Where are you?

473 66 1
                                    


"Arlene, siapa dia? apa hubungannya dengan Bam?"

De Jah terdiam tak menanggapi pertanyaan Khun. Ia hanya terdiam menatap Khun, seolah seperti patung yang berdiri mengawasi sekitarnya.

Khun semakin geram. Ia menggertakan giginya dan mengepalkan kedua tangannya.

"JAWAB AKU!" teriaknya.

De Jah tersentak lalu berdehem, "nak, aku tidak tau apa hubunganmu dengan gadis tersebut maupun orang yang bernama Bam ke 25 itu. Apapun itu, aku hanya berharap kau tidak masuk terlalu dalam"

Khun mendecih, "aku tak peduli dengan itu, lalu siapa Arlene"

De Jah kembali terdiam. Ia menggelengkan kepalanya, berjalan mendekati Khun. Menghembuskan napasnya lalu menepuk pundak Khun, "nak, kau berasal dari keluarga Khun bukan?"

Khun mengerutkan dahinya, "y...ya?"

De Jah tersenyum pahit, "lupankanlah apa yang kau dengar, bahkan jika kau ingin mengetahuinya, aku harap kau tidak tenggelam terlalu dalam" ucapnya.

Ia kembali menepuk pundak Khun, "kau bisa pergi sekarang" lanjutnya lalu meninggalkan Khun sendirian dalam ruang tersebut.

Khun hanya terdiam terpaku pada lantai marmer dibawahnya. Pandangannya menjadi gelap setelah mendengar ucapan De Jah. Tangannya masih terkepal erat hampir membuat sebuah jejak cakar di telapaknya.

'hanya karna aku salah satu dari keluarga Khun aku tidak boleh mengetahuinya?!'

'bahkan jika aku sendiri sudah dibuang?'

"Ugh...Bam..."

'Arlene...Arlene...siapa dia? aku belum pernah mendengar namanya'

Khun menghembuskan napasnya lalu menarik kembali light house di atasnya. Saat ini ia tidak bisa menggunakan light housenya terlebih dahulu.

Setelah menggunakan teleportasi menuju kamar ia tidur tadi, hampir seluruh energi light housenya habis dipakai. Ditambah ia juga menggunakan recorder untuk merekam setiap ucapan Rachel. Tentu perlu waktu yang cukup lama untuk mengembalikan setidaknya 50% energi light housenya kembali.

Khun mendengus kesal, 'sepertinya aku harus membeli light house baru dengan tingkat tinggi'

'ya... setidaknya ada satu senjata pemantik di dalam light houseku, terima kasih pada Evan, aku masih bisa mengumpulkan energi light houseku lebih cepat'

'sepertinya dua atau tiga jam cukup'

Ia merapihkan dan mengecek kembali barang-barangnya, lalu berjalan menuju pintu keluar istana De Jah.

Saat ini tujuannya hanya satu. Mencari tahu siapa Arlene! Berhubung nama Bam juga disebutkan bersamanya. Karna light housenya yang masih down, ia tidak bisa mencari informasi mengenai Arlene dengan light housenya saat ini. Tapi yang paling penting, saat ini ia sangat kesal dengan Rachel.

Khun menggigit juju ibu jarinya, 'Jalang sialan itu! Dia berusaha mengambil jarum itu untuk dirinya sendiri!'

'aku tidak tau apa hubungan mereka bertiga, tapi satu yang pasti, sepertinya Arlene lebih memilih Bam dibandingkan Rachel untuk mengambil jarum tersebut.

Jadi mungkin saja alasan Rachel berusaha membunuh Bam karna...ia merasa iri?'

"Menjijikan"

'lalu...untuk apa jarum Enryu itu? Ditambah, bukankah mereka berasal dari luar menara? Jadi...bagaimana mereka bisa tau mengenai hal-hal yang ada di menara? Tidak, apa Bam tau? Atau hanya Rachel yang tau?

A Lullaby Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang