!!! RATING 15+
*
___________________"Gue lagi ketemu sama Haruto yang mana sekarang?"
"Yang kangen banget sama lo."
"Lo si bawel ya?"
"Si manis."
"Bacot."
Si bawel ketawa kecil. Semanis itu yang bikin gue mencair dalam sekejap.
"Maafin gue," ujar dia lagi.
"Maaf lo hampir mati gara-gara gue. Maaf gue sempet nyoba buat nyingkirin lo. Gue ga pernah tahu alesan di balik kekhawatiran papa itu karena lo anak kandung dia. Maafin gue..."
Gue pun bales senyum.
"Gue emang butuh waktu buat nerima semuanya, jadi gue juga pengen ngehindar dulu dari lo. Makanya gue pergi," jelas gue.
"Lo... pasti benci banget sama gue, ya? Sejahat itu gue nipu lo," ujar dia.
"Mmmm, dibanding benci sama lo, gue lebih ngerasa naif. Kok bisa segampang itu gue nurut ke lo. Cuma gara-gara perasaan sepihak gue."
Eh tunggu, kok gue malah ngaku.
"Maksud lo?"
"Ga, gajadi."
Haruto pun ketawa kecil liat gue salah tingkah.
"Gue juga kok," ujar dia.
Hah?
"Di cafe Dingo waktu itu, waktu gue deketin wajah gue ke lo, lo ga sadar apa bukan cuma wajah lo yang merah? Me too. Has already fall in love with you."
Dan kata-kata dia sukses bikin pipi gue panas.
.
"Ingetan lo balik sampai mana?" tanya gue ngalihin topik.
"Mmmm, belum balik semuanya. Yang gue tahu, lo dulu pernah tinggal di Jepang bareng gue. Habis itu lo dititipin sama ayahnya Kak Hyunsuk, dan lo diangkat jadi anak sama orang tua lo yang sekarang," jelas Haruto.
Dia belum tahu soal kejadian ayahnya. Itu kesimpulan dari gue.
Kalau dia tahu soal kejadian itu, si psikopat pasti udah pergi. Artinya psikopat itu masih ada kan?
"Lo... masih pengen psikopat itu pergi dari tubuh lo? Bukannya dia ga pernah macem-macem lagi?" tanya gue lagi.
"Itu kan gara-gara gaada lo. Coba dia liat lo jalan bareng cowo lain. Entah gimana nasib cowo itu."
"Gue lagi jalan sama cowo lain tuh sekarang."
"??"
"Lo."
Haruto pun ketawa renyah.
"Y/n ayo main game," ujar dia habis itu.
Gue ngernyit ga ngerti.
"Ayo lomba natap. Yang kedip duluan kalah. Terus yang kalah harus nurutin permintaan yang menang."
"Ogah, ntar kalo gue kalah lo minta yang engga-engga."
"Pilih main game atau pilih gue cium?"
"Anjir mesum."
"Pilih mana?"
"Oke, deal."
"Deal gue cium?"
"Bgst. Ayoklah main game."
Haruto habis itu nepiin mobil dia, terus merem dan mulai ancang-ancang.
"Satu, dua, tiga."
.
.
.
Ya Rabbb, ini dia liatin mata gue bikin gue salah tingkah. Mana gue juga harus liatin dia kan.
10 detik, 15 detik, 20 detik, udah berlalu gitu aja. Mata gue mulai pedes.
"Gamau nyerah aja lo? Mata gue udah perih nih, nyai."
"Yaudah lo bisa nyerah dong."
Ego kita sama-sama tinggi, yang bikin kita masih bertahan sampai sekarang walau mata kita sama-sama hampir ngeluarin air mata.
"Gue itung sampai tiga, kalau lo ga nyerah, lo nerima akibatnya, y/n."
"Jangan bilang lo mau curang?"
"Satu... Dua... Tiga."
Haruto masih natep mata gue. Bedanya, dia sekarang deketin wajah dia ke gue. Jarak wajah kita tinggal 5 cm lagi, dan dia masih liatin gue. Matanya natep gue gantian, ke mata gue, terus bibir, terus ke mata lagi. Kan, gue jadi parno. Tanpa sadar, gue pun ngedip. Sial.
"Lo kalah."
Baru aja gue mau protes, Haruto udah ngucap duluan,
"... Permintaan gue... stay still."
Chup!
Terus apa gunanya lo tadi nyuruh gue milih kalau endingnya sama aja, ha?
Haruto nempelin bibir dia yang emang udah deket banget ke bibir gue.
Dia dorong gue sampai punggung gue ketemu sama pintu mobil. Dan gue pun akhirnya ikut ngalungin tangan gue ke leher dia.
"Jangan pergi lagi, Y/n."
Haruto makin ngelumat bibir gue. Sampai akhirnya dia gigit bibir bawah gue. And I finally let him to lick my tongue. Suck my lips over and over again until we run out of breath. Then we take a breath for a while, and he begin to crush my lips again.
"Just stay with me."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX : Psychopath | Haruto ✔️
FanfictionBagaimana jika mantanmu adalah seorang psikopat? Psikopat yang tak ingin melepaskanmu. "My love is simple. I just want you to love me back, whoever I am." -Haruto - ©carishstea 12.2020 #1 in mystery 01/05/21 #1 in psikologi 03/04/21 #1 in psycopath...