16 tahun kemudian
Pagi yang tenang, hangat, dan menyenangkan. Awal hari yang baik setelah gelapnya malam menyelimuti langit dan kehidupan. Sinar mentari mengintip melalui celah jendela di kamar seorang perempuan yang berparas manis walau usianya sudah kepala tiga.
"Uhm.." Keia meregangkan tubuhnya yang kaku setelah tidur semalam.
"Hm? Kesiangan buat ke pasar nih." Keia langsung mencuci mukanya, menggosok gigi, dan mengganti piyamanya dengan baju santai untuk ke pasar.
Saat ia membuka pintu kamarnya..
"MAKEI!!"
Keia yang terkejut pun dengan refleksnya menonjok makhluk yang ada di depannya.
'BUGH!' satu tonjokkan lepas dari tangan Keia.
"Astaga! Oland!!" Keia langsung membantu anaknya yang bersurai merah kecoklatan itu untuk berdiri.
"Ke pasar, yuk!!" Oland hanya cengengesan tak peduli dengan hidungnya yang sudah berubah menjadi merah itu.
"Kamu tuh ya! Jangan suka ngagetin emak gitu dong! Untung hidung kamu gak patah!" Kei masih mengomel.
"Duh.. Berisik amat sih pagi-pagi gini, gue jadi kebangun tau! Baru jam 6 pagi," protes anak bungsu Kei yang memiliki rambut coklat cerah.
"Huh, Deho aja yang ngedul!" balas Oland.
"Bang Oland resek!" teriak Deho.
"Berantem aja teross! Gak pernah akur ya kalian tuh! Kaya anjing kucing aja sih," omel anak tertua Kei yang baru keluar dari kamarnya dengan muka khas bangun tidur.
"Deho tuh, Bang Neja!"
"Apa sih? Bang Oland tauk!"
"DEHO!"
"BANG OLAND!"
"De--"
Aura gelap tiba-tiba menyelimuti mereka, siapa lagi kalau bukan dari Keia yang kesal karena pagi indahnya kacau karena dua anaknya yang menyebalkan.
'BLETAK! BLETOK!'
Satu jitakkan jatuh di atas kepala Deho dan Oland.
"Aduu.." seru Oland dan Deho bersamaan.
"Emak pergi sendiri!" kesal Keia keluar rumah segera.
"Ehh MAKK!! Oland ikutt!" teriak Oland langsung menyusul mamanya.
"Anak Mami dasar," kata Neja sambil masuk lagi ke kamarnya.
"Untung Abang.." Deho turut masuk ke kamar bersama Neja.
💫💫💫
Sepulang dari pasar
"Mak.. jadi ntar mo masak apaan? Sini Oland bantuin~" ucap Oland.
"Hmm.. mak masak nasi goreng spesial aja deh.. kesukaan kalian" jawab Keia.
"Wuahhh enak tuh" balas Oland.
Saat sampai di apartemen mereka, Keia dan Oland melewati tetangga mereka di lobby.
"Eh Bu.. Liat deh itu, cantik-cantik anaknya tiga, gak punya suami lagi."
"Jaman sekarang parah ya? Perempuan jadi tak punya harga diri, mau aja dihamilin pria gak jelas."
"Duh.. Mit-amit ya Bu anak kita kaya begitu."
"Kasian anak-anaknya ya? Jadi anak haram, gak punya ayah lagi."
Hujatan yang dilontarkan tetangga-tetangganya memang sering terdengar di sekitar lingkungan Keia. Meskipun sudah terbiasa, tetap saja perasaan sakit dituduh yang tidak-tidak masih terasa.
"Mak.. cepetan ke atas yuk.." ucap Oland dengan lembut
"Gak usah didengerin mak.." lanjutnya
Oland dan Keia pun menghiraukan ucapan tetangga-tetangga mereka dan langsung menuju kamar mereka.
💫💫💫
"Tadaima*" seru Oland memasuki kamar mereka. *saya pulang
"Dah balik mak? Land?" tanya Neja
"Belom, mau pergi lagi, ternak salmon.. Yaiya atuh udah balik, udah sampe rumah gini," jawab Oland
"Yeee dasar curut belanda, ditanya baik-baik malah jawab kek gitu," protes Neja yang hanya dibalas kekehan kecil dari Oland.
"Kenapa muka kusut gitu bang? Lho kok mak lesu gitu sih mak? Kenapa makkk?!? Mak sakit!?" Tanya Deho bertubi-tubi.
"Jangan-jangan.. mak kena virus kolorna lagi mak!! Waduhhh gimana nih bang!?" Asal Deho
"Hush Deho.. klo ngomong ngasal beut sih" seru Oland.
Keia menaruh barang belanjaannya dan berjalan menuju dapur. Ia menuang secangkir air putih ke dalam gelas dan meminumnya.
"Kenapa emak, Land? Tanya Neja
"Mmm.. jadi gini bang.." Oland pun memberitahukan abang dan adiknya tentang kejadian barusan.
"Ahh sial!! Kita pindah aja yuk mak..." seru Deho dengan kesalnya.
Seperti yang kalian ketahui, ketiga bersaudara ini memang tidak pernah memiliki orangtua kandung. Yaiyalah, orang mereka asalnya dari buah..
Namun hal itu tidak diketahui oleh siapapun kecuali Keia, yang sekarang menjadi ibu asuh dari ketiga bersaudara itu. Banyak orang berburuk sangka terhadap Keia dan anak-anaknya.Namun kembali lagi, Keia tidak bisa memberitahukan kebenaran tentang anak-anaknya demikian pun sebaliknya. Neja, Oland, dan Deho pun tidak pernah membicarakan asal usul mereka pada orang lain. Lagi pula, apakah ada yang akan percaya bila mereka mengatakan hal yang sebenarnya?
Seminggu telah berlalu semenjak kejadian itu. Keia memilih untuk kembali ke rumah orang tuanya yang sudah menjemput ajal. Surat perpindahan sekolah Oland dan Deho sudah diurus dan mereka akan memulai sekolah di semester berikutnya. Neja pun akan memulai kuliahnya di sana nanti.
💫💫💫
Semua akan berlanjut nanti.🙌🙌
Jangan lupa voment yak!💜💜
See you✨✨
-Oland.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fructus Familia
RastgeleAlkisah tentang seorang gadis, yang bertemu dengan seorang kakek aneh yang menitipkan tiga buah belanjaannya pada dia. Setelah kakek tersebut tiada, akhirnya Kei memilih untuk membawa pulang buah-buahan tersebut. Kei menyimpan mereka tanpa ada rasa...