Agreement

463 77 3
                                    


[ North City ]

Tap...tap...tap... 

"Akhirnya kau sampai juga" ucap seorang pria dengan jubah hitam lebar yang tengah duduk di antara bebatuan tinggi.

"Jue Viole Grace" lanjutnya dengan seringai lebar di wajahnya.

Pemuda yang di panggil segera membungkukkan badannya, "sebuah kehormatan bagi saya untuk bertemu dengan anda, Lord Grace Mirchea Luslec" ucapnya.

Pria tersebut tertawa pelan dan berjalan mendekati Bam. Ia menepuk lembut pundak kanan Bam dan tersenyum, "Tak perlu terlalu formal, justru akulah yang merasa terhormat untuk bertemu denganmu" ucapnya.

Bam mengernyit menatap bingung Luslec di depannya, ini sedikit diluar dugaannya. "maaf ? "

Luslec kembali tertawa pelan, "ya...selamat datang kembali, putra Arlene" lanjutnya.

Bam masih terdiam menatap Luslec. Begitu juga dengan Luslec yang masih menatap lekat Bam, "Now, shall we begin our first meeting? "

.

.

[ Di sisi lain kota Utara ]

"AAARRGH, SIAAL!! "

BADUM!!

"Hah..., Hei, kapan kau akan berhenti? Jika kau hanya mengeluh seperti ini, itu tidak akan mengubah apapun" Ucap Karaka yang tengah berdiri sambil menatap White yang sedang mengahancurkan segala benda.

White mendecih, "Diam kau Karaka! "

Karaka, "kau lah yang seharusnya diam, sedikit berbicara banyak bekerja, jadi ayo cepatlah!

Kau pikir sejauh apa jarak kota Utara dan Selatan itu. Kau juga tau bukan, ini misi yang diberikan secara langsung oleh Lord Mirchea, maaf saja tapi aku tidak bisa mengecewakannya hanya karna mengurusi orang seperti kau" jelasnya.

White semakin membara, namun mau tidak mau ia harus menenangkan dirinya. Bagaimanapun juga perkataan Karaka benar dan akan tidak lucu jika ia gagal. 'aku tidak bisa mengahancurkan harga diriku di depan Lord Mirchea! ' batinnya dengan semangat.

Dalam sekejap ia mengingat kembali bagaimana perintah tuannya.

-----

"Kalian pergilah dan kalahkan Hell Joe, ini semua untuk kebaikan FUG juga lantai ini, tapi berhati-hatilah, kita tidak sendirian. Dan...Omong-omong, dimana Calon Slayer itu? "

-----

White kembali menghembuskan napasnya, 'ini sedikit merepotkan, tapi, kenapa pula Lord Mirchea ingin bertemu dengan si Calon Slayer itu? Apa mereka memiliki hubungan dalam? '

"Ini cukup membuatku penasaran" gumamnya dengan kekehan kecil.

Karaka mengerutkan dahinya, "apa?"

White hanya menggelengkan kepalanya dan mengangkat kembali pedangnya, "ah sudahlah, Ayo kita berangkat! " Ucapnya dengan semangat, meninggalkan Karaka di belakangnya.

"Tunggu! "

Mendengar panggilan tersebut keduanya segera berbalik menatap seorang gadis tinggi di belakang mereka. Karaka mengernyit ketika melihat gadis tersebut, "Siapa? " Gumamnya.

"Kalian, apa kalian orang-orang FUG? " Tanya gadis tersebut.

White, "tch, kau sendiri siapa? "

Karaka menghembuskan napasnya lalu menepuk bahu White, "lebih baik kita pergi saja" ucapnya disertai dengan anggukan White. Mereka akhirnya kembali berjalan meninggalkan gadis tersebut.

A Lullaby Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang