Imagine 22

1K 130 3
                                    

(TW:Su*c*de)

Bayangin

Malmingan nih.

Keigo
Nanti malmingan kamu
mau kemana?

Bingung mau kemana.

Keigo
Mau aku ajak ke suatu
tempat?

Boleh
Dimana?

Keigo
Nanti tau sendiri, nanti
petang hari aku jemput.
Pakai jaket.

Iyaa

Pukul 15.00

Kamu merencanakan pukul berapa kamu mandi, berdandan, dan menunggu Keigo menjemput. Kamu memilih pakaian untuk nanti, sweatpants, kaus pendek, jaket XXL, dan velcro sandal.

Kamu kembali memainkan ponsel sampai 16.15

Kamu mandi, berdandan tipis, menunggu Keigo menjemputmu.

Saat kamu menunggu di ruang tamu, kamu kepikiran ada masalah yang belum kamu selesaikan, masalah yang setiap malam membuatmu menangis, merasa selalu saja ada masalah yang muncul. Moodmu seketika menurun, rasa malas untuk jalan-jalan muncul. Pikiranmu tidak bisa positif, terlibat pikiran untuk. Mengakhiri hidup.

Tok tok

Lamunanmu buyar mendengar ketukan, kamu membuka pintu dan terlihat Keigo disana.

"Ayo berangkat." Katanya

Kamu mengangguk dengan senyuman tipis.

"Tunggu, kamu sakit?"

Kamu menggeleng, "gak ?"

"Bener? Lemes gini. Kapan-kapan aja kalo kamu sakit."

"Gak, gak sakit, cuma laper..."

"Hmm, mampir Mcd deh. Beli chicken."

Kamu mengiyakan ajakannya, kamu di gendong didekapan Keigo lalu terbang menuju Mcd.

Setelah sampai kalian menuju meja pemesanan.

"Ayam krispy enam, frech fries large dua, sama coca cola dua." Pesan Keigo.

"Baik tunggu dulu Hawks-san." Ucap pramusaji.

Satu menit pesanan siap, aku membawakannya. Dan kita kembali terbang menuju tempat yang di inginkan Keigo.

Tidak terlalu istimewa, hanya atap gedung berlantai 72, dengan pemandangan matahari yang akan ditelan bumi dan langit kemerahan. Menenangkan.

"Ini pertama kalinya aku mengajakmu ke sini."

Kamu mengangguk menikmati pemandangan.

"Kamu suka?"

Kamu menengok ke arah Keigo, "suka... Disini terasa menenangkan."

Keigo tersenyum lalu duduk di tepi gedung dan membuka bucket Mcd mengeluarkan makanan yang kita beli. Kita memakannya sambil melihat sunset, kamu sedikit melirik wajah Keigo. Wajahnya yang terkena cahaya jingga dari matahari membuatku terpesona, dan wajah tenang nya.

'apa aku sanggup meninggalkannya?'

Langit sudah gelap, suasana pemandangan tergantikan dengan gemerlap lampu dari bawah.

"Mau mencoba sesuatu?"

"Mencoba apa?"

"Coba kamu menjatuhkan diri dari sini, lalu aku tangkap."

"Boleh." Ucapmu tanpa ada rasa takut.

Kamu berdiri lalu membalikkan badan, kamu menjatuhkan diri ke belakang. Kamu tidak merasa takut. Kamu merasa, momen ini yang kamu impikan. Jatuh dari ketinggian. Kamu menutup mata perlahan merasakan kenikmatan kebebasan sebelum ajal menjemput.

Kamu merasa badanku langsung dipeluk oleh seseorang, dirimu membuka mata. Keigo.

"What the hell! Apa-apaan wajahmu? Kamu mau mati?" Ucap Keigo dengan nada keras. Kamu hanya bisa menunduk. "Kamu mau meninggalkanku?" Tanya nya.

Kamu langsung mengangkat kepalaku dan melihat Keigo.
Dia langsung menarik mu dalam pelukannya, memeluk mu dengan erat. "(Name), aku sayang kamu. Jangan tinggalin aku. Aku punya salah? Aku minta maaf, sungguh, aku minta maaf."

"Tidak...... Kamu tidak salah... Aku.... Aku hanya capek." Kamu menenggelamkan wajahmu di bahu lebar Keigo dan menangis. "Aku hanya capek."

Keigo tidak mengubris kata-katamu, dia hanya memeluk dan mengusap rambutmu bagian belakang. Dia memeluk sampai dirimu tenang dan dia membuka suara.

"Kamu bisa cerita kepadaku apa yang sedang mengusikmu atau menekanmu, setidaknya beban di hatimu berkurang baby bird." Dia mendekatkan dahinya.

Kamu hanya mengangguk, "Maafkan aku."

"Kamu tidak salah baby bird." Ibu jari Keigo mengusap air matamu dan mencium matamu yang sembab. "Kamu dilahirkan untuk mendapatkan tujuan hidup yang sangat berharga. Tuhan pasti menulis naskah kehidupan mu sangat baik dan sangat bermakna.", "Dan. Bisa bertemu denganku."

Kamu menangis lagi, kata-kata itu yang kamu butuhkan. 'ya, aku bisa bertemu dengannya.'
.
.
.
.
.
.
.
.

Author sayang para pembaca 💕

IMAGINE [ Takami Keigo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang