkanmu disaat kau lah napasku. Oppa berjanjilah tidak akan pernah meninggalkan aku, tetaplah disampingku meski pun keadaan mencoba memisahkan. Karena aku tidak akan bisa hidup tanpa dirimu. Saranghae Kim Taehyung." hati Taehyung bergetar kecil mendengar penuturan kekasihnya dengan mata yang berkaca, membuat Taehyung berjanji pada dirinya sendiri. Ia tidak akan pernah meninggalkan Nayeon dan Ia akan menjaga Nayeon semampunya.
"aku tidak akan pernah meninggalkanmu dalam keadaan apapun, karena kau kebahagiaanku dan kau adalah tanggung jawabku. Kau bisa pegang ucapanku." Nayeon tersenyum kecil merasa tenang mendengar ucapan kekasihnya, perlahan perempuan itu berjinjit menyatukan bibir keduanya membuat Taehyung menarik tubuh Nayeon agar lebih dekat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
$$$"ya Tuhan... Kau jangan memperburuk hubunganmu dengan Suzy yeobo." Tn. Bae terkekeh mendengar ucapan istrinya.
"siapa yang ingin memperburuk hubunganku dengannya, lihatlah Ia tumbuh menjadi gadis cantik. Gen ku lebih mendominan ternyata." sesekali Tn. Bae tersenyum kecil melihat foto Suzy di akun media sosial putrinya.
"kau ingin menikahkannya dengan Kim Taehyung, aku yakin dia akan semakin menjauhimu. Kau lupa Siwon kekasihnya?" Ny. Bae menghela napas kecil, tidak habis pikir dengan jalan pikir suaminya.
Ada jeda sebentar sebelum Tn. Bae.menjawab, "aku sangat berterimakasih karena Ia telah menjaga putriku dengan baik. Namun aku sudah memikirkan ini dengan matang, lusa aku akan membicarakan ini dengan Siwon. Kuharap Ia mengerti." helaan napas panjang terdengar dari bibir kecil Ny. Bae.
"baiklah.. Aku tidak akan ikut campur masalah ini, tapi bagaimana dengan Namjoon?"
"tidak sia-sia aku meminta Hook membawanya, putraku telah menjadi lelaki yang hebat."
"dan sebesar apa pun dia membenciku, untuk kali ini Ia akan berpihak padaku." lanjut Tn. Bae dengan senyum khas dibibirnya.
.
.
.
Tbc..Karena beberapa chapter hanya tinggal revisi jadi bisa up cepat hehe
![](https://img.wattpad.com/cover/246967970-288-k701636.jpg)