11

5.1K 363 122
                                    









































































































"Dia kekasihku, bukankah dia sangat cantik?" Ucap Lisa santai sambil menatap kagum ke foto pujaannya itu.

Rose yang terlihat begitu syok mendengar ungkapan jujur Lisa itu nampak hanya bisa membatu. Dia ingin mengatakan bahwa Kim Jisoo adalah wanita yang menjaganya selama ini dan bahkan juga sudah Rose anggap seperti ibunya, dan merupakan ibu dari Kim Jennie tapi—

"Dia adalah ibu dari Kim Jennie, bukan? Aku tau itu, kau bahkan juga tinggal bersamanya saat ini," ujar Lisa melihat ke arah Rose yang masih terlihat kebingungannya.

"Ku kira kau sudah benar-benar berhenti menjadi bajingan, Lalisa, tapi nampaknya masih sama saja. Kau tau kalau dia adalah wanita kaya dan kau memanfaatkan wajahmu itu untuk menggodanya, kau menjadikan mommy ku menjadi sugar Mommy yang bisa kau peras pelan-pelan hartanya lalu kau tinggalkan begitu sudah bosan." sergah Rose menatap intimidasi dan tajam ke arah Lisa.

Ia tak terima jika gadis berponi ini berani menyakiti ibu dari kekasihnya itu.

Lisa tersenyum, ia lega karena Jisoo di kelilingi orang-orang yang tulus di sekitarnya. Bahkan Rose yang berstatus bukan siapa-siapa saja, terlihat begitu mencintai Jisoo dan tak terima jika wanita Kim itu sampai terluka nantinya.

"Kau ingat, Rose, aku bahkan pernah menangis berlutut di pangkuanmu saking takutnya aku jika sampai kehilangan pujaan hatiku. Aku mengerti kenapa kau berpikir begitu, berpikir kalau aku memanfaatkan kekayaannya. Tapi aku tegaskan, itu tidaklah benar, Rose, wanita yang begitu aku puja dan ku tangisi itu adalah Kim Jisoo, aku benar-benar jatuh cinta kepadanya." jelas Lisa.

"... Aku bahkan sama sekali tak tertarik dengan hartanya, aku memang tak sekaya mommy mu itu. Tapi aku akan melakukan segalanya jika itu berhubungan dengan Kim Jisoo, bahkan sekalipun dia meminta nyawaku. aku juga takkan tinggal diam jika ada yang berani membuatnya terluka. Mengertilah, Rose, bukankah kau juga bisa merasakannya pada Jennie?" Lanjut Lisa meyakinkan gadis blonde itu yang terlihat masih tak terima dengan pengakuan nya.

Rose terdiam, perasaan itu benar. Ia akan melakukan apapun untuk Jennie bahkan sekalipun Jennie menyuruhnya loncat ke dasar lautan. Kebahagiaan Jennie adalah prioritas utamanya, Jennie adalah pengendali emosi dan pikirannya. Bagi Rose perasaannya pada Jennie adalah segalanya.

"Tetap saja, perasaan mu itu belum tentu benar. Bisa saja hanya sebatas kagum karena mommy memang wanita yang luar biasa. Dan aku saja yang bukan siapa-siapanya juga belum bisa menerimamu, apalagi Jennie? Pikirkanlah lagi, dan akan lebih bagus kalau kau melepasnya sekarang sebelum aku benar-benar menghabisimu dengan tanganku sendiri jika sampai aku tau Mommy menangis terluka karena mu," ancam Rose.

"Apa aku harus loncat dari Namsan tower terlebih dahulu untuk bisa membuatmu percaya akan ketulusanku kepadanya?" Balas Lisa menatap intens mata Rose.

"... Aku tak perduli seberapa keras kau berusaha membuatku menjauhinya, tapi aku tak akan bisa, Rose. Dia adalah belahan jiwaku, aku mohon.... Aku tau ini rumit, tapi aku tak mau sampai kehilangan dirinya. Aku mohon jangan lukai harapanku, Rose." mohon Lisa dengan bersungguh-sungguh.

"Maaf, aku belum bisa, Lisa, aku belum bisa masuk terlalu dalam soal hubungan yang tengah terjalin antara kalian berdua itu. Tapi aku tak mau berpura-pura padamu kalau aku tak keberatan dengan perasaan mu pada mommy ku, aku hanya tak mau entah mommy Kim ataupun Jennie terluka. Jadi maaf, aku belum bisa menerima perasaan mu itu, Lalisa." ucap Rose lalu pergi dari sana.

Young Mommy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang