Chapter 4

35 24 7
                                    

Author's PoV

Seminggu telah berlalu sejak Oland dan Deho pindah ke sekolah barunya. Keseharian mereka dapat dikatakan cukup menarik.

Senin pagi, rumah keluarga Keia

"Mak! Neja berangkat dulu ya!" Seru Neja pagi itu.

Karena tidak ada sahutan, maka Neja bermaksud untuk pergi ke kamar Keia yang belum kelihatan batang hidungnya. Namun sebelum sempat ia memutar balikan tubuhnya, ia dihalang oleh Oland.

"Abang pergi aja duluan, nanti Oland sampein ke emak kalau abang dah berangkat." Sahut Oland tiba-tiba.

"Hm ... ok. Abang berangkat dulu ya. Kamu juga cepetan panggil Deho, nanti telat lagi sekolahnya." Pamit Neja.

"Siap komandan! Dahh ...." balas Oland sambil menutup pintu rumah mereka.

Oland menghembuskan nafasnya lega, "Fiuh bisa mampus gue klo tadi si abang ke kamar emak." Batin Oland.

"Akh.. Si emak ngapain pula kaga jawab si abang tadi, bikin repot kan!" gerutu Oland yang bingung bercampur kesal.

Oland berjalan menuju kamar ibunya, ia membuka gagang pintu kamar Keia namun tidak melihat keberadaan pemilik kamar tersebut.

"Lah? Emak kemana?" tanya Oland yang kebingungan melihat kamar yang kosong.

"Emak?? Ohh emak ... emak dima- WUANJENG TOLONG!!" teriak Oland histeris karena kaget melihat sebuah tangan tiba-tiba.

"Apaan sih bang, teriak-teriak segala pagi gini?" tanya Deho yang muncul setelah Oland teriak tadi.

"I-itu De.. K-kamu liat deh itu kok ada t-tangan." Ucap Oland terbata-bata karena ketakutan.

"Hah? Tangan? Tangan  apaan!?" tanya Deho histeris dan matanya segera mengikuti arah yang ditunjuk Oland.

Detik itu juga, Deho langsung melompat dan bersembunyi di belakang Oland.

"HUAA! ABANG! Sumpah itu tangan apaan!?" jerit Deho histeris.

"Mana abang tau. Abang juga kaget kan barusan." Tutur Oland.

Lalu Oland pun memberanikan dirinya dan menunduk untuk melihat tangan tersebut, tiba-tiba,

"AKHH EMAKK! Ngapain sih di kolong gitu? Ngagetin orang aja!" gerutu Oland setelah melihat makhluk di depannya itu.

"Heum? Lho, Oland? Deho? kalian ngapain masih disini? Enggak berangkat ke sekolah? Udah jam berapa ini?" tanya Keia bertubi-tubi.

Deho yang mulai kesal pun menyahut, "Kita tuh nyari emak dari tadi! Mau pamit tapi emak nggak muncul-muncul!" geram Deho.

"Kita berangkat dulu deh mak, udah kesiangan nih!" pamit Oland.

"Ya, hati-hati ya kalian, jangan pulang malam-malam!" ujar Keia memperingatkan.

"Iye mak!" jawab Deho dan Oland bersamaan.

💫💫💫

SMA PoV

"Hai guys!!" teriak Oland yang terdengar sampai ujung kelas.

"Hai Land!" balas Marchell sambil melambaikan tangan.

"Oh, itu yang namanya Oland?" tanya manusia berambut cepak dan berkulit sawo matang itu.

"Yoi, woi Land! Kenalin ... ini Abner Deorando, panggilannya deodorant," ucap Marchell yang langsung dihadiahi getokan di kepalanya. Dari siapa? Ya dari si empunya nama.

"Enak aja lu kambing! Gue Deo. Bener ya kata Ael, lu ganteng ternyata," kata Deo setelah melihat Oland dari ujung kepala sampe ujung ujung kaki.

"Ael? Siapa tuh?" tanya Oland sambil duduk di kursi belakang Deo.

Fructus FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang