Part 11

703 30 14
                                    

Happy reading 😊

*
*
"

''Jika bahagiamu dengan dia, aku rela. Namun sebagian hatiku menolaknya."

~Evan Geo Mahendra~

ᕙ (° ~ ° ~)

Jam istirahat kedua sudah dimulai sekitar dua puluh menit yang lalu. Thea beserta Taleetha dan Elin yang baru saja selesai sholat Dzuhur menyusuri koridor menuju kantin, menyusul sahabat-sahabat mereka yang sudah menunggu di sana.

"Taleetha!" Terdengar suara orang memanggil, tapi tak membuat ketiga cewek itu menghentikan langkah.

"TALEETHA, ELIN, THEA!" Panggil orang itu sekali lagi dengan berteriak cukup keras.

Merasa ada yang memanggil akhirnya mereka menoleh. Bisa dilihat dari jarak beberapa puluh meter di depan sana Meicho sedang berlari kecil menghampiri sambil mengangkat tangan, menyuruh mereka bertiga berhenti.

"Kalian budek ya?" Semprot Meicho begitu sampai di depan mereka bertiga.

"Ehh lo kok malah ngatain kita sih!" Geram Elin sambil menonyor kepala Meicho.

"Lah emang bener kan?"

"Bukan budek tapi, kebetulan nggak dengar aja." Ucap Thea mengoreksi.

Meicho berdecak, "sama aja!"

"Eh, Taleetha, lo dicari seseorang tuh." Lanjut Meicho setelah teringat tujuannya kesini.

Taleetha mengangkat sebelah alisnya, "siapa?"

"Kak Bastian."

Deg, Taleetha seketika membeku. Jantungnya berdetak lebih cepat hanya karena mendengar nama Bastian. Kakak kelasnya yang memang sengaja ia hindari beberapa hari terakhir ini sejak kejadian di mall saat itu.

"Lo masih menghindar?" Bisikan di telinga kanannya membuat Taleetha tersadar.

"Iya." jawabnya lirih tanpa melihat ke arah Thea.

"Kenapa? Lo kan belum tau kebenarannya." Thea berbisik sekali lagi.

"EH EH,, ADA APA INI KOK MAIN BISIK-BISIK?" Heboh Elin sambil berpindah posisi di antara Thea dan Taleetha.

"Bisik-bisik tetangga... Kini mulai terdengar.... Di telingaku...." Meicho tiba-tiba bernyanyi sambil berjoget sesuai irama. Nah kan, saraf otaknya mulai putus? Wkwk.

"Heh Mei-mei diem!" Peringat Elin garang.

"Hehe ya maap, gue tadi refleks." Meicho menyatukan kedua telapak tangannya meminta ampun.

Elin memutar bola mata kemudian kembali fokus pada Thea dan Taleetha, "Ada apa sih?''

"Iya ada apa sih ini? Kita kan juga pengen tau!" Meicho akhirnya ikut menimpali, memaksa Thea untuk memberi tahu.

Thea menatap Taleetha sejenak. Berniat meminta pendapat dan persetujuan tapi, cewek itu malah menatap lurus ke depan. Tidak menghiraukan Elin dan Meicho yang terus mendesak minta penjelasan.

"Nggak ada apa-apa kok.'' Jawab Thea akhirnya.

"Ah, gue nggak percaya! Kasih tau dong ada apa Thea!"

"Ayo dong Thea! Pasti ada yang kalian berdua sembunyikan dari kita kan?"

"Maaf, gue pergi duluan!"  pamit Taleetha tiba-tiba yang mampu membuat Elin berhenti merengek.

CONFIDENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang