Seoul National University
"Annyeong, Rose." Panggil Lisa.
Saat ini keduanya tengah ada di ruang praktek seni dan Rose tengah sibuk melukis disana, karena memang tak hanya pandai dalam hal pembelajaran biasa, Rose juga pandai melukis dan sangat menyukai semua hal yang berbau seni, dan terutama melukis yang memang adalah hobinya.
Rose menoleh ke sumber suara yang memanggilnya, saat ia tau siapa, ia langsung memutar bola matanya dan kembali fokus ke lukisannya.
Lisa hanya tersenyum menanggapi sikap gadis itu, ia lalu mengambil kursi dan duduk di sebelah gadis blonde itu.
"Ternyata kau juga pandai melukis, ya? Wah.... Ini mengejutkan, lukisan mu pun juga lumayan oke," puji Lisa sambil memperhatikan hasil lukisan Rose dengan seksama.
"Sayangnya kau masih salah dalam pengambilan tata lukisnya, lihatlah semua warna cat ini..."
".... Karena kau memilih warna cat dan melukisnya secara ragu-ragu, walhasil warnanya tak sesuai seperti yang kau harapkan. Padahal imajinasi mu ini sudah sangat bagus," jelas Lisa yang begitu memperhatikan lukisan dengan detail.
Senakal-nakalnya Lisa, tapi jika ia sudah berhubungan dengan dunia melukisnya, ia akan sangat serius.
Rose yang tadinya ingin mengomel karena gadis berkacamata ini terus mengganggu nya, ia malah diam mendengarkan omongan Lisa. Ini lantaran Lisa benar, Rose sempat ragu-ragu dan tidak mantap memilih cat warna dan melukisnya.
Lisa menyadari itu, kalau Rose tengah memandanginya heran. Tapi Lisa tetap pura-pura fokus melihat pada lukisan Rose di depannya ini.
"Untuk warna tanah di bawah pohon ini, dibandingkan warna ungu, akan lebih baik kau gunakan warna hitam, lalu sedikit kau hiasi dengan warna biru. Begitu juga untuk warna bukit di belakang sana, dibandingkan warna jingga, akan lebih baik kau pakai warna coklat gelap, karena pohon yang kau lukis sudah ramai dengan warna jingga. Intinya pengambilan tekstur warna yang kurang pas dan kau yang melukis dengan ragu, walhasil lukisanmu jadi tak sesuai dengan ekspektasi awalmu, bukan?" Jelas Lisa panjang lebar, ia kemudian menatap mata Rose yang masih memandanginya heran karena ia tau kalau lukisan Rose ini memang tak sesuai harapan Rose di awal.
Lisa tersenyum, "Apa kau mau aku memperbaikinya untukmu?" Tanya nya lagi.
Rose tersadar, ia kembali memasang wajah judesnya dan kembali fokus dengan kuasnya, "Tak perlu, lagipula aku hanya melukis untuk membuang rasa bosan, bukan untuk di simpan ataupun di pamerkan," jawab nya sambil menambahkan warna jingga lagi dengan kuasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy (End)
Fanfiction(LISOO & CHAENNIE) ‼️‼️ FUTA 21+‼️‼️ Kim Jisoo adalah seorang wanita karir yang sukses. tetapi karena kesalahan pergaulan di usia remajanya, ia sudah harus menjadi seorang ibu. Suatu hari ia bertemu Lisa, si brondong yang membuatnya kepincut setenga...