- kena marah

2.5K 355 20
                                    

Mashiho dan Doyoung nampak ragu untuk membuka pintu beda dengan Haruto yang begitu santuy.

"Kak kami pulang" Haruto di sambut dengan tatapan yang sulit di artikan oleh ketiga kakaknya.

"Bonyok lagi bonyok lagi adeuuhhh lo mau jadi apa sih Ruto?" Jihoon geleng geleng kepala natap Haruto.

"Kakak udah bilang kan tadi sebelum berangkat wajah kamu jangan berubah pas pulang! Kakak heran deh kenapa sih kamu doyan banget adu jotos!" Junkyu membuang nafas kasar.

"Haruto, kamu jelaskan kenapa kamu babak belur begini!?" Hyunsuk belum pernah marah sebelumnya karena dia merasa Haruto tanggung jawab Junkyu namun diantara enam saudara ini Hyunsuk paling tua jadi tak salah kan jika dia merasa harus tegas pada Haruto.

"Kak, nanti ajalah marahnya" kata Mashiho mengangkat kedua tangannya memberi isyarat agar ketiga kakaknya tak menatap Haruto dengan galak begitu.

"DIAM!!" Mashiho mengatupkan bibirnya mendengar sentakan dari ketiga kakaknya.

"HARUTO!!!!" Junkyu mencekal pergelangan tangan adiknya.

Haruto menghentikan langkahnya menatap Junkyu.

"Apa kamu gak bosen kakak marahin? Kakak gak mau marahin kamu tapi kamu selalu bikin kakak marah!" Junkyu matanya nampak berkaca kaca dan itu membuat Haruto gak tahan lihatnya dia jadi merasa bersalah karena membuat kakaknya seperti itu.

"Ayah dan bunda nyuruh kakak, kak Hyunsuk dan kak Jihoon buat jagain kalian saat itu kakak milih untuk jagain kamu!" Junkyu suaranya bergetar tanpa terasa air matanya jatuh.

"Ya udah mulai sekarang kakak gak usah jagain aku lagi" Haruto melangkah pergi tersisa Junkyu, Hyunsuk, Jihoon, Doyoung dan Mashiho yang tenggelam dalam diam menatap punggung Haruto semakin jauh dan perlahan masuk dalam kamar.

"Semua ini gara gara aku" bathin Doyoung.

Junkyu menangis dirinya merasa gagal bertanggung jawab atas Haruto.

"Gue udah gagal kak!" Junkyu terkulai lemas di lantai menengadahkan kepalanya menatap Hyunsuk dan Jihoon bergantian.

"Lo bukan gagal tapi belum berhasil" Hyunsuk berjongkok meremas pundak Junkyu.

"Sama aja kali" Jihoon yang emang julid gak pernah lihat situasi.

"Heh lo kalau ngomong bisa gak sehari aja gak nyakitin orang lain?" Mashiho berbisik pada Jihoon.

"Emang mereka orang lain? Kan mereka saudara gue" Jihoon melengos ke kamar kayanya mau tidur karena gak mungkin dia ngurusin kerjaan malam hari gak pernah kecuali terpaksa.

"Kak, Haruto gak salah tadi itu dia...

"Doy cepet lo tidur besok ada ulangan kan?" Mashiho merangkul Doyoung membawanya ke kamar.

Doyoung kadang gak ngerti kenapa setiap dia mau jelasin kejadian yang sebenernya selalu saja ada yang memotong ucapannya.

Sementara di kamar Haruto tengah mengobati lukanya ia menatap cermin di hadapannya lalu tersenyum kecut.

"Apa gunanya kalian jagain gue? Toh gue bukan bagian dari keluarga ini" Haruto terkekeh pelan matanya berkaca kaca.

"Maafin gue kak! Gue gak pantes lo jagain" Haruto menatap fhotonya bersama Junkyu dalam galeri ponselnya.

"Maafin gue kak! Gue gak pantes lo jagain" Haruto menatap fhotonya bersama Junkyu dalam galeri ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brother [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang