"Sayang?" Panggil Lisa pada Jisoo yang bersandar nyaman di bahunya.
Setelah makan malam, kini keduanya menikmati suasana romantis mereka di sebuah pinggir sungai han yang sepi.
"Hmm?" Jawab Jisoo.
"Aku ingin jujur padamu tentang suatu hal,"
"Katakan saja,"
Lisa terlihat ragu, ia bingung harus jujur atau tidak dengan Jisoo terkait sejuta rahasia yang ia simpan Rapat selama ini, "Aku....." Ia menatap ragu ke Jisoo.
Jisoo mengerti, ia menyentuh hangat pipi Lisa, "Tak apa, kalau kamu belum siap cerita. Tak usah di paksakan."
Lisa membalas senyum atas ucapan dewasa kekasihnya itu. Inilah alasan kenapa Lisa begitu memuja Jisoo, wanita Kim itu benar-benar sangat pengertian.
"Aku tengah berkencan dengan gadis lain selain kamu sekarang," ungkap Lisa melihat ke arah Jisoo yang masih bersandar nyaman di pundaknya.
Jisoo terdiam, ia masih melihat lurus ke depan. Lisa menjadi khawatir, ia tak mau Jisoo kecewa apalagi sampai memutuskannya, "Sayang, lihat aku, jangan marah, okey.... Aku memiliki penjelasan tentang itu," ucap Lisa menangkup wajah Jisoo dengan kedua tangannya, ia tatap mata Jisoo yang terlihat sedih mendengar pengakuannya tadi.
"Please.... tetaplah tinggal. Kamu tau seberapa pentingnya dirimu bagiku, Kim Jisoo." lanjut Lisa pada Jisoo yang masih membisu.
"Kalau begitu jelaskan," ucap Jisoo kemudian dengan wajah datar.
"Aku berani bersumpah, aku ingin mengakhiri hubunganku dengan kekasihku ini begitu aku telah menemukanmu. Tapi sahabatku terus menghalangi dengan alasan yang tak pasti. Percayalah hanya kamu yang sepenuhnya mengisi relung hatiku, Jisoo-ya." ucap Lisa menatap memohon kepada Jisoo.
"Jadi aku ini adalah perusak hubungan mu dengannya, ya?" Tanya Jisoo lagi masih memasang wajah datarnya.
"Tidak sayang, bukan begitu, aku yang bajingan disini. Karena sempat kehilangan kamu, aku malah bermain dengan wanita lain sebagai pelarian dari perasaanku, agar bisa segera melupakanmu. Tapi nyatanya gagal, aku bahkan tetap jatuh kepadamu saat akhirnya kita bertemu lagi untuk pertama kalinya di toko roti itu, meskipun sekuat mungkin aku berusaha membuang perasaan ini."
Jisoo melepaskan kedua tangan Lisa yang tadinya masih menyentuh hangat pipinya. Ia lalu bangkit dari duduknya. Lisa ikut bangkit, ia tahan lagi kedua tangan Jisoo yang hendak melangkahkan kaki pergi dari sana.
"Sayang, please.... Jangan tinggalkan aku lagi, aku tau sikapku itu kekanakan. Tapi aku benar-benar sedang berusaha keras untuk memperbaikinya sekarang demi kamu," ucap Lisa dengan penuh harap, ia tak ingin kehilangan Jisoo lagi.
Jisoo menatap intens dan datar kearah Lisa, "Aku tak perduli, Lisa, tetap saja yang kau lakukan itu salah. Apa kau sadar seberapa banyak wanita yang kau sakiti hingga saat ini demi rasa bosanmu karena terlalu egois hanya demi ingin melupakan aku! Kamu sendiri yang bilang bahkan tidak ingat berapa banyak mantanmu hingga detik ini!"
"Aku tau, sayang.... Ku mohon jangan lagi, aku tak bisa kehilangan kamu lagi, Please..... Bantu aku untuk berubah, jangan malah menelantarkan aku lagi di masa sulit ku. Aku mohon, sayang."
Jisoo menatap nanar ke mata Lisa, ia bisa merasakan sakit yang luar biasa dalam dari tatapan mata itu. Jisoo juga sebenarnya tak tega, tapi yang Lisa lakukan juga bukanlah suatu hal yang sepele. Jisoo bisa merasakan bagaimana sakitnya para wanita yang pernah Lisa mainkan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy (End)
Fanfiction(LISOO & CHAENNIE) ‼️‼️ FUTA 21+‼️‼️ Kim Jisoo adalah seorang wanita karir yang sukses. tetapi karena kesalahan pergaulan di usia remajanya, ia sudah harus menjadi seorang ibu. Suatu hari ia bertemu Lisa, si brondong yang membuatnya kepincut setenga...