Haruto mengedarkan pandangannya dia mengerenyitkan dahinya bingung.
"Gue dimana nih? Indah banget" bathin Haruto tersenyum memandangi bunga bunga dan kupu kupu yang sangat cantik.
Matanya melihat sosok yang telah lama pergi meninggalkanya.
"Bunda" Haruto menghampiri sosok yang ia panggil bunda.
"Sayang, kamu ngapain disini nak?" Kata sang bunda setelah pandangan mereka bertemu.
"Haruto kangen sama bunda! Haruto mau ikut sama bunda" Haruto memasang wajah sedih.
"Jangan nak, kamu harus pulang! Semua kakak kamu menunggumu nak" bunda tersenyum hangat.
"Tapi bun...
"Lihat disana" bunda menunjuk sesuatu di belakang Haruto.
Haruto memutar badannya menatap sesuatu yang di tunjuk sang bunda.
"Doyoung" suara Haruto pelan menatap sosok imut tengah menangis memeluk lututnya.
"Udah beberapa hari dia menangis karena kamu gak pulang pulang" kata bunda dan posisi Haruto memunggungi sang bunda.
"Kamu juga merindukan dia kan? Peluklah dia nak" sang bunda mengelus pipi Haruto dari samping lalu menghilang.
"BUNDA!!" teriakan Haruto menggema tapi sang bunda tak kembali untuk menemuinya.
Haruto berjalan perlahan berjongkong di pinggir sosok yang sedang menangis.
"Doy" Haruto menengadahkan kepala Doyoung dan tersenyum hangat pada lelaki imut itu.
Doyoung hanya tersenyum mengaitkan jemarinya pada sela sela jemari Haruto.
Haruto perlahan membuka matanya, jemarinya mulai bergerak namun terasa berat seperti tertimpa sesuatu dia berusaha menggerakan lehernya.
Oh ternyata tangan Doyoung di atas tangannya dia hanya tersenyum tanpa bicara sepatah katapun rasanya ia tak punya tenaga untuk sekedar menyebut nama Doyoung.
Perlahan kepala Doyoung bergerak ia terbangun dari tidurnya.
"Jam berapa ini?!" Monolognya lalu menatap sosok yang semalaman ia temani dia terkejut membuka matanya lebar lalu menguceknya takutnya dia salah lihat.
"Ruto kamu udah sadar!" Pekiknya dengan mengerjap ngerjapkan matanya sementara Haruto hanya mengedipkan kedua matanya perlahan sebagai tanda iya.
"KAKAK!!!! HARUTO SADAR!!!" Doyoung seperti lupa kalau dia lagi di rumah sakit.
Keempat laki laki yang masih terlelap tentu saja terkejut mendengar teriakan Doyoung.
"Serius lo!!" Kata Mashi berjalan cepat menghampiri Doyoung.
"Akhirnya lo sadar juga!" Mashiho berbinar melihat Haruto membuka matanya.
"Cepet panggil dokter!" Perintah Hyunsuk.
"Tuh tombol pinggir ranjang Haruto tinggal pencet kali!" Kata Jihoon.
Hyunsuk nyengir saking senengnya ia lupa kalau Haruto di rawat di rumah sakit elit.
Junkyu memencet tombolnya tak lama kemudian dokter datang dan memeriksa keadaan Haruto.
"Syukurlah keadaan pasien sangat baik" kata dokter tersenyum ramah.
"Boleh pulang dok?!" Mashi nyeletuk ae heran dah Haruto aja baru melek.
"Dek, untuk hari ini belum boleh dulu ya" dokter tersebut mengacak rambut Mashiho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [Haruto]
Fanfiction"kakak gak mau kamu kena masalah gara gara kakak " - Doyoung "gue adek lo kak! masa gue diem aja lihat lo di bully!" - Haruto