Chapter 8 : Your Kingdom

466 49 11
                                    

taehyung-ah!!”

Kim taehyung, pria yang sedang mengantri di kantin kampus itu menoleh ke sumber suara yang sudah sangat di kenalnya.
“kopi di pagi hari? Bosan hidup sehat?” sindir pria yang memiliki tinggi lebih rendah darinya. Taehyung hanya memutar bola matanya malas.

“semalaman aku membantu ayahku mengurus dokumen-dokumen menyebalkan itu. Mataku mengantuk” keluh taehyung sambil menerima minuman pesanannya dan melangkah menuju meja kosong. Jimin hanya mengikuti saja.

“kau tahu, semalam aku menyaksikan pemandangan menarik” jimin memulai ceritanya.

“pantas saja ponselmu tidak diangkat semalaman. Kau menonton itu tidak mengajakku? Pelit sekali kau!” taehyung menoyor kepala jimin, membuat jimin mengumpat kesal.

“bukan menonton itu bodoh! Sepulang kampus nanti, aku akan menunjukannya padamu. Yaah, kalau memang dia melakukannya juga di hari ini seperti semalam” pernyataan jimin sungguh berhasil menciptakan kerutan kebingungan di kening taehyung.

Namjoon mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia tiba-tiba ditunjuk dekan untuk menjadi pembicara di salah satu seminar nasional nanti siang. Sebenarnya ini tugas Min Yoongi, namun dosen pucat itu mengeluh radang tenggorokan dan kini suaranya serak.

Berakhir dengan dirinya yang dipilih karena memiliki jadwal kosong hingga sore.
“tidak usah berlebihan, aku sudah menyiapkan bahannya, kau hanya cukup menjelaskan. Lagian ini bukan pembahasan yang berat” yoongi berbicara dengan santainya sambil meneguk yuju hangatnya. Benar-benar membuat namjoon jengkel. Jika bukan seniornya di kampus ini, bukan sulit untuk melempar tubuh mungil itu keluar jendela lantai tiga ruang kerjanya.

“masalahnya, ini pertama kalinya aku jadi pembicara hyung. Dan aku diberi tahu tiga jam sebelum acara. Are you kidding me?” namjoon benar-benar frustasi. Bahan sudah ia pahami. Sangat di pahami malah, karena memang basic di bidangnya.

Namun bicara di depan umum, yang akan di saksikan ratusan bahkan nyaris ribuan mahasiswa, dan juga akan di tayangkan di siaran TV local. Namjoon belum siap.
“memangnya akan berbeda jika ini penampilan kedua atau ketigamu? Kau tidak akan berkembang kalau tidak memulai.

Bagaimana bisa menjadi yang kedua atau ketiga, sedangkan yang pertama saja tidak kau lakukan?” nah mulai lah petuah-petuah tua dari seorang min yoongi. Telinga namjoon sudah lelah menelan semua nasehat-nasehat tua itu.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan disusul dengan terbukanya pintu ruangan kerja, membuat percakapan dua pria itu terhenti. Mata menoleh kearah sumber suara.

“pe-permisi…”

“jadi dia sering bermain disini sekarang?” pertanyaan yoongi berhasil membuat wajah namjoon menjadi kaku dan menghindari tatapan penuh tanya dan sindir dari yoongi.

Namjoon bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah menuju pintu. Kim seokjin, mahasiswa manisnya itu memiliki jadwal bimbingan hari ini, namun namjoon lupa memberi tahu bahwa ia tidak bisa memberikan bimbingan.

“apa kamu datang untuk bimbingan?” tanya namjoon sambil menutup pintu kerjanya. Mengurung yoongi di dalam sana agar tidak semakin mengolok-olok dirinya.
“bi-bim-bimbingan?” tanya seokjin tidak mengerti. Membuat namjoon memandang heran, Apa seokjin lupa jadwal bimbingannya sendiri?

“apa kamu tidak ingat jadwal bimbingamu sendiri?”

Seokjin membulatkan matanya kaget. Ia segera merogoh tasnya mengeluarkan sebuah notebook berwarna peach dengan terburu-buru. Membukanya dengan tergesa-gesa, kemudian menjerit tertahan menyadari hal yang dilupakannya.

Mysterious Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang