Like a fool

833 63 12
                                    

Sohye menarik koper besar berwarna kuning miliknya saat keluar dari bandara incheon, senyum lebar mengembang begitu saja di wajahnya-akhirnya ia bisa kembali ke negara asalnya, setelah hampir tiga tahun berada di luar negeri.

Indra penglihatannya langsung sibuk mencari keberadaan seseorang yang sudah berjanji menjemputnya di bandara, namun sekarang keberadaan orang itu tidak terlihat.

Baru saja sohye ingin menelepon orang itu, sebuah mobil sudah terparkir di hadapannya, dan pria berperawakan tinggi keluar dari mobil mewah itu.

"Uri sohye! Oppa merindukan mu!" Pria itu membentangkan kedua tangannya, berharap sohye menyambut pelukannya dan dengan sigap sohye menyambut pelukan pria itu, meskipun hanya sebentar.

"Aku juga merindukan oppa.. Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan jaewook oppa.. Apa oppa yang datang menjemput ku? Sungjin oppa mana?"

"Eoh.. Kau seharusnya senang oppa yang datang, Sungjin mendadak harus bertemu client, jadi ia menyuruhku datang kesini menjemput mu"

Sohye tersenyum tipis-meskipun sudah lama tidak bertemu, tapi sikap jaewook tidak berubah padanya. Terkadang ia berharap, jika kakak kandungnya itu jaewook bukan sungjin.

Untuk informasi, jaewook adalah salah satu sahabat karib kakaknya, jaewook juga bekerja dengan kakaknya dan karena sering bertemu, sohye jadi dekat dengan jaewook, bahkan sohye sudah menganggap jaewook seperti kakak kandungnya sendiri.

"Ayo masuk, biar oppa yang masukkan koper mu" Jaewook mengambil alih koper di tangan sohye dan menaruhnya di bagasi.

Jaewook mulai menjalankan mobilnya, setelah memastikan sohye memakai sabuk pengamannya.

Jaewook menyalakan radio mobilnya, dan lagu John legend-All of me sedang terputar di radio.

Sohye memandang ke luar kaca, memikirkan seseorang yang dulu sering mendengar lagu itu-Sepertinya semakin ia berusaha melupakan pria itu, justru semakin membuat dirinya teringat pria itu.

"Aku tidak percaya, sungjin mengirim mu ke luar negeri selama tiga tahun sohye-ya?! Pasti sulit untuk mu.." Perkataan jaewook mampu mengalihkan pikiran sohye.

"Awalnya memang sulit oppa, tapi aku rasa, berkat sungjin oppa aku bisa hidup mandiri sekarang.."

"Ya ampun.. Uri sohye sudah dewasa rupanya, oppa ikut senang kau menyelesaikan kuliah mu dengan cepat.. Kau ingin hadiah apa dari oppa eoh? Bilang saja, oppa akan mengabulkannya.."

"Benarkah? Uhm.. Kalau begitu aku ingin oppa memukul sungjin oppa nanti? Oppa, bisa kan? Habisnya dia sudah janji untuk menjemput ku tapi malah menyuruh oppa?!"

"Ya! Jangan yang itu! Bisa-bisa aku yang babak belur nanti, kau tahu kan bagaimana sungjin? Makan malam dengan oppa saja mau tidak?"

Sohye tertawa geli mendengarnya "Boleh, tapi ajak sungjin oppa, dan jinyoung oppa juga ya?"

Kali ini giliran jaewook yang tertawa "Wonwoo tidak diajak juga?"

Raut wajah sohye berubah drastis menjadi murung "Memangnya dia mau makan malam dengan ku? Lagipula orang itu pasti sibuk kan oppa?" Nyali sohye menciut begitu saja.

"Serahkan semuanya pada oppa. Yang harus kau lakukan hanya berdandan secantik mungkin dan tunjukkan pada orang itu kalau sekarang kau sudah banyak berubah, siapa tahu pria datar itu berubah pikiran?"

Sohye terdiam, pikirannya kembali berputar ke belakang, dimana wonwoo selalu mengatakan kepadanya kalau pria itu tidak menyukai gadis kecil dan manja sepertinya-meskipun perkataan wonwoo tidak sepenuhnya salah, perbedaan umurnya dengan wonwoo memang jauh, saat ini usianya 24 tahun sementara usia wonwoo sudah 34 tahun, jaraknya sepuluh tahun.

"Open Your Heart" [WONWOO-SOHYE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang