Jihoon lagi packing kayanya mau pergi lama deh bawannya sekoper penuh.
"Kakak kapan baliknya?" Mashiho duduk di pinggir kasur Jihoon sambil mengayun ngayunkan kakinya.
"Gue berangkat aja belum lo udah nanya kapan balik" Jihoon tetep fokus mengemasi pakaiannya.
"Gue pasti kangen sama lo kak" Mashiho tiba tiba mewek Jihoon jadi berhenti mengemas pakaiannya.
"Jangan mewek ah lo lebay banget!" Jihoon memeluk Mashiho sambil nangis.
"Lo kata lebay terus lo apa kabar kak? Lo nangis juga kan?" Kata Mashiho lap air matanya tapi masih dalam posisi memeluk Jihoon.
"Gue minta lo jangan bandel selama gue gak ada, jangan sampe Junkyu dan Hyunsuk marahin lo! Gue emang sering marahin lo tapi gue gak rela kalau sampe orang lain marahin lo, gue sayang sama lo Mashi" Jihoon menangkup kedua pipi Mashiho.
Mashiho manggut manggut faham "gue juga sayang sama lo kak" Mashiho makin mewek.
"Udah jangan mewek makin jelek lo entar!" Jihoon lap air mata Mashiho.
Jihoon telah pergi suasana rumah jadi agak sepi soalnya Jihoon paling berisik.
"Kangen kak Jihoon" Mashi cemberut.
"Sehari aja belum udah kangen" kata Junkyu mengelus kepala Mashiho.
"Daripada kamu sedih kek gini, ikut kakak yuk bantuin di restoran!" Ajak Hyunsuk natap Mashiho sesekali melirik Haruto dan Doyoung yang lagi asik main ps.
"Cape ah" sahut Mashiho bikin Hyunsuk menghela nafas lalu pergi.
"Temenin kakak belanja bulanan yuk! Nanti kakak beliin ice cream" Junkyu ngipas ngipasin uang ke wajah Mashiho.
"Nah demen kalau yang begini" Mashiho berbinar lalu ke atas untuk ganti baju.
"Didikan Jihoon emang" Junkyu geleng geleng kepala.
"Kalian mau ikut gak?" Junkyu natap Haruto dan Doyoung masih dalam posisi yang sama yaitu main ps.
"Enggak!" Jawab mereka barengan.
Pergilah Junkyu dan Mashiho ke supermarket untuk belanja bulanan.
"Kamu haus gak?" Tanya Doyoung lihatin Haruto yang lagi matiin ps.
"Kenapa emang?" Haruto tanya balik.
"Aku mau bikin minum, kalau kamu haus aku bikin dua sekalian" kata Doyoung.
"Mmm boleh deh" Haruto merapikan ps tersebut meyimpannya di lemari dekat tv.
Haruto merhatiin Doyoung lagi nuang sirup ke gelas tiba tiba otak setannya muncul dia berjalan menghampiri Doyoung yang sedang menuangkan es batu ke gelas sirup tersebut.
"Lama banget bikin minumnya"Haruto memeluk Doyoung dari belakang.
"Ih lepasin nanti ada yang lihat" Doyoung menarik tautan tangan Haruto yang melingkar cantik di pinggangnya.
"Siapa yang lihat? Kita cuma berdua sekarang" Doyoung ngerasa geli mendengar bisikan suara Haruto.
"Aku mau bikin minum satu lagi" Doyoung mencari alasan supaya Haruto mau melepaskan pelukannya.
Haruto meraih gelas sirup tersebut tanpa merubah posisinya. Dengan santai dia meneguk sirup buatan Doyoung dan menyisakannya sedikit.
"Nih minum!" Haruto mendekatkan gelas itu pada bibir Doyoung ingat gaes posisi belum berubah.
"Enggak ah bekas kamu" tolak Doyoung yes berhasil lepas dari pelukan adik jangkungnya itu.
Haruto meneguk habis sirupnya dia berbalik menarik tangan Doyoung. Mata mereka bertemu Doyoung rasanya pengen tenggelam gak kuat harus natap Haruto sedekat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [Haruto]
Fanfiction"kakak gak mau kamu kena masalah gara gara kakak " - Doyoung "gue adek lo kak! masa gue diem aja lihat lo di bully!" - Haruto