Part 7

925 49 3
                                    

Happy reading🤗

*
*
*

Kita bisa duduk bersama malam ini, tetapi apakah kita bisa bersama sampai nanti?

~Genandra Aaron Davie~

ᕦ[ ◑ □ ◑ ]ᕤ

Sore hari dengan langit berwana jingga yang sedikit tersamarkan keindahannya karena terhalang banyaknya polusi udara. Sebuah motor sport hitam yang dikendarai dua cowok berjersey basket itu berhenti di depan sebuah toko kelontong pinggir jalan.

"Yakin turun disini Van? Lo nggak mau gue anter pulang aja?" Tanyanya sedikit berteriak karena suara bising dari kendaraan yang berlalu lalang di sekitarnya.

"Nggak usah Ge, gue mau gantiin mama jualan" Jawab Evan yang sudah turun dari motor yang dikendarai Genandra.

Genandra hanya mengangguk paham. Kemudian dia teringat sesuatu, "Oh ya, lo beneran nggak bisa ikut nanti malam?"

"Ke pasar malam?" Tanya Evan memastikan.

"Ho'oh"

"Nggak ah, nanti gue jadi ngiler dong ngelihat keuwuan kalian" Jawab Evan sambil terkekeh.

"Yee monyet! Sa ae lu'' Genandra terbahak mendengar jawaban sahabatnya itu.

"Ya nggak seru aja kalau gue jadi obat nyamuk di sana bambank" Evan memukulkan helmnya ke kepala Genandra.

"Hahaha makanya dong cari pacar! Jomblo kok dipelihara"

"Eh lo juga jomblo ya nyet! Inget lo itu belum pacaran sama Thea" kata Evan dengan senyum miringnya.

Genandra terdiam, wajahnya seketika datar menatap Evan. Dia baru sadar akan hal itu.

"Haha biasa aja dong mukanya! Yaudah lah gue duluan, btw thanks ya. Hati-hati bro" Evan meninju pelan lengan Genandra dan berjalan menuju tokonya.

"Yoi bro!"

Sebelum melajukan motornya, Genandra mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya untuk menghubungi seseorang.

*****

Di depan meja rias Thea duduk sambil memperhatikan penampilannya. Ia tengah bersiap-siap untuk pergi ke pasar malam nanti bersama teman-temannya. Tiba-tiba ponsel di atas nakas bergetar, menandakan ada panggilan masuk dari seseorang.

Thea bangkit dari duduknya untuk mengambil ponsel. Setelah melihat nama di layar ponselnya, tanpa ragu ia langsung menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan tersebut.

"Hallo Thea?" Suara berat dari orang yang sangat ia kenal masuk ke dalam indra pendengarannya.

"Iya ada apa Andra?" Tanyanya pada Genandra di seberang sana.

"Lagi ngapain?"

"Jualan kolor" jawab Thea asal karena merasa pertanyaan Genandra yang unfaedah.

"Hahaha neng cantik bisa ngelawak juga ya?" Genandra tergelak.

"TTP aja deh!" Thea memutar bola mata jengah.

"TTP? Apa tuh?" Tanya Genandra dengan nada dibuat-buat.

"To the Point aja Andra!" Jawab Thea sesabar mungkin.

"Hehe Iya iya. Lo nanti gue jemput ya?"

"Kalau gue engg-"

"Harus mau, nggak ada penolakan!" Potong Genandra cepat.

CONFIDENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang