Part 15

601 16 11
                                    

Happy reading 😊
Please give a vote!

*
*
*

"Percayalah! Sebenarnya semesta sama saja seperti hati manusia, tidak dapat kita kira."

~Fandi Jaxton~

ᕦ( ⊡ 益 ⊡ )ᕤ

Kringg.....

Suara alarm dari ponsel yang tersimpan di atas nakas terus berbunyi namun nampaknya tak mampu membangunkan dua manusia berbeda gender yang masih nyaman berada di  alam mimpi itu.

Alarm masih berbunyi bahkan semakin nyaring. Genandra salah satu dari dua orang tersebut merasa terganggu. Ia pun segera bangun kemudian mengambil ponselnya, mematikan alarm dan melihat jam yang tertera di sana. Oh ternyata masih lumayan pagi.

Setelah berhasil mengumpulkan nyawanya, Genandra mengambil posisi duduk. Ia mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan yang terang karena lampu tidak dimatikan. kemudian menoleh ke samping dan memperhatikan wanita yang tengah tertidur pulas di bawah selimut tebalnya. "Oh pantas aja gue semalem kedinginan, ternyata selimutnya dimbat sama dia." Gumamnya pelan.

"Bangun woy!"

"Ck, dasar kebo! Bangun atau gue tendang ni?!'' gertaknya tapi masih tak mendapat respon.

"Oh Oke, gue tendang beneran loh ya?" Genandra langsung turun dari kasur king size miliknya. Mengambil ancang-ancang dan kaki siap menendang. Tapi aksi tersebut terpaksa ia urungkan karena ingatan tentang kejadian tadi malam tiba-tiba berputar di otaknya.

Saat Genandra menemukan wanita itu yang tak lain adalah kakaknya dalam keadaan memprihatinkan. Kakaknya yang memiliki nyctophobia atau lebih dikenal dengan phobia gelap itu menjerit-jerit ketakutan dengan keringat dingin dan tubuh gemetaran sendiri di dalam kamar yang gelap gulita. Jadi karena mereka hanya tinggal berdua saja di rumah akhirnya mau tak mau Genandra mengajak kakaknya ini tidur bersama di kamarnya. Hm dia adik yang baik bukan?

"Kak bangun kak udah pagi" Genandra mencoba kembali membangunkan Stevi dengan cara halus.

"Kak!!!!"

"Hmm"

"Bangun! Buatin gue sarapan!"

Stevi bangun sambil ngeucek-ucek matanya. Setelah itu memandang Genandra dengan mata sayu khas bangun tidur, "kenapa gue yang buat?"

"Heh lo lupa? Kan mama lagi ikut papa pergi keluar kota. Jadi siapa lagi yang masak kalo bukan lo?"

"Ck, iyaa!" Jawabnya kesal.

"Yaudah gue mau mandi dulu."

Setelah itu Genandra segera bergegas menuju kamar mandi sedangkan Stevi memutuskan untuk keluar dari kamar.

Dua puluh menit kemudian Genandra yang sudah selesai turun dari lantai dua menuju ruang makan. Cowok dengan black T-shirt dan celana training selutut itu bersenandung kecil sambil memainkan kunci motor ditangannya.

"Mau kemana lo pagi-pagi gini?" Tanya Stevi setelah Genandra mendekat.

"Pergi nge-gym. Mau ngebentuk otot, biar gue terlihat semakain gagah!" Jawabnya sambil memamerkan otot bisep nya.

Stevi berlagak seperti mau muntah mendengar ucapan adiknya, "tiba-tiba mual gue."

Genandra hanya memutar bola matanya kemudian mengamati meja makan yang masih kosong. "Mana makanannya? Lo nggak masak?"

CONFIDENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang