Hell Train (4)

580 88 6
                                    

.

.

DUMM!!

"Hei nak, apa kau orang yang membuka pintu dengan kekuatanmu sendiri? tapi ini aneh, auramu seolah berkata lain" Guardian tersebut mendekatkan kepalanya pada pemuda di bawahnya.

"Kau, siapa namamu? " tanya Guardian tersebut.

Pemuda tersebut menghembuskan napasnya, 'ini benar-benar klise untuk sebuah pembukaan...' batinnya. "Viole" jawabnya singkat.

Guardian tersebut terus menatap Bam yang membuat Bam sendiri sedikit risih. Bam mengalihkan pandangannya berusaha menjauhi tatapan dari Guardian. 'sungguh, apa yang dia lihat dari ku? lalu apa maksudnya 'aura' yang dia katakan tadi? '

Bam menatap Guardian tersebut sejenak lalu kembali menghembuskan napasnya, "maaf jika mengganggu tapi-"

"Sudah kuduga, kau hanya membutuhkan satu hal di dalam dirimu" potong Guardian tersebut.

Bam terdiam menatap Guardian di depannya, 'dia...benar-benar tidak berubah ' batinnya sambil menahan rasa kesalnya.

Guardian tersebut menganggukan kepalanya sambil tersenyum, "kemarilah nak, aku akan membantumu mengatasi hal ini" ucapnya lalu berdiri dan melompat memasuki rice pot. Bam masih terdiam namun tetap mengikuti Guardian tersebut. Ia membuat piringan shinsu lalu terbang memasuki rice pot.

Setelah memasuki rice pot, Bam melihat sang Guardian tengah duduk sambil menatapnya. Bam melompat turun dari piringan shinsu nya lalu berjalan mendekati sang Guardian. Guardian tersebut tersenyum menatap Bam lalu berubah menjadi sedikit murung.

Bam menatap bingung Guardian di depannya, "ada apa? " tanyanya.

Guardian, "tak apa, baiklah sekarang apa yang kau inginkan nak?"

Bam, "bisakah kau membantuku untuk mengontrol shinsu ku? " tanyanya.

Guardian, "tapi kau sudah bisa melakukannya"

Bam menatap bingung Guardian di depannya, "apa maksudmu? "

Guardia tersebut menghembuskan napasnya, "apa maksudmu? Pertanyaan macam apa itu? itu sudah terlihat dengan auramu yang kuat, bahkan reguler biasa juga bisa merasakannya"

Bam hanya tersenyum kecil, 'apa karna itu Wangnan dan Ehwa terlihat menggigil ketika melihatku? kalau begitu, kasihan mereka... ' Bam kembali menghembuskan napasnya, kini ia merasa bersalah pada kedua temannya.

Guardian, "kau tidak membutuhkan revolusi, tapi aku rasa kau harus melihat ini" Guardian tersebut menjulurkan jari telunjuknya mendekati Bam.

Bam, "apa mak- !!"

Bam membulatkan matanya ketika semua pandangannya menjadi gelap. Ia tidak bisa merasakan apapun atau menggerakan tubuhnya, seolah-olah ia terkunci. 'apa ini? bahkan saat bertemu dengan Blue Thryssa aku tidak merasakan hal seperti ini, apa ada hal lain dari diriku yang belum ku ketahui? '

Bam berusaha menggerakkan kepalanya lalu menatap kedepan. Sebuah cahaya merah kecil terlihat tak jauh darinya. Bam berusaha mendekati cahaya tersebut namun tidak bisa, tubuhnya terkunci. Bam kembali menatap cahaya tersebut yang perlahan mulai membesar dan terus membesar. Bam menutup matanya ketika cahaya tersebut seakin membesar dan mulai mengelilingi apa yang disekitarnya.

Setelah menutup matanya selama lima detik lamanya, perlahan Bam membuka matanya dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Sebuah kobaran api merah dan biru mengelilingi seluruh ruangan hitam disekitarnya. Kobaran api tersebut sangat besar dan terasa sedikit panas, membuat Bam meringis kecil ketika api tersebut mengenainya. Merasa tubuhnya mulai terbebas, Bam berdiri lalu menatap sekelilingnya.

A Lullaby Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang