Kini Namjoon sudah kembali mengajar, walaupun ia masih bingung bagaimana caranya ia bisa ada disini, setelah terciduk tadi pagi ia cepat-cepat mempersiapkan diri dengan kembali kerumah, beruntungnya jam Ia mengajar siang jadi ia tidak terlalu terburu-buru.
Ia mengajar di kelas psikologi 5C seperti biasa menerangkan materi ke seluruh mahasiswa dengan ciri khasnya pembawaan yang begitu santai tetapi tetap berwibawa.
Pria berhoodie pink yang duduk paling pojok belakang tengah menopang dagu serta senyumnya tidak pernah luntur memperhatikan gerak-gerik dosen yang ada di depan sana, ia akhirnya bisa melihat sosok itu lagi setelah tiga hari tidak ada kabar dan hatinya merasa sangat bahagia.
selang beberapa jam materi pun selesai Namjoon pamit memberi salam kemudian keluar dari kelas. Ketika sudah di depan pintu ia melihat Yoongi, sepertinya ia juga baru saja keluar dari kelasnya.
"Yoongi saem!." sapa Namjoon sambil menghampiri dosen pendek itu.
"Eoh Namjoon? kau baru keluar dari kelasmu?." tanya Yoongi sambil terus berjalan.
"Istirahat bersama yaa Saem, ada yang ingin ku ceritakan padamu." ujar Namjoon untuk mengajak Yoongi makan bersama.
"Bagaimana kalau sekarang? aku masih punya banyak waktu luang sampai jam kerja habis”usul Yoongi
"Benarkah? baiklah aku juga punya waktu luang sekarang." balas Namjoon setuju.
•
•
Keduanya sudah ada di kantin psikologi di depan mereka sudah tersaji dua mangkuk ramyeon yang masih mengepulkan asap dan dua gelas lemon tea.
Yoongi pun menyeruput minumanmya sambil menghadap Namjoon. "Jadi kau mau menceritakan tentang apa? Dan tunggu, kenapa ada kantung mata?." buka suaranya memulai pembicaraan sambil menunjuk mata namjoon.
"Ohya soal itu tadi malam aku pergi kedai soju untuk melampiaskan semua rasa kesalku." jelas Namjoon, serta rekan kerjanya masih terus mendengarkan.
"Jadi aku minum berbotol-botol soju sampai aku mabuk, setidaknya aku bisa melupakan masalah hidupku sejenak. Lalu tak lama kemudian aku di tahan seseorang aku tidak bisa melihat wajahnya dia memakai pakaian serba putih." lanjut Namjoon.
"Mungkin itu hantu." celetuk Yoongi datar.
"Tidak mungkin, kalau dia hantu mana mungkin aku bisa merasakan elusan jemarinya di helaian rambutku, jari jarinya begitu lembut”
"Hantu itu kan makhluk halus tentu saja dia punya kulit yang lembut." tambah Yoongi lagi.
"Aku sedang tidak bercanda hyung! aku tidak takut dengan hantu, bagi ku dia seperti malaikat. Apalagi aku bisa merasakan pelukannya begitu erat menahanku saat aku tidak terkendali.
dia seperti malaikat yang nyata."
"Kau sedang mabuk, mungkin kau hanya berhalusinasi."
"Aah yaa mungkin saja, tapi yang membuatku bingung tadi pagi aku berada di kelas psikologi 5C."
"Hantu itu sangat baik. untung saja kau tidak di bawa ke tempat
persembunyiannya." tambah Yoongi lagi. sepertinya pria di hadapannya beranggapan Namjoon sedang mengarang cerita."Astaga hyung! rasanya aku menyesal bercerita denganmu." ketus Namjoon lalu memakan ramennya sedangkan Yoongi hanya membalas dengan gedikan bahu
acuh.•
•
•
“HAICHU!!!! SRUUPP!!” seokjin menarik ingusnya untuk kesekian kalinya di sudut kelasnya yang kini hanya ada dirinya. Bahkan bekal makan siangnya yang sudah di siapkan choi ahjussi tadi pagi masih terbuka belum tersentuh. Ia terserang flu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Love [END]
Fanfiction(Collaboration Projek with Delvitasari47) Kim Namjoon (22 tahun) Seorang dosen magang yang bekerja di salah satu kampus, sosoknya yang ramah serta murah senyum ia banyak di gemari oleh mahasiswa. Tetapi di balik itu semua hidupnya melarat. Terlilit...