Part 28

421 26 3
                                    

Hi, part ini masih nyambung sama part sebelumnya ya. Kalau lupa silakan dibaca ulang part 27:)

Happy reading 🤗

"Selamat siang, cantikku…" Sapaan bersemangat sosok di depannya membuat mood Thea sedikit membaik.

Keduanya terkekeh kecil selama beberapa detik "Haii, ke sini kok nggak ngabarin dulu?" Tanya Thea.

"Biar surprise dong." Saffira menaikkan kedua alisnya dengan manja. Ya, yang datang adalah Saffira, sahabat lamanya.

"Apaan si, Fir? Udah ah, ayo masuk!" Thea membuka pintu lebih lebar untuk memberi jalan pada Saffira supaya bisa segera masuk.

"Lo nggak nyasar kan?"

Saffira yang berjalan mengikuti Thea berdecak. "Ck, baru dua tahun gue pergi."

"Lebih!" Jawab Thea cepat. Ia mengerucutkan bibir tanda tak setuju dengan pernyataan Saffira.

Saffira terkekeh, "Lebih sedikit. Lagian gue masih inget kali tiap inchi rumah lo!" Ucapnya sedikit sombong.

"Dih." Singkat Thea. Tak ingin memperpanjang pembicaraan yang unfaedah.

"Oh iya, bunda sama ayah lo di rumah kan?" Tanya Saffira dengan mata yang menjelajahi seisi rumah keluarga Thea.

"Di rumah. Lo beruntung ke sini pas mereka belum berangkat kerja." Tepat ketika Thea menyelesaikan ucapannya, mereka pun sampai di ruang makan.

"Hallo tante, apa kabar?"

Amira merasa tidak asing dengan gadis yang menyapanya. "Siapa ya?" Tanya beliau sambil mengerutkan dahi.

"Saffira, tan! Masa tante lupa?"

"Ohh, iya Saffira. MasyaAllah kamu cantik banget! Tante kan jadi pangling." Ucap Amira histeris kemudian menghampiri Saffira dan membawanya duduk di kursi makan.

"Kamu kemana aja kok nggak pernah kelihatan?" Wanita paruh baya itu terlihat antusias.

"Hehe, ikut papa mama tinggal di Sidney tante." Jawab Saffira seadanya.

"Oh ya? Kok Thea nggak pernah cerita ya?"

"Saffira yang nggak pernah ngasih tau Bun." Sahut Thea.

Saffira menyodorkan paper bag pada Amira. "Emm tante! Ini aku bawain oleh-oleh. Semoga tante suka ya?"

"Ohh terima kasih. Tante pasti suka kok." Amira langsung menerima dengan senang hati.

"Yaudah mari kita makan siang. Kamu juga ikut makan di sini aja ya?" Amira berdiri sambil menunggu jawaban.

"Emang boleh Tante?" Saffira merasa sedikit tak enak jika harus merepotkan.

Amira mengangguk semangat, "boleh dong. Tunggu bentar, tante mau panggil om jason dulu di atas." Beliau pun berlalu. Tak lupa juga membawa paper bag pemberian Saffira.

"Siang om!" Sapa Saffira dengan sopan tatkala Jason sudah duduk.

"Siang juga. Saffira kan?"

Saffira tersenyum. "Om Jason masih ingat, ya, sama Saffira! Tante aja, tadi lupa sama aku." Ucapnya yang mendapat kekehan dari semuanya.

"Ya maklum lah. Lupa kan sifat alami manusia." Elak Amira, membela diri.

"Sekarang Saffira sekolah di mana?" Tanya Jason.

"Satu sekolah sama Thea om. Di SMA Saturnus."

"Kamu ambil IPA juga?" Jason kembali bertanya.

Saffira menggeleng, "enggak, om. Aku ambil IPS, lebih santai."

CONFIDENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang