Chapter 13 : Please, Give me A Chance To Help You

461 44 7
                                    

“Park jimin!” interupsi dari suara berat itu membuat jimin terpaksa menghentikan langkahnya. Sedikit kaget, disiang hari seperti ini, sang tuan rumah masih berada dirumah mewahnya. Ah tidak! Berada dirumah ini saja sudah merupakan kasus langka, sejak beliau diangkat menjadi kepala BIN.

“Ada apa appa?” tanya jimin malas, bahkan ia tidak berniat menghampiri sang ayah yang kini sedang sibuk dengan korannya.

“Lihat ini” sang ayah melempar begitu saja sebuah amplop coklat keatas meja. Sang ibu yang duduk di kursi seberang suami hanya memberi tatapan yang mengisyaratkan agar jimin mendekat dan mengambil amplop tersebut. Persiapkan dirimu, aku sudah mendaftarkan dirimu ke akademi kepolisian. Urus cuti kuliahmu untuk 2 tahun kedepan, setelah lulus akademi selama dua tahun, kau bisa melan—“

“Hahahaha…..” jimin tertawa lirih saat melihat isi amplop yang telah ia baca judul besarnya.

KONTRAK KERJASAMA BADAN INTELEGEN NASIONAL (BIN) KOREA SELATAN DENGAN SISTEM INFORMASI EMERALD GROUP

“Jadi? Apa urusannya denganku? Hingga aku harus menuruti perintah appa?” tanya jimin dengan nada mencemooh. Namun tuan park yang memang memiliki sikap tenang dan sangat baik mengendalikan emosinya, dan berpikir realistis. Sangat berbeda dengan sahabatnya, Kim Taejoon yang memiliki tempramen yang buruk.

“Tentu saja, menjadi penerusku untuk menjalin hubungan baik dengan Emerald Grup” jelasnya dengan nada setenang air danau. Tak ada guratan emosi sama sekali.

“Aku? Dengan si idiot itu? Apa anda tidak paham juga kondisinya? Emerald group sudah menuju titik kehancurannya, tidak ada pewarisnya” balas jimin dengan sarkas. Namun tuan park hanya tersenyum tipis, membuat jimin mengernyitkan dahinya tidak mengerti.

“Idiot kamu bilang? Apa kau tau? Rencana kerjasama BIN dan emerald group yang sedang kau pegang itu, telah dirancang penerus baru emerald grup. Kau terlalu meremehkan mereka park jimin. Kau masih saja bodoh seperti biasa.” Keluh tuan park yang membuat jimin geram dan muak.

Selalu begitu. Saat seokjin masih dalam keadaan normal, sang ayah selalu saja membandingkan dirinya, menyebutnya anak bodoh dan tak berguna, dan saat seokjin di fase ini, ia masih saja dikatai bodoh oleh ayahnya.

“Hari ini dewan direksi mempersiapkan rapat pengangkatan Kim Seokjin sebagai pewaris emerald grup” sang ayah menyalakan televisi dan menampilkan breaking news mengenai rencana rapat paripurna perusahaan persenjataan korea selatan itu.

“Itu….tidak mungkin….kim seokjin itu cacat….itu mustahil….” Jimin memandang tidak percaya pada berita yang jelas-jelas membahas rapat penting tersebut.

“Aku tidak peduli ia cacat atau tidak, seokjin tetaplah seokjin. Bocah yang tak pernah membuat siapapun kecewa. Siapa tahu dia hanya pura-pura cacat hanya untuk menghindari desakan berbagai pihak, dan diam-diam membuat rencana besar. Mereka terkenal dengan bom. Bisa jadi ada sebuah bom fakta yang sudah disiapkan seokjin untuk mengejutkan dunia”

“Dan appa percaya dengan semua itu? APPA BISA LIHAT SENDIRI BAGAIMANA SEOKJIN SELAMA INI!!!!”

“Choi hanbin…..kau jangan remehkan dia….” Kalimat terakhir sang ayah berhasil membuat jimin terbungkam.

Jimin benar-benar tidak bisa mengabaikan perkataan sang ayah. Sepanjang perjalan ia terus merenung, bagaimana jika…..

Seokjin pura-pura sakit mental

“Hey! Kau dengar tidak? Aku sudah bercerita panjang lebar, tapi kau diam saja” gerutu taehyung kesal. Bagaimana tidak, sejak tadi taehyung berceloteh dan jimin sama sekali tidak menanggapi.

“Tae, apa kau yakin seokjin hyung itu benar-benar sakit?” tanya jimin tiba-tiba berhasil menciptakan kerutan didahi taehyung.

“Hyung? Ada apa denganmu sebenarnya? Kenapa memanggil sibodoh it—“

Mysterious Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang