25 Desember ####
Pagi hari yang cerah, matahari membuka matanya, melihat ke sekeliling, menyinari dunia. Burung-burung berkicauan, suara mata air yang mengalir terdengar sampai ke rumah Keia.
Hari itu di rumah Keia, seluruh orang masih terlelap dalam dunia mimpi. Satu persatu mulai terbangun.
Neja's POV
Hari ini cerah...
A/n: ne? Cerah!? Cerah kau bilang? Ku nulis kalimat ini tiba² ujan mon maap!
Aku terbangun dari tidurku. Burung-burung berkicauan, suara mata air terdengar jelas di telinga. Hari ini... Ya, hari ini adalah hari yang istimewa. Sekaligus hari yang suram untukku.
Aku mengacak-acak rambutku frustrasi. Terbayang-bayang akan hal menakutkan yang akan dilakukan manusia kepadaku. Hey, ingatlah aku ini pinus!!
Aku berdiri dan berjalan ke kamar adik-adikku. Ya, dua adik 'seperbuahan' yang kuanggap adik sendiri. Toh memang benar, walau kami berbeda jenis atau spesies atau apalah itu. Kami masih saudara. Dan kami diadopsi oleh ibu yang sama, aku berterima kasih akan hal itu.
Tok ... tok ... tok
"Oland, Deho!! Bangun woe ... dah pagi!"
Aku mengetuk pintu mereka beberapa kali. Tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia. M-maksudnya masih tidur! Kok jadi suram?
Aduh nih dua anak masih ngebo apa? batinku resah. Ya, gimana gak mau resah. Tadi saat bangun, aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 9. Memang sih hari ini hari libur. Tapi kami rencana mau pesta kecil-kecilan kan? Lah ini gimana kalau semua masih pada tidur?
Ingin ku dobrak tuh pintu, tapi tidak mungkin kan? Nanti jebol kaya emak dulu ahahah. *Flashback chapter 2
Ah ... bener-bener dah.
Tok tok tok
"Woe, Land ... Ho ... bangun!!"
End of Neja's POV
💫💫💫
Oland's POV
Ugh berisik bener dah. Gue terbangun oleh abang si Alan- um ... maksud gue, abang gue, si Neja. Nah ....
Pagi gue yang damai, tiba-tiba aja hilang oleh ketukan pintu berkali-kali ulah abang gue. Kenapa sih harus ketuk-ketuk segala? Ganggu tidur orang aja, mana adek gue masih ngebo juga.
"Napa sih? Pagi-pagi buta dah berisik bener dah!" seru gue sambil jalan ke arah pintu buat buka pintunya.
"Pagi-pagi buta?" tanya balik abang gue itu.
"Hooh?" Balas gue kebingungan dengan pertanyaannya itu. Setahu gue ini paling baru jam 7. Kenapa pula tuh abang terlihat aneh.
"Coba tolong diliat bener-bener sekarang jam berapa," ujarnya sambil menyander.
Hmm? Gue berbalik menengok ke arah jam. Sekarang jam ... jarum pendek membentuk sudut 100° horizontal. Tunggu, itu ... astaga!
"Eh? Jam 9 lewat??" tanyaku dengan mata membulat.
Abang gue tersenyum dingin. Sumpah, kalian tau lah itu kalau cowo-cowo di anime, tau 'kan kalo yang senyum tapi sebenernya kek ngamuk? Ngeri ehhh!!
"Eheh, anu ... gue bangunin Deho deh yak?"
Ia hanya mengangguk pelan dan beralih ke kamar emak. Phew, batin gue.
Gue pun bergegas ngebangunin adik 'seperbuahan' gue itu, "woe, Deho ... bangun dek! Udah siang!!"
"Heung ... jam berapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fructus Familia
De TodoAlkisah tentang seorang gadis, yang bertemu dengan seorang kakek aneh yang menitipkan tiga buah belanjaannya pada dia. Setelah kakek tersebut tiada, akhirnya Kei memilih untuk membawa pulang buah-buahan tersebut. Kei menyimpan mereka tanpa ada rasa...