Sohye memasang apron bergambar penguin yang wonwoo belikan untuknya, hari ini ia akan memasak masakan terbaiknya untuk merayakan kedua bersaudara yang kini kembali tinggal serumah.
Ya.. berkat bujukan sohye, setelah pulang dari rumah sakit.. wonpil akhirnya setuju untuk tinggal serumah lagi dengan wonwoo, meskipun hanya sampai keadaannya benar-benar pulih.
"Perlu bantuan?" Suara bass wonwoo hampir mengejutkan sohye yang tengah fokus memasak.
"Tidak usah.. Tuan rumah sebaiknya bersantai saja.. wonpil sedang apa oppa?"
"Entahlah, sejak datang ia belum keluar dari kamarnya.. mungkin tidur?"
"Coba oppa lihat kesana, siapa tahu wonpil memerlukan sesuatu? sekalian ajak ia ke ruang makan, masakan ku sudah hampir selesai oppa.."
"Apa harus aku yang kesana?" Rengek wonwoo.
"Iya.. harus oppa! Begini saja, kalau oppa memang tidak mau, biar aku saja yang kesana.."
"Kau ke kamar wonpil?!! Tidak.. Tidak.. Aku saja yang memanggilnya.." Secepat kilat wonwoo pergi ke lantai atas, menuju kamar wonpil.
Sohye jadi tertawa sendiri melihat tingkah wonwoo yang semakin hari semakin menggemaskan, sepertinya es yang membeku itu kini sudah mencair.
***
"Tada! Aku membuatkan samgyetang untuk kalian.. Wonpil kan masih belum pulih, jadi ia harus memakan makanan sehat seperti ini.." Kata sohye sambil menuangkan makanan itu ke mangkuk dan memberikannya pada wonwoo dan wonpil.
"Selamat makan!" Ujar sohye lagi.
Setelah memasukkan satu suapan, wonwoo dan wonpil saling bertatapan selama beberapa detik—rasa masakan sohye entah mengapa lagi-lagi serupa dengan masakan ibu mereka dulu.
Tentu ini bukan pertama kalinya, mereka merasa nostalgia karena masakan sohye—gadis itu berhasil membuat mereka terkejut lagi.
"Aku senang, kalau kalian menyukainya.." Sohye memandangi kedua bersaudara yang kini sedang makan dengan lahap.
Tidak butuh waktu lama untuk mereka menghabiskan masakan sohye.
"Sohye-ah.. terima kasih.." Wonpil sempat memberi jeda "Untuk.. semuanya.." lanjutnya berbicara.
"Mulai sekarang.. Aku akan menjalani hidup ku dengan benar.." wonpil kembali berbicara, mengutarakan isi hatinya.
"Wonu hyu..ng.." Wonpil memanggil wonwoo meskipun agak tersendat.
Wonwoo menoleh—dirinya jadi terperangah, setelah sekian lamanya akhirnya wonpil kembali memanggilnya dengan sebutan itu.
Tak hanya wonwoo, sohye pun juga merasa terharu mendengarnya.
"Maaf.. atas kelakuan ku selama ini.." nada bicara wonpil terdengar pelan, namun masih bisa terdengar.
"Tidak perlu meminta maaf wonpil-ah.. Selama ini kau juga banyak menderita karena ku.. Aku senang kalau kau akhirnya mau menganggap ku sebagai kakak mu lagi.."
"Terima kasih.. hyung, bisakah aku meminta sesuatu darimu?"
"Katakan saja wonpil-ah.."
"Setelah pernikahan kalian, bisakah hyung mengirim ku ke New york? Aku ingin masuk sekolah musik disana? Aku ingin menambah kemampuan bermain piano ku.. Aku ingin menjadi pianis hyung.."
Kedua mata wonwoo berbinar—wonpil tampaknya serius dengan perkataannya, anak itu benar-benar ingin memperbaiki hidupnya.
"Tentu saja bisa, aku akan mengurusnya. Kalau ada hal lain lagi yang kau butuhkan.. jangan sungkan, katakan saja padaku wonpil-ah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
"Open Your Heart" [WONWOO-SOHYE]
RomanceSohye jatuh cinta pada pria yang salah. Pria itu memiliki perbedaan umur yang jauh dengannya, bahkan sudah pernah menikah dengan orang lain, pria itu juga selalu bersikap dingin padanya. Cerita ini tentang sohye yang berusaha membuka pintu hati wonw...