"Kau bahkan sangat cantik walaupun hanya di lihat dari selembar sketsa," Ucap Lisa tersenyum tulus tak berbohong.
Jisoo nampak terkejut begitu menyadari siapa yang ada di dekatnya saat ini. Secepat itukah tuhan mengabulkan doanya? Dia sedang membutuhkan sandaran saat ini, dan di sanalah tuhan mengirim Lisa untuknya, Jisoo tak bisa menyembunyikan senyum bahagia nya.
"Sejak kapan kamu ada disini, Lisa-ya?" Tanya Jisoo dengan senyuman yang tak pernah luntur jika Lisa sedang ada disisinya.
Lisa membalas senyum cantik wanita Kim itu lalu duduk di sampingnya, "Emm.... Entahlah, mungkin tiga puluh menit yang lalu,"
"Kenapa kau tak menyapaku? Padahal aku sudah duduk disini tak kalah lama dari mu," kesal Jisoo memasang wajah cemberutnya yang justru nampak lucu di mata Lisa.
"Kalau aku sapa, aku jadi tak bisa menggambar wajahmu diam-diam dong.... Bagaimana? Kamu menyukai nya?" Ucap Lisa sambil memberikan hasil gambaran wajah sketsa wanita yang memiliki bentuk bibir hati itu kepadanya.
Jisoo menerima nya sambil tersenyum senang, ia tak pernah di perlakukan semanis ini sebelumnya oleh siapapun. Sketsa ini sangatlah sederhana namun sangat menyentuh bagi seorang Jisoo, terlebih lagi Lisa lah yang menggambar nya.
"Ini sangat bagus, aku tak tau kamu pandai menggambar bahkan sedetail ini, benar-benar mirip denganku," jawab bahagia Jisoo.
"Syukurlah kamu menyukainya, sebenarnya ini sketsa yang lumayan sulit aku gambar, karena wajah kamu sangat langka, terlalu cantik."
"Sudahlah berhenti menggombal, kau pasti begini karena ingin aku beri imbalan, kan? karena sudah mau menggambar wajahku," ucap Jisoo memukul pelan pundak Lisa karena gadis itu terus menggodanya.
"Itu tidak benar, aku menggambarnya karena keinginan ku sendiri. Kamu tak perlu memberiku imbalan apapun," jawab Lisa memonyongkan bibirnya tak terima di tuduh menggombal, padahal memang iya.
"Baiklah, kalau begitu terima kasih Lisa-ya, aku akan menyimpannya. Tinggal aku tambahin bingkai terus di pajang deh di kamar, pasti keren." ucap Jisoo sambil memperhatikan lagi sketsa bergambar wajahnya itu.
"Eitsss.... Siapa bilang aku akan memberikan nya kepada mu? aku hanya ingin menunjukkan hasilnya saja. Dan tentu saja meskipun ini bergambar wajahmu, ini tetap hasil karyaku, jadi aku yang akan tetap menyimpannya," jelas Lisa menyabet kembali hasil sketsanya dari tangan Jisoo.
Jisoo terkejut, padahal ia sudah ke ge-eran, "Yah.... Ku kira kau akan memberikannya? bagaimana kalau aku akan mengabulkan apa saja bebas yang kau mau dan sketsa itu untukku?" tawar Jisoo menunjukkan tangannya ke semua pedagang kaki lima yang ada di sana, Jisoo berpikir Lisa kelaparan atau haus karena sudah menggambarnya sejak tadi.
Lisa terlihat berpikir, "Apa kau mau berkencan denganku?" Tanya spontan nya yang langsung membuat wajah Jisoo bersemu merah.
"Itu kan beda situasi, maksudku... mungkin kau ingin membeli sesuatu yang ada disini, aku akan membelikannya," jawab Jisoo tergagap karena masih syok dengan ucapan Lisa barusan.
Lisa memasang senyumnya, "Kalau hanya ingin sesuatu yang ada di sini, Aku masih bisa membelinya sendiri, sketsa sebagus ini masa iya imbalannya hanya jajanan kaki lima?" jawab Lisa tak terima.
"... Intinya cuma itu syaratnya, berkencan lah denganku, dan aku tak hanya memberimu sketsa ini, tapi juga kalau perlu lukisan dengan ukuran yang besar, agar lebih cantik lagi untuk di pajang," tawar Lisa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy (End)
Fanfiction(LISOO & CHAENNIE) ‼️‼️ FUTA 21+‼️‼️ Kim Jisoo adalah seorang wanita karir yang sukses. tetapi karena kesalahan pergaulan di usia remajanya, ia sudah harus menjadi seorang ibu. Suatu hari ia bertemu Lisa, si brondong yang membuatnya kepincut setenga...