Chapter 10 : My Promise : Beside You

448 49 1
                                    

Di wajibkan menonton video di atas ☝☝


Seokjin itu seperti magnet bagi namjoon. Kim namjoon, yang merasa dirinya bagai besi baja nan kokoh, dengan mudahnya tertarik mendekati salah satu sisi kutub kehidupan kim seokjin. Tak tahu mengapa, seokjin adalah sesuatu yang menarik untuk didekati dan dimiliki.

Sifat polos seokjin bagai sebilah pisau bermata dua, disatu sisi mampu membuat bagian tengkuk belakang namjoon berdenyut memikirkan jawaban yang logis dan sederhana dari pertanyaan tak terduga dari bibir tebal semanis cerry itu. Namun disisi lainnya, namjoon seperti bajingan licik yang memanfaatkan kepolosan seokjin demi hasrat terpendam dalam dirinya.

Sebijak apapun seorang kim namjoon, ia akan menjadi liar jika sosok sepolos seokjin berhasil meluluh lantakan pikirannya. Ingatlah, namjoon itu hanyalah manusia biasa, yang juga memiliki nafsu.

Namjoon sendiri, terkadang sering bingung, mengapa bisa ia begitu saja jatuh kepada sosok mahasiswanya itu. Love at firstsight? Namjoon tak begitu yakin soal itu. Lalu karena apa? Dan mengapa? Bagaimana bisa? Banyak pertanyaan bersarang dalam pikirannya, dan ia semakin pusing jika saja suatu saat seokjin dengan polosnya bertanya mengapa dirinya mencintai seokjin.

Hari minggu pagi yang cerah, Seokjin berdiri di depan jendela menghirup udara segar, seperti biasa ahjussi akan bangun lebih awal dan menyiapkan susu coklat hangat untuk tuan mudanya. Seokjin pun beranjak pergi ke dapur dan benar dugaanya ahjussi sedang membuatkan susu untuknya.

"Pagi ahjussi~"

"Pagi juga tuan muda. Tuan terihat bersemangat sekali, apa yang membuat tuan begitu senang ?" tanya choi ahjussi setelah memberikan susu coklat di hadapan seokjin.

Seokjin tersenyum kecil dengan telinga memerah yang terlihat imut membuat ahjussi tidak tahan untuk mengusak rambut selembut madu itu. "Hmm jadi begini ahjussi, apa hari ini aku boleh keluar?." tanyanya sambil menunduk.

Kemudian mendongak memandang dengan mata berbinar. Oh ya Tuhan, seokjin selalu tahu caranya merayu dan meluluhkan hati seseorang dengan tatapan berbinarnya seperti puppy menggemaskan.

"Tentu saja boleh, tuan mau pergi kemana? saya akan antarkan ke tempat tuan mau."

"Tapi aku tidak pergi bersama ahjussi." cicitnya.

Raut wajah hanbin berubah menjadi serius. Bukan apa-apa, akhir-akhir ini ia semakin protektif soal keselamatan seokjin. Begitu banyak hal mencurigakan bersarang dalam kepalanya.

"Tapi bersama Namjoonie, apa boleh?." ucapnya dengan suara pelan, merasa takut karena hanbin menatapnya dengan tajam.

Takut jika akan dimarahi, walau nyatanya tak pernah sedikitpun seorang hanbin memarahi ataupun meninggikan suara padanya.

Kim namjoon rupanya.....

Hanbin melunakkan ekspresinya saat tahu kemana tujuan seokjin. Hanbin terkekeh pelan menertawakan dirinya sendiri. Seharusnya ia mengerti bahwa yang ada dipikiran seokjin itu hanyalah soal kim namjoon.

"oh, tuan ingin pergi dengan kim namjoon? Baiklah, selamat bersenang-senang"

hanbin tersenyum lembut dan sukses membuat raut binary bahagia terbit dari wajah seokjin.

"Terima kasih banyak ahjussi." balasnya senang dan mempererat pelukan.

"Jadi nanti mau jalan kemana?." tanya choi ahjussi sambil menatap Seokjin.

"Tidak tahu, namjoonie bilang rahasia."

Seokjin kembali teringat kejadian tadi malam yang membuatnya tidak menyangka sekaligus membuat tidurnya tidak nyenyak ketika mendapat chatting dari dosen kesayangannya.

Mysterious Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang