6 tahun kemudian
Hoseok memandang dokumen-dokumen yang hendak ia serahkan ke presdir sebelum rapat dimulai. Merasa semua sudah lengkap, ia bersenandung riang karena setelah rapat ini ia bisa pergi bermalam minggu di café pinggiran kota new york.
“Anda terlihat bersemangat setiap malam minggu direktur jung” seru hanbin saat mereka bertemu di persimpangan lorong kantor sebelum menuju ruangan yang sama.
“Tentu saja, karena aku punya jadwal kencan yang harus di penuhi” jelas hoseok jumawa sambil menaik turunkan alisnya. Dia selalu menyombongkan kekasihnya pada choi hanbin, yang bahkan sampai sekarang belum pernah merasakan berpacaran.
“Berhati-hatilah, jangan terlalu sering bermain wanita, carilah wanita yang seri—“
“Stop cermahanya choi hanbin-ssi, aigoo~~ kau ini kaku sekali sekretaris choi, ini masa muda, waktunya untuk bermain-main setelah lelah bekerja sepekan penuh” keluh hoseok, hanbin tetaplah hanbin, yang hidup dengan prinsip yang lurus.
“Seharusnya sekretaris choi yang segera mencari istri, tidak bosan selalu mengurus bos besar, sedangkan tidak ada yang mengurus dirimu?”
“Itu sudah pekerjaan, dan mengurus diriku sendiri tidak sulit, aku tidak membutuhkan orang lain untuk—“
“Bukan itu maksudku, kau itu laki-laki, tentu saja butuh seseorang untuk memenuhi itu~~” sial! Hoseok bahkan tidak sanggup melanjutkan kalimatnya, karena membahas hal ini dengan hanbin akan menjadi pembahasan yang berat.
“Memenuhi apa direktur jung?”
“Eoh kim sajangnim!”
“Tuan muda!” seru hoseok dan hanbin bersamaan tak lupa membungkuk 90 derajat pada seseorang yang menginterupsi pembicaraan mereka.
“Kalian tahu? Dilarang menggosip di jam kerja” tegur seokjin sambil memandang datar keduanya, hoseok hanya bisa terkekeh malu.
“Kami tidak menggosip tuan” dan bisa-bisanya hanbin menjawab perkataan seokjin, sedangkan hoseok hanya bisa mengutuk kelakuan hanbin. Tidak lucu jika hanbin membeberkan pembicaraan mereka.
“Apa itu dokumen yang kuminta direktur jung?” syukurlah seokjin sudah mengalihkan perhatiannya kepada dokumen yang sedari tadi ia bawa.
“Ah iya! Ini hasil rapat tim operasional, dan kita akan membawa ini saat rapat direksi nanti. Bisa kau periksa dulu”
“Tidak perlu, aku percaya pekerjaanmu selalu sesuai ekspektasiku, direktur jung” hanbin menerima semua dokumen hoseok dan mereka bertiga mengikuti seokjin menuju ruangannya.
“Kau tadi dari mana seokjin-ah?”
“Jangan memanggil tuan muda seperti itu saat di kantor, direktur jung” interupsi hanbin. Hoseok hanya bisa mencebik kesal, dan Seokjin terkekeh pelan.
“Tak apa, lagian di lantai ini hanya ada kita bertiga, ayo masuk” seokjin membuka pintu ruangannya. Benar, ruangan seokjin ada di lantai paling atas gedung kantornya, dan hanya ada ruangannya dan meja hanbin yang ada di depan pintu kerjanya. Seokjin masih tidak suka jika ada orang lain di ruangannya.
Bicara soal hoseok, saat ini dia menjabat sebagai direktur operasional, berada tepat dibawah Seokjin jabatannya. Seokjin ingat, dulu kakeknya pernah berjumpa dengan kakek Hoseok, dan membicarakan urusan perusahaan, sesuai amanat kakek dari mereka berdua, kini mereka bekerja di perusahaan Seokjin.
Hoseok pula yang sejak awal seokjin menjabat sebagai presdir, mendidik seokjin, mengarahkan seokjin sebelum mengambil tindakan, sebagai penasehat bisnis seokjin. Karena itu kini seokjin bisa beradaptasi dengan cepat, lagi pula ingatan seokjin sudah kembali, dan ia juga memang orang cerdas, mudah baginya untuk menyesuaikan diri.
“Saya sudah menghubungi presiden kim Taejoon, dan ia bisa di jumpai lusa. Maka agenda anda untuk ke korea dimajukan satu hari lebih cepat” jelas hanbin sambil memberikan catatan schedule seokjin untuk seminggu kedepan.
“Dan aku juga sudah mengurus pengalihan operasional pusat kita dari New York ke Seoul, dan semuanya akan dimulai bulan depan, jadi selama menunggu itu, kau bisa memilih menetap di seoul atau kembali ke New York dulu setelah berjumpa dengan Presiden” jelas Hoseok, sambil mengarahkan dokumennya. Seokjin meninjau dokumen-dokumen itu sejenak sebelum membuat keputusan.
“Aku akan menetap di Seoul, aku yakin kau bisa mengurus semua yang disini bersama Hanbin. Aku akan langsung mengambil alih perusahaan bagian di Seoul, aku juga perlu beradaptasi dengan semua karyawan disana”
“Yakin alasanmu itu Seokjin-ah?” Hoseok menaik-turunkan kedua alisnya, memandang seokjin penuh curiga, seokjin memandang bingung, kemudian memandang hanbin seolah menanyakan apa maksud Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Love [END]
Fiksi Penggemar(Collaboration Projek with Delvitasari47) Kim Namjoon (22 tahun) Seorang dosen magang yang bekerja di salah satu kampus, sosoknya yang ramah serta murah senyum ia banyak di gemari oleh mahasiswa. Tetapi di balik itu semua hidupnya melarat. Terlilit...