Chapter 8

28 20 8
                                    

Di sekolah

"Bisa-bisanya kita telat bareng." Deho membuka suara.

"Gara-gara kalian bikin party kemarin malem sih, telat kan kita semua," keluh Gita.

Ya, mereka sedang dijemur bak ikan asin sambil menghormat ke arah bendera. Siapa sangka kalau para manusia yang main ke kediaman Keia kemarin semuanya telat datang ke sekolah.

"Ye ... kita yang disalahin. Salah kalian lah yang gak mau pulang sampe lewat tengah malem," kilah Oland.

"Mana si Acel sama Choky mabok berat lagi sampe sekarang," kata Vino sambil melirik mereka yang namanya disebutkan tadi.

"KEnaPa gUe laGi siH? GuE kAn gApaPa," protes Choky yang masih melantur.

"Astaga Choky! Lu gak mandi ya?" tanya Ael mengapit hidungnya. Sedangkan Choky hanya terkekeh.

"Gue pusing banget," ucap Kirana sambil mengusap jidatnya yang berpeluh.

"Gue juga," balas Oland memijat pelipisnya.

"LeMah lO paDa. GiTu ajA PusInG," kata Acel meremehkan.

"Berisik lu pada, gak lihat dari tadi kita diperhatiin kepsek?" Deo menunjuk menggunakan dagunya.

Serentak semua menoleh ke arah yang ditunjuk Deho. Terlihat seorang laki-laki berbadan kekar dan berbaju rapih sedang menatap mereka nyalang. Sedangkan mereka meneguk ludah masing-masing sambil menyengir kuda lalu kembali melihat ke arah bendera.

BRUK 

Kirana terjatuh pingsan. Ardan yang dari tadi diam dengan sigap membopong Kirana yang ambruk tepat di sebelahnya ke UKS. Semuanya hanya menatap kebingungan ke arah Ardan yang mulai menjauh.

"Saya mencium bau-bau yang bau," ucap Ael sambil terkikik.

"Bakwan, lu kentut ya?" tuduh Deho yang dibalas lirikan tajam Oland.

"Bakwan? Ada yang bawa gorengan? Mau dongg laper gue," rengek Gita.

"Itu panggilan sayang dari Deho buat Oland guys ," kata Vino menjelaskan entah dari mana dia tahu.

"Iya, gue dulu cadel jadi keseringan manggilnya 'Bang Owan', dari pada ribet ya gue panggil aja 'Bakwan'," jelas Deho yang membuat mereka ber-oh-ria.

"DEHO, OLAND, CHOKY, ACEL, DEO, VINO, GITA, AEL! KE RUANG BAPAK SEKARANG!" teriak kepala sekolah mereka yang sebelahnya telah berdiri Ardan.

Apaan lagi sih nih bapak-bapak satu?!batin Deho kesal.

💫💫💫

Kini Oland, Deho, dan teman-temannya telah berkumpul di dalan ruang kepala sekolah.

Kepala sekolah itu menatap mereka seakan-akan ingin mengulitinya.

Sedangkan mereka? Hanya duduk santai di sofa yang telah tersedia untuk tamu.

"ApaAN SiH PAk? Kok Ki-Ta DiPanGGiL Ke-SiNi?" tanya Acel terbata-bata lalu bersendawa keras.

"Bisa hargai saya tidak?! Saya lagi disini kamu malah sendawa seenak jidat!" geram Kepala sekolah.

"MaU dI-HaGAi BErAPa pAk? DuA rEBu cUkUp?" balas Choky.

Pft, bego! umpat Deho mengatai dalam hati.

"Kalian ini habis party ya?!" Oland, Deho, dan teman-temannya terkejut, mengapa dia bisa tau kalau mereka habis party?

"IyA! TaU dARi mAnA PaK? BApAk nGUnTIt kITa yA?" tuduh Choky asal.

"Nguntit pala kamu botak! Ya masa saya yang ganteng ini nguntit kalian? Mana ada! Saya ini tahu dari Ardan," kepala sekolah itu menunjuk ke arah Ardan.

Fructus FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang