Doyoung tergesa gesa mencari taksi entah kenapa rasanya ia ingin cepat pulang baginya hari ini sangat melelahkan dan membuatnya stres.
Doyoung masuk ke dalam rumah disana ada Jihoon yang lagi bogan (bobo ganteng) di sofa beserta ponsel di atas perutnya kayanya dia abis main game.
Doyoung menaiki anak tangga dengan segera 'brak' dia menutup kasar pintu kamarnya tak lupa ia kunci.
"Anjing! Apaan tuh! Gila gue kaget kampret banget dah siapa yang ngebanting pintu begitu?!" Jihoon terlonjak kaget ampe hpnya jatoh ke lantai untung lantainya pake karpet tebel jadi nyawa hpnya masih selamat.
Jihoon segenap jiwa ngumpulin nyawanya terlebih dahulu.
"Mashiho pasti dah tuh anak sengaja banting pintu supaya gue kaget!" Jihoon udah berapi api dalam hatinya ia akan jewer kuping Mashiho ampe tuh anak teriak minta ampun.
"MASHI!!" Jihoon teriak sambil gedor gedor pintu kamar Mashiho.
"Heh lo ngapain kak?" Nah lho siapa itu?
Jihoon natap orang yang baru datang terus nengok ke arah pintu yang dia gedor tadi bahkan dia melakukan itu berulang kali sampe akhirnya dia menuruni anak tangga nyamperin dua makhluk yang baru pulsek siapa lagi kalau bukan Mashiho dan Haruto.
"Kalian baru balik?" Jihoon natap Mashiho dan Haruto bergantian "Doy mana?" Sambungnya.
"Justru gue mau nanya, Doyoung udah pulang apa belum?" Kata Mashiho.
"Emang gak bareng? Kan kata kak Hyunsuk kalian pulangnya harus barengan" kata Jihoon menggiring kedua adiknya.
"Tadi kata Yedam dia pulang duluan" jawab Mashiho sementara Haruto pergi mengambil kotak P3K.
"Kak obatin gue dong sebelum kak Junkyu pulang" Haruto ngasih kotak P3K ke Jihoon.
Jihoon ngobatin luka Haruto dengan hati hati.
"Kamu berantem lagi pasti belain Doyoung ya?" Tanya Jihoon masih dengan telaten ngobatin luka pada wajah adik bungsunya.
Haruto hanya diam.
"Btw jangan jangan yang banting pintu tadi itu Doyoung!" Jihoon hampir jatohin kotak P3K untung dengan sigap Mashiho nangkep tuh kotak P3K.
Jihoon langsung naik ke atas gedor pintu kamar Doyoung.
"Doy lo di dalem? Buka pintunya dong ini kak Jihoon ganteng dek" Jihoon malah narsis padahal Haruto sama Mashiho lagi khawatir sama keadaan Doyoung di dalam sana.
'Cklek' pintu terbuka menampilkan Doyoung dengan mata sembabnya.
"Doy lo nangis?" Haruto menangkup pipi gembul sang kakak.
Doyoung menepis tangan Haruto.
"Jangan sentuh gue!" Bentaknya membuat semua kaget karena Doyoung itu belum pernah seperti ini sebelumnya terhadap Haruto.
Doyoung berlali kecil menuruni anak tangga.
"Mau kemana?" Hyunsuk membuka pintu dengan Junkyu mengekorinya di belakang.
"Kamu nangis? Siapa yang bikin kamu nangis?" Pertanyaan Hyunsuk malah bikin Doyoung makin nangis.
"Doy lo kenapa sih?" Ini Mashiho teriak dari atas.
Doyoung menarik nafas lalu membuangya dia memberanikan diri untuk bertanya.
"Kalian nyembunyiin sesuatu dari aku?" Satu pertanyaan lolos dari mulut Doyoung.
"Kamu ngomong apa? Kita gak ngerti kata Junkyu bersamaan dengan Jihoon, Mashiho dan Haruto tengah menuruni anak tangga.
"Tolong jujur, siapa Haruto sebenarnya?" Semua tertohok mendengarnya termasuk Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [Haruto]
Fanfiction"kakak gak mau kamu kena masalah gara gara kakak " - Doyoung "gue adek lo kak! masa gue diem aja lihat lo di bully!" - Haruto