20

7.8K 1.3K 111
                                    

*

_______________________

_______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayo camping!"

Haruto si bawel yang lagi minum pun kesedak minuman dia abis denger gue ngajakin camping.

"Suddenly?"

"Lagian liburan lo gabut kan?"

"Mending diriin tenda di halaman. Dikit nyamuk, nyari apa-apa ada, kalo kedinginan tinggal masuk rumah."

-___-

Semager itu emang si bawel.

"Lo ga asik elah," bales gue kesel.

Haruto yang liat gue mau pergi pun nahan tangan gue dan narik gue supaya ngadep dia.

Dia mangkas jarak kita.

"Pengen banget camping lo?" tanya dia sambil nyingkirin beberapa helai rambut gue.

Gue pun ngangguk kecil.

"Oke, tapi ada syaratnya," ujar dia sambil senyum jahil.

Sial. Firasat gue jadi gaenak.




.




.




.




Gue sama Haruto akhirnya pergi beneran buat camping. Kita daftar perkemahan musim panas gitu. Jadi kita ga berdua doang, tapi bareng peserta perkemahan lainnya. Anehnya, di sini kita ketemu kenalannya Haruto. Sekertaris muda ayah dia.

"Y/n kenalin ini sekertaris bokap gue, Kim Junkyu. Hyung, kenalin ini y/n," ujar Haruto ngenalin gue ke Junkyu dan sebaliknya.

Junkyu pun ngulurin tangannya ke gue sambil senyum.

Manis banget, bikin gue ikut senyum lebar tanpa sadar.

"Lama bener salamannya," sinis Haruto.

Junkyu pun bales ketawa renyah.

"Oiya, gue ada bawa bekal. Kalian mau?" tawar Junkyu.

"Gila, masakan Junkyu Hyung enak parah. Lo bawa apa, hyung?"

"Seafood. Kesukaan lo."

Gue speechless banget sih sama si Junkyu ini. Udah ganteng, imut, jadi sekretaris Presdir di usianya yang masih muda, pinter masak lagi, kenapa ga jadi jodoh gue aja ha? -eh?






.





.





.





"Gila. Gajadi deh campingnya. Batal-batal," ucap gue waktu denger syarat yang dikasih Haruto.

Haruto yang liat gue mau pergi pun auto nahan tangan gue dan narik gue lagi.

Sial. Kali ini gue jatuh di pelukan dia.

"Sumpah gue lupa bawa tenda 1 lagi. Jadi syaratnya itu aja. Kita setenda, ok?" ujar dia sambil jauhin wajahnya buat natep gue, tapi belum lepasin pelukannya.

Gue muter bola mata.

"Halah lo sengaja emang bawa 1 doang kan? Modus anjerrr."

Junkyu yang liat gue lagi berantem sama Haruto pun deketin kita.

"Haruto, Haruto. Lo bisa pinjem tenda gue y/n. Biar gue nanti yang setenda sama Haruto."

Nah penyelamat banget emang si imut ini.

Haruto natep Junkyu kesel. Seolah, kenapa Junkyu ini ga peka amat sih woy.




.




.




.




Salah satu agenda summer camp malem ini adalah jurit malam. Ga jurit malam banget juga sih. Mata kita bakal ditutup, dan di bawa ke tengah hutan. Nah kita harus cari jalan keluarnya sendiri nanti lewat petunjuk-petunjuk yang dikasih.

Semua orang bakal dipasangin 2 2. Dan kalau lo ngira gue bakal pasangan sama Haruto, lo salah besar. Nyatanya gue di sini sama Kak Junkyu gara-gara Haruto tiba-tiba ada masalah sama perutnya.

Dan jurit malam pun dimulai.

Penutup mata gue dilepas dan gue sama Kak Junkyu udah ada di tengah hutan penuh boneka lusuh yang digantung dimana-mana. Anjir, kenapa jadi merinding gini gue.

Kak Junkyu yang sadar gue ketakutan pun, genggam tangan gue erat dan senyum ke arah gue.

"Tenang, lo ga sendirian. Ada gue."

Adem banget dengernya.

Sambil nyari petunjuk, Kak Junkyu ngajak ngobrol soal Haruto. Soal semua kegoblokan dia, sampai penderitaan dia gara-hara harus ngidap DID.

"Lo kenal sama si psikopat di dalem tubuh Haruto, tapi lo masih pacaran sama dia??" tanya Kak Junkyu ga percaya.

"Gimana ya jelasinnya. Jadi status gue sama si psikopat itu mantan. Tapi gue sekarang pacaran sama si Haruto yang aslinya. Absurd banget kan, haha."

Kak Junkyu pun ketawa renyah.

"Kok bisa hubungan lo sama psikopat itu masih baik-baik aja? Dia kan psikopat. Ga nyoba nyakitin lo gitu?" tanya Kak Junkyu lagi.

"Dia ngelindungin gue. Well, dia nyakitin orang-orang yang yang dia rasa ganggu gue atau ga baik buat gue."

Kak Junkyu pun ngernyit ga ngerti.

"Kayanya ada insiden entah apa yang gue ga inget waktu gue kecil. Dan Haruto ngerasa bersalah banget ke gue. Makanya dia se-protektif itu ke gue."

Gue terus nunjukin foto masa kecil gue yang dikasih sama Kak Hyunsuk dulu.

"Aneh kan? Gimana bisa foto gue waktu masih kecil ada di antara keluarga Watanabe, hah? Negara aja beda. Mereka di Jepang, gue di Korea."

Sekilas gue bisa lihat Kak Junkyu ketawa remeh gitu. Eh? Ini gue ga salah liat kan?

"Ternyata usaha gue ngikutin lo ke sini emang ga sia-sia ya?"

Gue ngernyit ga ngerti.



'Jangan nyari tahu lebih kalau lo masih sayang nyawa lo.'



"Psikopat itu ga ngasih tahu apa, kalau lo harus hati-hati. Gue udah nyariin lo sejak beberapa hari lalu. Tapi psikopat itu kayanya emang sengaja nyembunyiin lo."

Anjir. Itu kenapa si psikopat ngurung gue di rumah dia berhari-hari tanpa ngomong apapun. Yang dia maksud ngelindungin gue itu, ngelindungin gue dari Junkyu ini??

"Since gue kasih obat pencahar di makanan gue, Haruto bakal sibuk sama perut dia."

Gue buru neken tombol 1 yang lama di hp gue diem-diem tanpa ketahuan Kak Junkyu.

"... Sekarang, nyawa lo ada di tangan gue, Lee Y/n."





.





.





.







EX : Psychopath | Haruto ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang