"Lo ngapain?" Seseorang bikin Doyoung kaget.
"Mashi! Bikin kaget aja!" Doyoung mengelus dadanya.
"Maaf, gue lihat Haruto tadi kirain abis berantem makanya gue kesini mau lihat korbannya" kata Mashiho nyengir.
"Ruto itu gak suka berantem di tempat sepi" kata Doyoung berjalan beriringan dengan Mashiho meninggalkan atap.
Skip...
Sudah pukul delapan malam Hyunsuk dan adik adiknya sedang selonjoran bareng di karpet sambil melakukan aktifitas masing masing. Junkyu lagi sibuk sama ponselnya, Hyunsuk sedari tadi memandang laptop sepertinya kerjaan dia belum beres sementara Jihoon dan Mashiho mabar.
Doyoung hanya memandang saudara saudaranya yang sibuk sendiri dengan dunianya masing masing.
"Ruto mau kemana?" Doyoung menghentikan langkah adiknya.
"Mau ikut?" Haruto malah balik nanya.
"Jangan ajak Doyoung keluar malam! Kakak gak suka!" Kata Hyunsuk menutup laptopnya natap Haruto.
"Doy, besok pagi aja kalau mau ikut" Haruto melangkah pergi dengan santuy.
"Mau pulang atau enggak?" Junkyu berkacak pinggang natap Haruto yang hampir membuka knop pintu.
"Tergantung situasi" jawabnya tak memandang Junkyu sama sekali.
Junkyu hanya menghela nafas mendudukan pantatna dengan kasar pada sofa.
"Lo lain kali jangan cuma hela nafas aja dong jengah gue lihatnya! Sekali kali lo ikutin Ruto pergi biar lo tahu dia ngapain pergi malam pulang subuh udah kaya kupu kupu malam!" Jihoon matiin ponselnya.
"Berisik lo!" Junkyu melempar bantal sofa lalu pergi ke kamarnya untuk rebahan dan memejamkan matanya sejenak.
"Cio lo mau kemana? Lo mau ikut Ruto? Lo mau pergi malam pulang subuh kaya dia?" Pertanyaan bertubi tubi menghentikan Mashiho yang baru dua langkah jalan.
Mashiho mengeratkan giginya natap jengah kakak julidnya itu "cio pengen ee! Mau ikut?" Mashiho megangin bokongnya.
"Najis! Sana pergi lo!" Jihoon lempar bantal sofa yang ia terima dari Junkyu tadi.
"Dasar julid! Buang lima detik gue aja kalau bukan kakak udah gue sate lo!" Mashiho misuh misuh berjalan menuju toilet.
"LO NGOMONG APA BARUSAN?!" Jihoon teriak.
"GAK NGOMONG APA APA! TADI CUMA SUARA KENTUT!" Mashiho menutup kasar pintu toilet karena gak tahan banget mulesnya udah di ujung pantat.
"Bacot anjir dikira gue gak tahu kali dia ngomong apa barusan!" Jihoon ambil kembali ponselnya mau lanjut mabar.
"Keparat! Gue kalah! Semua ini gara gara Haruto nih! Coba kalau Haruto gak cabut dan bikin Junkyu ngedrama!" Jihoon misuh misuh sendiri.
"Berisik banget sih lo!" Hyunsuk membawa laptopnya ke kamar kayanya lebih nyaman di kamar daripada di ruang santai.
Doyoung gak bisa tidur kefikiran Haruto terus.
"Duh kalau Ruto lagi ketemuan sama Yoshi gimana? Bahaya kan kalau Ruto di keroyok!" Doyoung menyibak selimutnya lalu ambil ponsel di atas meja belajarnya.
Berkali kali ia nelfon Haruto tapi gak di angkat makin kefikiran aja Doyoung jadinya.
Doyoung hendak pergi ke dapur ingin ambil air karena haus tiba tiba pandangannya melihat Junkyu yang lagi berdiri sendirian dekat jendela.
"Kak Junkyu" Doyoung mendekati Junkyu membawa segelas air lalu meminumnya.
Junkyu menatap Doyoung yang kini berdiri di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [Haruto]
Fanfiction"kakak gak mau kamu kena masalah gara gara kakak " - Doyoung "gue adek lo kak! masa gue diem aja lihat lo di bully!" - Haruto