Haruto masih terjaga ia sengaja tak tidur karena malam ini dia ada janji dengan seseorang. Langkahnya pelan menuju kamar sang makhluk manis yang ia sayangi.
Haruto tersenyum melihat wajah polos Doyoung yang tengah terlelap.
Haruto mengusap kepala Doyoung lalu mengecup keningnya.
"Maafin gue Doy" suara Haruto lirih.
"Makasih buat semua yang udah lo kasih ke gue" Haruto berkaca kaca.
Air matanya jatuh seiring langkahnya yang semakin menjauh dari tempat Doyoung terlelap.
Rumah sudah sepi semua sudah tidur Haruto segera bergegas pergi tanpa satu orang yang tahu.
'Brak' Haruto membuka kasar pintu besar di hadapannya.
"Akhirnya datang juga! Lama banget! Abis pamit sama Hyunsuk dan saudara saudaranya ya?" Yuta tertawa terbahak menatap sosok Haruto di depannya.
"Osaki Mashiho! Kamu yakin untuk mati di tanganku malam ini?" Yuta berjalan perlahan mendekati Haruto. Yang Yuta tahu anak muda di hadapannya adalah Mashiho karena emang Haruto mengaku kalau dirinya Mashiho pada Yuta.
"Kalau gak yakin ngapain gue kesini?" Haruto terkekeh pelan.
Tak lama kemudian beberapa orang berjas hitam mendekati Haruto bahkan yang dua udah megang kedua lengan Haruto.
'Cttaak' suara cambuk pertama mengenai kaki belakang Haruto hingga Haruto jatuh berlutut.
Haruto di bangunkan kembali hingga beberapa cambuk mengenai punggungnya panas rasanya.
Mata Haruto terpejam merasakan perihnya cambukan dari Yuta ayah kandungnya sendiri. Di fikirannya terlintas wajah manis Doyoung saat tersenyum, saat marah, bahkan saat Doyoung ngomelin dia semuanya tiba tiba melintas dalam fikirannya.
"Tadinya saya mau membunuh kamu secara singkat tapi rasanya gak enak kalau kamu buru buru mati" Yuta kembali tertawa menyalakan layar ponselnya.
"Hallo adikku sayang" - Yuta
Di seberang telfon Shotaro tak menyahuti ucapan Yuta.
"Anakmu akan berakhir di tanganku malam ini" - Yuta
Yuta mematikan sambungan telfonnya tentu saja Shotaro terkejut dan langsung bergegas ke rumah keluarga Choi.
Semua panik saat mendengar cerita bahwa Shotaro mendapat telfon mendadak dari Yuta.
"Walaupun anak saya baik baik aja disini, tapi disana Yuta akan melenyapkan anaknya sendiri! Itu gak boleh terjadi!" Shotaro raut wajahnya udah gak karuan.
"Oke kita kesana sekarang! Kebetulan gue masih inget dimana markasnya!" Kata Junkyu seiring dengan Jihoon bergegas menyiapkan mobil.
"Sebenernya ini ada apa kak? Kenapa sih kalian selalu sembunyiin sesuatu dari aku?" Doyoung mulai berkaca kaca.
"Doy, kakak jelasin nanti sekarang kita harus bergegas selamatin Haru!" Kata Hyunsuk memeluk adiknya itu.
"Maksudnya om anak om disini baik baik aja itu apa?" Mashiho yang tadi cuma planga plongo kini buka suara.
"Om jelaskan nanti! Sekarang kita harus pergi!" Shotaro membuang muka tak kuasa menatap wajah Mashiho. Bagaimana kalau Mashiho nanti gak mau nerima kenyataan kalau dia adalah putra dari tuan Osaki Shotaro? Itu yang ada dalam fikiran Shotaro.
"Haruto goblok! Kenapa lo gak mau dengerin saran gue sih!" Chenle ngomel sendiri dalam mobil setelah dapat kabar dari Jihoon. Kini dia mau ke markas tuan Nakamoto bareng Jisung dan Sungchan tak lupa putra tuan Zhong tersebut membawa sekitar lima puluh orang anak buah karena terlalu berbahaya anak buah tuan Nakamoto hebatnya gak main main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [Haruto]
Fanfic"kakak gak mau kamu kena masalah gara gara kakak " - Doyoung "gue adek lo kak! masa gue diem aja lihat lo di bully!" - Haruto