D-DAY

581 79 15
                                    


.

.

[ Rice Pot, 1 bulan kemudian ]

Swooooshhh.....BLAAAARRR!!!

"Huft...huft....huft..."

"Hmhm...bagus nak, kau melakukannya dengan baik" ucap seorang pria pada pemuda bersurai brunette.

"Haah...ya" jawab sang brunette dengan senyum kecil. Pemuda tersebut menatap telapak tangannya yang sedikit bergetar dan penuh dengan debu dan darah lalu mengepalkannya perlahan, 'tenangkan dirimu Bam...'

"Huft..."

Satu bulan sudah terlewat dan Bam masih terus berlatih dengan Guardian di dalam Rice Pot. Banyak hal yang terjadi pula selama satu bulan penuh.

Seminggu setelah berlatih dengan Guardian, Bam mendapat kabar bahwa kelompok Khun dan Rachel akan berduel sehingga membuatnya menghentikan latihannya sejenak. Tak hanya sampai disitu, kedatangan Karaka yang secara tiba-tiba juga hampir membuat Bam frustasi berat. Bagaimana tidak, Karaka dan White memutuskan untuk bekerja sama dalam tujuan untuk mengejarnya.

Tentu tak masalah bagi Bam untuk melawan mereka, tapi yang membuatnya kesal adalah White memberikan syarat untuk membunuh Tim Khun sebelum ia menerima kerja sama tersebut. Dengan bantuan Hwaryun, Bam berusaha memancing putri Yuri untuk menghentikan pertarungan tersebut tanpa harus ikut campur secara langsung.

Berhuntung Yuri ingin membantu
Tim Khun sehingga mereka bisa mengatasinya dengan cepat walaupun sedikit sulit. Pada akhirnya White dan Karaka pergi meninggalkan pertarungan, Daniel juga akhirnya kembali pada teman-temanya dan hanya menyisakan Rachel, Ha Yura, dan Cassano.

Setelah pertarungan tersebut semuanya kembali menjadi tenang dan kembali pada posisinya masing-masing. Bam kembali melanjutkan latihannya dengan Guardian dan membiarkan teman-temanya berlatih dengan Yuri. Sambil berlatih, ia juga berusaha melacak Tim Rachel dan Tim Wangnan, bagaimanapun juga ia masih harus menyelamatkan Akraptor dan Prince. Itu tugas yang mudah baginya, dengan alasan kegagalan pertempuran sebelumnya ia dengan mudah mengusik Tim Rachel yang sedang berusaha menyiksa Wangnan.

Dengan bantuan akting yang telah ia latih bersama Hwaryun, ia dengan mudah merendahkan Rachel dan yang lainnya, memberikan waktu dan kesempatan bagi Tim Wangnan untuk kabur. Setelah kepergian mereka, Bam dengan senang hati mematahkan kedua tulang kaki Rachel yang membuatnya gembira selama lima hari penuh, ia bahkan tak bisa menahan senyumannya saat mengingat kejadian tersebut.

Psikopat, itulah yang dikatakan Hwaryun padanya saat istirahat bersama, ia sendiri juga tak mempermasalahkan hal tersebut, karna memang fakta bahwa ia merasa senang, sangat senang ketika melihat Rachel tersiksa. Ya...kapan lagi akan ada kesempatan seperti itu bukan?

Tak selesai disitu, sama seperti sebelumnya. Yuri memerintahkan Tim Khun untuk menyelesaikan tugas di stasiun Name Hunt, walaupun pada akhirnya ditolak mentah-mentah oleh semua anggota. Selain itu, seperti yang diucapkan oleh Hwaryun saat Hell Train kembali berangkat, teleportasi segera di lakukan dan membuat sedikit keributan di dalam kereta. Seperti yang Bam duga, setelah kejadian tersebut Yuri dengan geram mencarinya sebagai Jue Viole Grace untuk segera menghajarnya.

Terima kasih pada Karaka dan White yang kembali membuat keributan sehingga perhatian mereka cukup teralihkan. Hingga tak terasa terlewat sudah tiga minggu yang melelahkan dan Bam sendiri memilih menghabiskan waktunya untuk berlatih di dalam Rice Pot dengan Guardian.

.

.

Zraaaat...tak!

"Hm? selamat datang kembali, Dewaku" ucap seorang gadis berambut merah dengan senyumannya. Gadis tersebut terlihat santai menyisir rambutnya di depan cermin kecil yang menggantung di tembok kereta.

A Lullaby Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang