Chapter 6 : Home Sweet Home

567 61 37
                                    

Sebelum membaca wajib menonton cuplikan di atas 👆👆👆

⚠️Warning⚠️
🔞Konten Sensitif 🔞
Dosa di tanggung sendiri!


Namjoon dan Seokjin sudah kembali ke apartemen, keduanya pun masuk ke dalam kemudian duduk di sofa.

"Apa setiap hari bapak menjeguk Soobin?." tanyanya yang duduk di samping Namjoon.

"Ya jika saya tidak sibuk, saya akan menjenguknya walaupun sebentar kadang juga menginap disana kalau soobin merengek minta di temani." jelas Namjoon.

"Oh begitu... pasti melelahkan harus pulang pergi terus."

"Tidak juga, demi adik saya, saya rela melakukan apapun karena hanya Soobin satu satunya keluarga yang saya punya."

"Ohya saya hampir lupa, kita kan harus mengerjakan makalahmu, ayo buka bukunya tadi di beri tandakan tugas yang saya berikan." ujar Namjoon sekaligus supaya Seokjin tidak bertanya lebih banyak lagi.

"Iya pak, sebentar aku ambil dulu bukunya." Kemudian tangan Seokjin mencari bukunya di dalam tas.

Setelah itu Namjoon menuntun Seokjin mengerjakan makalahnya, walaupun Seokjin banyak bertanya ia menjelaskan begitu sabar.

"Sudah mengertikan? nah bagian ini Seokjin kerjakan sendiri yaa bisakan?"

"Yosh Baiklah! saya lanjutkan tapi bapak beri tahu kalau ada yang salah."

"Iya saya di samping kamu kok Seokjin jangan khawatir." lalu Namjoon mencubit pipi tembam mahasiswa ia sangat gemas sekali melihat lemak bayi itu.

"Aduh! pak jangan di cubit sakit tahu." protesnya sambil mengusap pipinya yang kena cubit sang dosen.

"Hahaha maafkan saya, kamu mengemaskan sekali sih, ya sudah lanjutkan dulu pekerjaanmu."

Satu jam telah berlalu, Namjoon melirik Seokjin yang sudah menempelkan kepala di atas meja dengan wajah tidak bersemangat.

"kamu mengantuk?." tanyanya lalu menutup laptopnya setelah mengecek email tugas para mahasiswanya.

"Melihat tulisan yang banyak ini membuat saya mengantuk." ucap Seokjin sambil mengucek mata.

"Ya sudah kalau begitu kita bobok yaa, kamu bisa tidur di kamar saya."

"Eh? terus bapak tidur dimana?."

"Saya tidur di luar saja, kalau butuh sesuatu Seokjin bisa panggil saya di ruang tamu."

Terlihat wajah Seokjin tampak begitu ragu.

"Tapi... Saya tidak pernah tidur selain di rumah."

"Kenapa? apa Seokjin takut tidur sendiri?."

"Y-Ya, maaf pak! bukan berarti rumah bapak seram, tapi... uuh gimana yaa bilangnya." ucap Seokjin salah tingkah.

"Kalau begitu saya temanin kamu deh." usul Namjoon.

"Saya tidur sama bapak? berdua?." kaget Seokjin hingga kedua matanya melotot.

"Ya, ayo ke kamar." setelah itu menarik tangan Seokjin menuju kamarnya.

"Maaf yaa ranjang saya cuma ada satu, saya bisa tidur di lantai kok, kalau Seokjin mau boboknya luas di ranjang."

"Jangan! nanti bapak tidak bisa mengajar di kampus karena masuk angin." tolak Seokjin dengan wajah cemberut.

"Jadi saya tidur di ranjang juga? badan saya besar loh lalu ranjang saya cuma cukup untuk satu orang." jelas Namjoon untuk memastikan.

Mysterious Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang