Part 23

435 14 0
                                    

Happy reading 🤗

*
*
*

"sampai kapan pun shalom bukan jawaban dari assalamu'alaikum"

~Meicho Zafran~

\(゚ー゚\)

Pagi yang damai menyatu dengan indahnya ciptaan Tuhan. Thea berdiri sendirian di depan villa, merentangkan tangan merasakan hangatnya sinar matahari yang menyentuh kulitnya. Udara segar tanpa polusi, suara ombak yang tenang, dan hamparan luas air biru benar-benar menghipnotisnya.

Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban, 'Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan'. Ucap Thea dalam hati.

Ya, Thea harus bersyukur atas banyaknya nikmat yang Allah berikan kepadanya. Hari ini tepat tujuh belas tahun ia tinggal di dunia. Tujuh belas tahun hidup dalam kebahagiaan bersama orang-orang baik menemaninya.

"Happy birthday Elithea" Suara berat Evan mengagetkan.Thea hanya tersenyum membalasnya. Jujur ia masih merasa canggung karena masalah beberapa waktu lalu.

"I really hope you have a long and healthy life full of happines."

"Thanks van."

"Wajah gue ada di bawah el?" Tanya Evan karena melihat Thea terus menunduk.

"Maaf"

Evan maju satu langkah mendekati Thea. Memegang dagu cewek itu agar benar-benar menatap matanya, "Gue ngerti lo masih merasa canggung karena masalah waktu itu, gue pun sama. Tapi kita nggak seharusnya seperti ini terus. Biar bagaimanapun kita ini sahabat. Jadi please, kita lupakan masalah ini ya? Maafin gue, anggap aja gue nggak pernah ngomong apapun ke lo waktu itu."

Thea merasa tersentuh. Cara bicara Evan selalu lembut. Ia jadi merasa bersalah, tak seharusnya ia seperti anak kecil yang terus menghindar dan memperpanjang masalah.

"Maafin gue, gue sayang lo sebagai sahabat gue van." Thea memeluk Evan.

"Gue janji bakal jadi sahabat lo selamanya." Evan membalas pelukan Thea namun tak lama kemudian melepaskannya.

"Gue harap gue yang pertama ngucapin ulang tahun lo."

Thea terkekeh mendengarnya. Ia tahu Evan hanya ingin mencairkan suasana.

"Selamat bapak Evan! Harapan anda benar. Anda orang pertamanya. Thank you."

"Hahaha" Evan tertawa. Kenapa wanita di depannya ini sangat menggemaskan?

"Gue serius el." Ucap evan sambil mengacak-acak rambut Thea.

"THEAAA!" Teriak Elin dan Ayu dari kejauhan. Mereka berlari diikuti Taleetha, Fandi, Dimas, dan Meicho dibelakangnya.

"Aaaa happy sweet seventeen sayangku."

Ucap Elin, Ayu, dan Taleetha. Thea sontak tertawa ketika ketiga sahabatnya ini memeluknya.

Ucapan selamat dan doa bergantian terucap dari mulut sahabat-sahabatnya. Cuma Genandra yang belum ada. Kemana dia?

"Eh woi! Pada sarapan nggak ni?" Nah itu dia. Berdiri berkacak pinggang di depan pintu. Apa Genandra lupa hari ini ulang tahun Thea?

"Sarapan dong!" Jawab Fandi.

"Yaudah ayo! Tuan crab pesanan kalian juga udah ada."

"Tuan carb?" Tanya mereka kebingungan.

"Maksud lo kepiting? Anjj ada-ada saja ni anak." Ucap Dimas.

*****

Pukul dua siang. Genandra dan yang lainnya sudah berada di tepi pantai. Elin dan Ayu sangat tak sabar untuk menaiki banana boat. Sementara Thea dan Taleetha hanya mengikut saja. Dimas dan Fandi sudah asik bermain jet ski.

CONFIDENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang