26 - END

10.5K 1.3K 237
                                    

*
______________________

| Goodbye Psycho |


.

Haruto jalanin terapi dia rutin satu bulan terakhir ini. Dia hampir dapetin lagi memori dia dan itu artinya si psikopat sebentar lagi bener-bener ilang.

Tahu kenapa terapi dia baru manjur sekarang padahal dia udah berobat sejak dulu? Yang gue denger dari Kak Hyunsuk, alter Haruto yang satunya, si psikopat, baru mulai ngebuka memori itu buat Haruto yang asli.

Dia tahu dia bakal pergi. Artinya dia udah rela bakal pergi kan? Tapi selama satu bulan gue nemenin Haruto belakangan ini, dia ga pernah muncul. Dia mau pergi tanpa ngomong selamat tinggal huh?







.





.






.





-






Gue meluk Haruto yang lagi nangis. Dia habis nemuin memori soal ayahnya yang nyiksa gue, dan dia yang jadi saksi diam dari itu semua. Dia baru tahu sekarang. Dan tepat waktu ini juga, semua memori dia balik.

Dia... sembuh.

Dan dia... pergi.



-

Tok! Tok!

Ketuk Haruto dari pintu luar kamar tamu rumahnya, tempat gue lagi ngerenung beberapa menit terakhir.

Haruto jalan ke arah gue sambil nyembunyiin sesuatu di punggungnya.

"Nyembunyiin apa lo?" tanya gue yang sadar dia megang sesuatu di belakang punggungnya.

Dia jongkok di depan gue, bikin gue harus nunduk dikit buat liat dia. Gue bisa liat dia yang ngehela nafas berat sebelum natap gue lagi.

"Permintaan terakhir si psikopat ke gue."

Haruto terus ngeluarin buket edelweiss dari balik punggung dia. Kali ini warnanya pink.

Gue senyum habis liat mata dia.

"Gue tahu lo bukan si bawel. Kenapa ga jujur aja ini lo?" tanya gue yang sadar orang di depan gue ini si psikopat.

Haruto awalnya garuk-garuk kepala dan keliatan malu. Tapi detik abis itu dia dengus dan berdiri dari posisi jongkok dia. Dia duduk di sebelah gue, dan naruh buket edelweiss itu gitu aja di pangkuan gue.

"Selamat hari jadi yang ke-1000 kita."

Tunggu, dia bilang apa? Hari jadi ke seribu?

"Lo inget 100 tangkai bunga edelweiss yang gue kirim ke lo setiap hari jadi ke 100 kita? Gue tahu lo suka bunga. Walaupun edelweiss ga secantik mawar yang dikirim diri gue yang satunya, tapi seenggaknya edelweiss gaakan pernah layu. Ngelambangin perasaan gue, haha. Kalau lo masih ngumpulin bunganya, harusnya sekarang ada tepat 1000 tangkai."

EX : Psychopath | Haruto ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang