Prolog

95 29 27
                                    

Matahari sore bersinar terang membuat kebanyakan orang menjadi malas untuk sekedar keluar dari rumah dan hanya ingin bermalas malasan dirumah. Tetapi tidak dengan seorang gadis cantik berumur 20 tahun yang bernama Lyrkeia Ultric atau kerap dipanggil dengan nama Keia. Ia merupakan seorang yang cukup periang dan sangat kemayu, namun bukan Keia namanya kalau ia bisa diam begitu saja tanpa melakukan suatu hal.

"Jadi pengen punya anak..." Batin Keia sambil melihat seorang ibu dengan anaknya yang sedang bermain ayunan.

Ia baru saja pulang dari tempat kuliahnya dan segera menuju tempat dimana ia biasa melepas penatnya yaitu taman.

"Ehm? Jam berapa ini?" Tanya Keia bermonolog lalu melihat ke arah jam tangannya.

"Astaga udah jam 4 sore! Belum belanja lagi!" Ucap Keia lalu bergegas menuju pasar modern.

Sesampainya di pasar modern ia segera membeli bahan bahan dapurnya.

Sesudah belanja sekitar satu setengah jam kemudian, tiba-tiba datanglah seorang kakek tua ke hadapan Keia..

"Neng cantik.. bisa tolong kakek sebentar?" Tanya kakek itu kepada Keia.

"Ah iya.. silahkan Kek.. ada apa ya?" Ucap Keia.

"Begini cu.. tolong, kakek titip ini sebentar ya.. Kakek mau ke toilet sebentar" jawab kakek itu sambil menyerahkan sekantung plastik belanjaan berwarna kuning.

"Baiklah kek.." jawab Keia sambil menerima kantung tersebut.

Lama Keia menunggu namun kakek tadi tidak juga menunjukkan batang hidungnya.

"Ni kakek dimana sih? Lama amat ditoiletnya, lagi boker kali ya?" Tanya Keia bermonolog dan melihat lihat sekelilingnya sampai matanya tertuju pada kerumunan orang orang.

"Itu kakek kenapa?"

"Kok gitu?"

"Ish serem"

Begitulah ucapan ucapan yang terlontar dari orang orang di kerumunan itu. Keia yang penasaran pun mendekati dan menanyakan ada apa kepada salah satu orang dikerumunan tersebut.

"Maaf mbak.. Ini ada apa ya?" Tanya Keia kepada mbak mbak yang tengah berada di kerumunan tersebut.

"Eh ini mbak katanya ada kakek kakek yang tadi pengen boker tapi toiletnya antri panjang banget. Terus gara gara kelamaan kakeknya jatuh terus mukanya membiru karena nahan boker. Dan pas di cek ternyata sudah meninggal." Jelas mbak mbak tadi.

"Wah tragis banget ya, mbak?" Komentar Keia.

"Lah, terus? Ini kantong belanjaan harus aku apain? Isinya apaan lagi?" Keia langsung membuka kantung belanjaan tersebut yang ternyata isinya hanya sebuah kelapa, kiwi, dan buah pinus. Iya pinus, jangan salah baca.

"Hm.. Bawa pulang aja deh.. Lumayan bikin es kelapa panas-panas gini. Kek, makasih ya buat rejekinya, moga kakek tenang di sana.. Bye Kakek," Keia yang tak tau apa-apa tentang kakek dan buah-buahan itu hanya melengos pulang ke apartemen miliknya.

Sesampainya di apartemen miliknya ia langsung menuju kamarnya dan membersihkan dirinya lalu merebahkan tubuhnya yang penat itu dikasur.

"Besok itu.. Ah iya! Besok Minggu!! Besok aja deh bikin es kelapanya, keknya enak gitu seger seger sambil nyantuy." Ucap Keia bermonolog.

Karena bosan ia mengambil handphone miliknya dan menghidupkan musik yang sedang viral.

"Akuu bukan boneka mu.. Bisa kau suruh suruh.. Dengaann seenak mau muu!!" Suara musik dan Keia menggema bersamaan. Untungnya kamar apartemen yang ia miliki kedap suara jadi para tetangganya tidak akan mendengar suara cemprengnya.

Fructus FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang