Seokjin dengan begitu tergesa-gesa dan penuh emosi, mendobrak kencang pintu motel tempat taehyung selama ini bersembunyi. Tanpa babibu, seokjin melayangkan tinjuan penuh membabibuta pada taehyung hingga taehyung bahkan tidak sanggup membalas.
“sudah puas kau bermain-main dengan hidupku brengsek?!!” maki seokjin dengan suara penuh emosi. Taehyung tak pernah melihat seokjin semurka ini. Sosok penakut itu yang bahkan tak berani menatap matanya, kini duduk diatas tubuhnya dengan terus melayangkan tinjunya lengkap dengan raut wajah mengerikan.
“kau pikir dengan menceritakan semuanya pada namjoon, akan membuatku hancur? Tidak!! Bahkan itu membuatku semakin mempunyai alasan untuk melenyapkanmu dari muka bumi ini brengsek!!!” kepala taehyung terasa pening, bau amis darah dan rasa besi itu memenuhi indera penciuman dan perasanya. Kini ia bahkan merasa malaikat kematiannya ada dihadapannya.
Seokjin akan mencabut nyawanya dengan mudah sebentar lagi. Ketakutan mulai menggerogotinya.
“ti-ti-tidak—bukan aku—bukan aku yang—“ taehyung berusaha menjelaskan, bukan ia yang memberi tahu namjoon.
“kau pikir bisa membunuhku dengan mudah kim taehyung?!!! Kau mencari musuh yang salah brengsek!!!” lagi-lagi dengan brutal seokjin menghajar taehyung, bahkan darah taehyung sudah membasahi wajah dan baju seokjin.
Seokjin justru tertawa mengerika memandang betapa hancurnya taehyung di hadapannya.
“su-sungguh—bukan aku—BUKAN AKU!!!!!”
“BUKAN AKU!!!!!!!” taehyung terduduk dari tidurnya setelah menjerit kencang. Wajahnya memucat, bajunya basah karena keringat, tubuhnya bergetar ketakutan. Lagi-lagi mimpi mengerikan itu menghantuinya.Taehyung memeriksa tubuhnya dan tangannya, semuanya bersih tanpa ada noda darah seperti dimimpinya. Sinar matahari dari jendela membuat taehyung mengernyit menahan silau, kemudian ia menghela nafas.
Sudah tiga hari
“hyung!”
“namjoon hyung!!!”
“ah? Iya soobin, ada apa?” soobin mendengus kesal karena sedari tadi ia bicara dan namjoon tidak mendengarkannya.
“aish! Entahlah! Hyung membuatku kesal! Ada apa denganmu hyung? Sedari tadi kau tidak bisa focus” gerutu soobin, namjoon hanya bisa menggaruk tengkuknya karena merasa bersalah.
“tidak ada apa-apa, hyung hanya lelah karena urusan kampus” lirih namjoon tanpa memandang soobin, kebiasaan namjoon jika berbohong, dia tidak akan menatap lawan bicaranya.
“ya ya ya, terus saja kau berbohong hyung, aku tahu kau memikirkan seokjin hyung kan? Kenapa tidak menemuinya saja? Aku juga merindukannya”
“tidak, aku tidak akan bisa berjumpa dengannya lagi. Tidak akan bisa” kini namjoon menghadap adiknya dengan nanar. Jujur ia ingin menangis, menumpahkan semua rasa sesak di dadanya.
Tapi dia adalah seorang kakak, dia harus kuat. Dan sekarang bukan waktunya untuk menangis, ia harus memikirkan operasi adiknya.
“aku percaya, seokjin hyung itu pasti baik-baik saja, aku percaya my brother pasti bisa menjaga dan membimbing seokjin hyung. Aku percaya itu, kan namjoon hyung sangat mencintai seokjin hyung”
Cinta ya…..
Tes
“eh?”
“oh namjoon hyung menangis karena pacarnya, tak ku sangka seokjin hyung bisa membuat hyungku menjadi cengeng seperti ini hahaha, sudah pergi sana! Bawa seokjin hyung kesini, jangan lupa biskuitnya juga hehehe” namjoon mencengkram kuat tangannya menahan sesak didadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Love [END]
Fanfic(Collaboration Projek with Delvitasari47) Kim Namjoon (22 tahun) Seorang dosen magang yang bekerja di salah satu kampus, sosoknya yang ramah serta murah senyum ia banyak di gemari oleh mahasiswa. Tetapi di balik itu semua hidupnya melarat. Terlilit...