13

10.3K 1.6K 93
                                    

*
_______________________

*_______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gila. Mikir apa sih gue sampai nge-iyain semua perintah Haruto? Udah jelas badan gue masih belum bisa dibuat banyak gerak. Tapi gue malah berakhir di sini.

Mama papa udah kerja lagi, dan nitipin gue ke Kak Hyunsuk. Entah apa yang diomongin Haruto sampai Kak Hyunsuk jadi bolehin gue tinggal di rumah Haruto buat seminggu kedepan.

"Gila ya. Lo ngangkut batu atau apa sih? Berat banget," komentar dia abis nurunin koper gue yang dia bantu bawain ke kamar tamu.

"Ada rodanya kok kopernya. Lagian kenapa dari bawah lo angkat mulu?"

"Kan kita harus naik tangga."

"Kan waktu ga naik tangga bisa ditarik aja."

"Ribet naik turunin pegangannya."

"Lo nya aja yang gamau susah, kan?"

"Kok lo jadi nyalahin gue? Udah dibantuin, gaada makasih-makasihnya pula."

Gue nahan nafas, nyoba buat sabar.

"Makasih," bales gue akhirnya sambil maksain senyum.

"Oiya lo ngomong apa deh ke Kak Hyunsuk sampai dia bolehin gue tinggal di sini?" tanya gue lagi penasaran.

"Kepo. Urusin dulu itu psikopat yang bener, nanti gue kasih ta –tetep aja sih ngga bakal gue kasih tahu."

"Lah emang kenapa?"

"Gapapa, ga pengen aja. Mau apa lo."

Gue ketawa garing. Kenapa Haruto yang ini jadi nyebelin, gue kira normal.

Sebelum pergi dia ngomong lagi,

"Oiya kalau psikopat itu nanyain, bilang aja lo cuma mau ngawasin dia supaya ga ngelukain orang lain."

Dan dia pun keluar dari kamar gue.

Kalian tahu bedanya kedua kepribadian Haruto itu? Yang satu kejem, sadis, sensitif, psikopat, tapi jauh di dalem diri dia, dia punya sisi manisnya sendiri. Yang satu lagi, gue gatau lagi. Dari luar sih keliatan kalem dan ga banyak tingkah, tapi angkuh, kasar, dan nyebelin. Seenggaknya kalau punya dua kepribadian, ga bisa apa yang satu kepribadiannya bener dikit.




.




.




.





21.00

Gue kebangun dari tidur gue gara-gara ngerasa ada yang ngawasin. Bener aja, waktu gue balik badan, Haruto udah nyender di pintu kamar gue lengkap sama mata tajemnya yang ngarah ke gue.

"Lo ngapain ke sini lagi?"

Dia mincingin matanya ke gue curiga.

Gue nelen ludah takut. Ini pasti si versi psikopatnya Haruto.

Gue akhirnya beraniin diri buat narik tangan dia keluar dan sampailah kita di taman depan rumahnya.

Sampai luar, dia langsung lepasin jaket yang dia pakai dan masangin jaketnya ke gue.

"Dingin," ujar dia singkat.

"Ya kalau dingin jangan dikasih ke gue dong."

"Hm."

Dia malah ngeratin jaket dia supaya gue ngga kedinginan.

Gue senyum. Dan gue sadar itu bikin dia salah tingkah.

"Ayo duduk di sana. Ada yang mau gue omongin."

Kita akhirnya duduk di kursi taman yang ada di sana. Gue orangnya ga pinter basa-basi, jadi gue langsung to the point.

"Yang lo bilang kemarin malem, kalau suatu saat lo berubah, itu yang lo maksud kepribadian lo yang lain?" tanya gue hati-hati.

Haruto awalnya keliatan kaget. Tapi habis itu dia ketawa kecil. Lebih tepatnya ketawa miris.

"Jadi dia yang ngasih tahu lo dan bikin lo tinggal di sini?" simpulnya.

Hening. Gue juga gatau mau jawab apa karena gue bener-bener pembohong ulung. Pasti langsung ketahuan kalau gue ngeles.

"Jangan percaya sama dia. Dia yang jahat di sini. Dia selalu sok-sokan jadi korban, padahal gue yang nahan semua penderitaan dia. Cowo lemah kaya dia mana kuat nanggung semuanya sendiri," jelas Haruto.

Dia habis itu natap gue. Kali ini bukan tatapan tajem kaya biasanya. Gue bisa liat dia natap gue dalem dan tulus.

"Jauhin dia. Dia ga baik buat lo."

Gue makin ngernyit ga ngerti.

"... Dia bahkan ga inget apa yang udah dia lakuin ke lo."

"Hah??"

Dan Haruto milih buat diem habis itu. Gusti, ini kepala gue serasa mau pecah. Bisa ga sih kalau pengen ngomong sesuatu sekalian dijelasin. Entah Haruto dengan kepribadian yang mana, dua-duanya sama-sama suka ngasih teka-teki abstrak yang gue ga ngerti.










































Kenapa gue sampai segitu protektif-nya ke lo?


Karena gue ga bisa maafin diri gue yang pernah nyakitin lo...


EX : Psychopath | Haruto ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang